Kristen merupakan salah satu agama Abrahamik dengan pemeluk terbesar kedua di Indonesia. Di Indonesia, agama Nasrani terbagi dari dua kelompok besar, yaitu Katolik dan Kristen. Tak hanya itu, kepercayaan ini juga mempunyai beragam aliran yang bersumber dari pemikiran para pendahulu atau tokoh Nasrani di masa lampau.
Di Indonesia sendiri, banyak pengelompokan agama Kristen yang disebabkan adanya perbedaan aliran-aliran gereja. Setiap aliran Kristen ini memiliki ciri khas tersendiri. Perbedaan tersebut biasa disebut denominasi dan mempunyai perbedaan dalam hal keyakinan, praktik keagamaan, dan struktur gerejawi.
Berikut adalah aliran agama Kristen yang persebarannya diterima di Indonesia.
1. Pentakosta
Dari Jurnal Sejarah Pertumbuhan Gerakan Pentakosta di Indonesia karya Jan S. Aritonang mengungkapkan, bahwa aliran Pentakosta di Indonesia pertama kali disebarkan oleh dua utusan dari Bethel Temple di Seattle, Amerika Serikat pada 1922. Mereka adalah seorang Amerika keturunan Belanda bernama Cornelius Groesbeek dan Richard van Klaveren.
Aliran Pentakosta atau Pentakostalisme dan sering disebut Pantekosta merupakan sebuah denominasi dalam kelompok Kristen Protestan yang sangat menekankan peranan dan karunia Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari. Adalah cabang agama Protestan dengan pemeluk cukup banyak dan tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke.
Aliran ini terkenal dengan sifat mengayomi dan berfokus pada nilai kekeluargaan. Di mana ia mendesakralisasi hubungan antara imam dan jemaat demi menghilangkan kesan kesenjangan di tingkat kerohanian.
2. Karismatik
Aliran Kristen berikutnya adalah Karismatik, yang disebut sebagai saudara dari Pentakosta karena punya ajaran dan seremoni yang mirip dengan Pentakolisme. Khususnya, dalam hal karunia-karunia Roh seperti tercatat dalam Alkitab (bahasa lidah/bahasa roh/glossolalia, nubuat, dan lain-lain).
Karismatik dipakai mendeskripsikan kaum Kristiani yang meyakini bahwa manifestasi Roh Kudus juga bisa terjadi dan sepatutnya diaplikasikan sebagai pengalaman pribadi setiap penganutnya di masa sekarang ini. Gereja Karismatik sendiri mengusung konsep ibadah dengan berbalutkan unsur menghibur dan menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi kawula muda.
Dalam praktiknya, biasanya Gereja Karismatik akan mengundang artis/penyanyi yang dianggap sebagai representasi anak muda untuk mengisi acara ibadah. Adapun Gereja Karismatik yang cukup terkenal di Indonesia adalah Gereja Bethany Indonesia (Bethany), Gereja Bethel Indonesia (GBI), dan Gereja Mawar Sharon (GMS).
3. Advent
Jika disandingkan dengan dua denominasi Protestan di atas, persebaran aliran Advent terbilang kurang begitu luas di Indonesia. Ideologi Advent pertama kali dicetuskan oleh Pendeta William Miller (1782-1849) yang berasal dari kalangan Gereja Baptis di Amerika Serikat.
Kata Advent diambil dari kata Latin Adventus, yang artinya adalah Kedatangan. Penganut haluan Advent meyakini percaya bahwa kedatangan Yesus itu ada, namun tidak tahu pastinya. Karena keyakinan inilah, aliran Advent tak merayakan Hari Natal pada 25 Desember seperti aliran Nasrani pada umumnya. Terlebih, Gereja Advent melihat Natal sebagai suatu perayaan kudus dan suci, bukan perayaan yang bersifat duniawi
Di Indonesia, Gereja Advent berdiri pada tahun 1900-an oleh misionaris Amerika Serikat bernama Ralph W. Munson yang menetap di Padang. Sedangkan ajaran Advent kemudian diserbaluaskan oleh Immanuel Siregar, pemuda Batak yang menjadi orang Indonesia pertama pemeluk Gereja Advent.
4. Ortodoks
Aliran Ortodoks merupakan denominasi Kristen yang dianggap cukup kontroversional di Indonesia, karena punya kemiripan dalam praktik keagamaan dengan agama Islam. Penganut Ortodoks juga melaksanakan puasa dan mengenakan hijab. Juga dalam praktik ibadahnya, jemaat laki-laki berkumpul di baris kanan dan jemaat perempuan berada di baris kiri dan mengenakan penutup kepala mirip hijab.
