Sudah jadi pengetahuan publik bahwa kucing adalah hewan karnivora yang menyantap daging sebagai makanan utamanya. Namun, tak jarang kita melihat sebagian kucing menyantap nasi untuk memenuhi rasa laparnya.
Lantas inilah yang menjadi buah penasaran, apakah kucing boleh makan nasi? Terlebih kucing membutuhkan lebih banyak protein untuk pemasok energinya dalam berburu dan beraktivitas.
Boleh saja makan nasi, asalkan...
Karena kucing masuk dalam hewan karvornira, bukan berarti mereka tak membutuhkan asupan karbohidrat, ya. Ada banyak sumber karbohidrat yang bisa kucing dapatkan, salah satunya dengan menyantap nasi.
Ann Wortinger selaku dokter hewan pada kanal media Daily Paws memamparkan bahwa kucing boleh diberikan nasi, asalkan dengan jumlah yang sangat kecil. Pemberian nasi ini berfungsi sebagai selingan untuk memenuhi asupan karbohidrat harian pada kucing.
Sebagai karnivora obligat yang menyantap daging sebagai asupan energi utama, pencernaan kucing mampu menghasilkan enzim amilase yang bisa memecah amilosa dan amilopektin yang merupakan kompoten pati nasi. Akan hal itu, enzim ini mampu mencacah nasi sebagai sumber karbohidrat, selama tak dijadikan sebagai asupan utama.
Asupan karbohidrat tak hanya dari nasi saja
Selain memberikan nasi, kamu juga bisa memberikan makanan kering atau kibble untuk memenuhi asupan karbohidrat pada kucing. For your information, sebagian produk kibble menggunakan nasi sebagai sumber karbohidrat. Terlebih produk kibble dinilai lebih sehat dan kaya gizi, lantaran mengandung banyak nutrisi vitamin, mineral, dan serat yang dibutubkan kucing.
Lantas, berapa banyak takaran nasi yang aman dimakan kucing?
Mengutip dari Chewy, konsumsi nasi yang disantap tak boleh lebih dari 10 persen dari asupan kalori harian kucing. Angka kalori ini juga disesuaikan dengan umur, berat badan, serta tingkat aktivitas kucing dalam kesehariannya.
Sebagai contoh, kucing yang mengonsumsi 300 kalori sehari tak boleh menyantap nasi lebih dari 20 kalori. Oleh karena itu, sebaiknya takar nasi dahulu sebelum diberikan kepada anak bulu satu ini.
Jangan berikan apabila kucing menunjukan gejala sakit
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, pemberian nasi kepada kucing juga bergantung pada kondisi masing-masing. Ada kucing yang memang menyukainya dan tak ada reaksi pencernaan. Apabila kucingmu demikian, kamu bisa memberikannya sesekali sebagai pelengkap atau melatih indra perasa kucing untuk mencicipi aneka tekstur dan rasa makanan.
Sebaliknya, jika kucing menunjukkan gangguan pencernaan seperti diare, muntah, lemas, dan tak nafsu makan, sudah jelas bahwa nasi tidak cocok untuknya. Terlepas diperbolehkan nasi sebagai asupan, pastikan kamu tak memberikannya sebagai makanan utama pengganti daging bagi kucing.
Apa jadinya jika kucing terlalu banyak makan nasi?
Kucing yang terlalu banyak menyantap nasi akan mengalami defisiensi gizi terhadap nutrisi lainnya, seperti lemak, mineral, vitamin, dan lain-lain. Sebagaimana diketahui, nutrisi dan mineral lainnya sebenarnya berperan penting untuk membantu metabolisme dan pertumbuhan si kucing.
Kucing hanya memiliki sedikit enzim amilase yang berperan untuk memecah karbohidrat supaya dapat dicerna dengan baik. Bahkan dalam beberapa kasus, kucing akan mengalami diare akibat terlalu banyak zat karbohidrat dari nasi.
Lantaran enzim amilase miliknya tak bisa mencernanya dengan baik. Alhasil, pencernaan kucing pun mengalami penumpukan fermentasi bakteri dari akumulasi karbohidrat yang tertinggal. Bakteri inilah yang menimbulkan gas pencernaan dan membuat kucing mengalami kembung, diare atau gangguan pencernaan lainnya yang dapat memengaruhi kesehatannya.