Kucing adalah hewan cerdas yang dapat dilatih untuk melaksanakan segala rutinitas, termasuk buang air. Dengan latihan yang konsisten, kucing dapat buang air kecil di kamar mandi atau wadah pasir yang telah disediakan.
Sayangnya, sebagian kucing sering kali buang air kecil di sembarangan tempat di area rumah, seperti tumpukan pakaian yang bersih atau tempat tidur, yang membuat pemilik rumah kesal. Alhasil, rumah pun menjadi kotor dan bau tak sedap. Hal inilah yang menjadi problema bagi sang empu rumah. Terlebih air seni kucing yang berceceran dapat menyebarkan penyakit pada penghuni rumah.
Lantas sebagai cat owners pun bingung, mengapa hal ini bisa terjadi? Karena itu, kali ini Popbela akan menjelaskan faktor kucing suka kencing sembarangan, walau sudah dilatih sekalipun.
Penasaran? Simak informasi selengkapnya di bawah ini ya, Bela.
1. Masalah kesehatan
Menukil dari laman PetMD, masalah medis menjadi faktor utama mengapa kucing buang air kecil dari luar kotak pasir atau toilet. Penyakit saluran kencing seperti batu kandung kemih dan infeksi kandung kemih dapat menyebabkan peradangan parah.
Sehingga, kucing akan mengalami gangguan kencing yang menyebabkannya buang air kecil dengan jumlah sedikit secara terus menerus. Penyakit ini biasanya disebut sistitis idiopatik atau munculnya radang kandung kemih tanpa sebab yang pasti. Adapun faktor yang menyebabkan kondisi ini berasal dari kecemasan dan stress, sehingga mempengaruhi hormonal dan zat kimia dalam tubuh.
Bukan cuma itu saja, pemberian makanan kering dan makanan gurih terlalu berlebihan juga dapat menyebabkan penumpukan mineral dalam kantung kemih. Ini karena zat kimiawi berupa pengawet, pewarna, dan kadar garam tinggi yang tersimpan akan menumpuk serta membentuk "batu" dalam kantung kemih.
2. Meletakkan litter box dalam posisi yang salah
Kucing adalah hewan yang senang menaati aturan dan disiplin dalam menjalankan kebiasaan. Apabila ada satu agenda kebiasaan yang melenceng, mereka akan bad mood dan menunjukkan ketidaknyamanannya.
Termasuk salah meletakkan litter box atau kotak kotorannya. Besar kemungkinan kucing akan merasa risih dan tak nyaman apabila kotak kotorannya diletakkan di tempat yang ramai, berisik, atau dekat dengan benda yang menyala secara acak.
Namun seiring berjalannya waktu, kucing juga merasa bosan dan sudah tidak nyaman lagi apabila kotak kotorannya berada di tempat yang sama dalam waktu yang lama. Maka itu, kamu perlu rutin memindahkan litter box ke tempat baru yang ideal di area rumah.
3. Enggan buang air kecil di litter box bekas kucing lain
Sudah menjadi pengetahuan publik, sebagian kucing memiliki perangai teritorial dan tak suka berbagi benda atau makanan miliknya kepada kucing lain. Begitu juga dalam berbagi kotak kotorannya.
Beberapa kucing lebih nyaman untuk buang air kecil dan buang air besar di kotak kotoran terpisah. Mereka cenderung kencing di sembarangan tempat apabila mendapati ada feses atau urin milik kucing lain di litter box.
Apabila kamu memiliki lebih dari satu ekor kucing dengan sifat teritorial, sebaiknya sediakan litter box untuk masing-masing kucing peliharaan di rumah.
4. Jenis pasir yang tak sesuai
Selain litter box, pemilihan jenis pasir juga mempengaruhi kebiasaan buang air kecil pada kucing, Bela. Beberapa jenis pasir memiliki tekstur kurang lembut dan mudah lengket karena tidak memiliki daya serap yang baik. Sehingga, kucing pun merasa tidak nyaman dan sakit saat menggali pasir.
Maka itu, pilihlah pasir kucing yang memiliki aroma wangi, bertekstur lembut serta dapat menyerap dengan baik. Sehingga, kucing pun dapat mengubur bau pipis dan fesesnya.
5. Gangguan kecemasan
Kucing adalah hewan perasa yang memiliki perasaan sensitif. Mereka akan mengalami kecemasan dan depresi apabila mengalami kekerasan fisik maupun mental yang membuat mereka tak nyaman
Kucing akan merasa takut dan gelisah apabila sang pemilik rumah sering memarahi, membentak, atau menghukum kucing saat mengajari mereka untuk buang air di kotak kotorannya. Kekerasan verbal ini menciptakan trauma bagi kucing, sehingga mereka menghindari untuk buang air kecil di kotak pasir dan memilih untuk kencing di sembarang tempat.
6. Perubahan di lingkungan rumah
Sebagai hewan yang menaati aturan, kucing senang menempati lingkungan baik yang dapat diprediksi dan dikendalikan. Mereka merasa nyaman tinggal di lingkungan yang konstan dan tak ada perubahan dinamis.
Sehingga, kucing akan bertingkah berbeda apabila menemui perubahan kecil, salah satunya adalah mengotori rumah dengan buang air sembarangan. Perubahan ini meliputi datangnya orang asing, kucing lain, ataupun renovasi rumah
Itulah, 6 alasan mengapa kucing seringkali buang air kecil sembarangan di area rumah. Selain masalah kesehatan, faktor kebiasaan dan pengelolaan stres pun dapat mempengaruhi kebiasaan buang air makhluk ras Feline ini.