Saat bagian doa tertentu, mereka semua mengangkat tangan ke atas dan juga melakukan gerakan berlutut seperti sujud. Pemandangan ini tentu mirip dengan ibadah salat oleh umat muslim. Praktik ini sebenarnya bukan suatu tiruan. Melainkan adalah tradisi gereja zaman dahulu yang masih dipertahankan umat Ortodoks.
Hal ini dijelaskan oleh Kepala Paroki Gereja Ortodoks Rusia St Thomas, Romo Boris Setiawan. Ia menegaskan bahwa sejak zaman dahulu, agama semitik seperti Kristen Ortodoks, Yahudi, dan Islam punya kemiripan dalam praktik ibadah. Yaitu dengan mengangkat tangan dan berlutut dan disertai dengan gerakan sujud.
Perbedaan paling kontras antara aliran Ortodoks dengan aliran Protestan dan Katolik terletak pada perayaan Natal. Umat Ortodoks Rusia mengikuti kalendar Julian Lama dan merayakan Natal setiap 7 Januari. Sementara bagi umat Ortodoks Konstantinopel yang menggunakan kalender Julian Baru, hari raya Natal jatuh pada tanggal 25 Desember.
5. Katolik
Masih banyak yang mengira bahwa Katolik dan Kristen Protestan adalah agama yang sama. Walau keduanya merupakan bagian dari agama Abrahamik, nyatanya Kristen Protestan dan Katolik memiliki perbedaan besar dalam banyak hal. Ini mencakup sakramen, cara berdoa, pemuka agama, serta perjamuan Tuhan.
Masuknya ajaran Katolik di Indonesia tak lepas dari Imperialisme Portugis ke Maluku pada 1512 dengan niat awal berdagang, mencari rempah-rempah dan mengekspansi kekuasaan. Salah satu meluaskan yang pertama kali menyebarkan ajaran Katolik di Maluku adalah Simon Vaz pada 1534. Ia melakukan misi Gospel dengan baik dan dibuktikan dengan ia mampu mengkristenkan sejumlah bangsawan Ternate, salah satunya Sultan Ternate Tabariji (1533-1534).
Dalam praktik keagamaan, agama Katolik diwajibkan untuk memanjatkan doa-doa pada hari raya tertentu, seperti Doa Ratu Surga. Karakteristik pemeluk agama Katolik yang paling mudah dikenali adalah penyematan nama baptis di depan nama asli mereka. Adapun contoh nama baptis yang banyak dipakai di Indonesia adalah Bonifasius, Kristoforus, Maria, Michael, Yohanes, Marcelius, Petrus, dan Teresia. Sedangkan sistem episkopal Katolik sendiri berada di bawah kepemimpinan Paus dan berpusat di Vatikan.
6. Lutheran
Kristen Protestan terpecah menjadi beberapa cabang, salah satunya adalah aliran Lutheran. Gerakan ini mengambil nama dari tokoh reformasi gereja abad ke-16, Martin Luther. Melansir buku Pendidikan Religiusitas Untuk Perguruan Tinggi tulisan B.A. Rukiyanto, S. J (2021), aliran Lutheran menerapkan dua sakramen atau ritus dalam agama Katolik dan Kristen yang menjadi mediasi atau simbol manifestasi dari Rahmat Tuhan.
Dalam Katekismus Lutheran, diajarkan bahwa pembaptisan dianggap sebagai karya Allah yang berlandaskan perjanjian Kristus. Praktik pembaptisan sendiri dilaksanakan sebagai bentuk penerimaan seseorang ke dalam gereja untuk menyucikan diri dari dosa dan mengakui keimanan kepada Tuhan Yesus.
Begitu juga dengan perjamuan kudus sebagai upacara untuk menandakan keselamatan dari Yesus bagi seluruh umat-Nya. Saat Perjamuan Kudus berlangsung, para jemaat akan menyantap memakan roti dan meminum anggur sebagai simbolisasi tubuh dan darah Yesus.
Mengutip dari Kumparan, paham Lutheran sendiri merupakan aliran Kristen yang mendominasi hampir 90% gereja Protestan di Indonesia. Yang terkenal adalah HKBP (Huria Kristen Batak Protestan), HKI (Huria Kristen Indonesia), GKPI (Gereja Kristen Protestan Indonesia), dan GKPA (Gereja Kristen Protestan Angkola).
Selain keenam daftar di atas, beberapa aliran Kristen juga cukup populer di Indonesia, seperti Calvinis, Anabaptis (Menonite), dan Metodis. Ketiga denominasi ini merupakan bagian dari Kristen Protestan dan disempurnakan dengan beberapa versi dari ideologi tokoh Nasrani di masa lampau.