Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang masih memercayai hal mistis dan supernatural. Banyak mitos beredar dan melekat di masyarakat, yang sering dikaitkan dengan hal-hal mistis dan horor.
Setiap daerah di Indonesia memiliki mitos-mitosnya sendiri. Terlebih jika daerah tersebut masih kental akanw budaya tradisional dan belum terpengaruh oleh peradaban modern.
Dari beragam mitos yang tersebar di Indonesia, berikut di antaranya yang paling legendaris dan banyak dibicarakan oleh masyarakat.
1. Nenek Gayung
Urban legend Nenek Gayung masih membekas di ingatan banyak orang. Mitos seram ini menjadi alasan utama, mengapa anak-anak di tahun 2010-an memilih pulang saat petang (maghrib) sudah tiba.
Diceritakan, Nenek Gayung adalah perempuan penganut ilmu hitam yang mencari tumbal untuk memperkuat kesaktiannya. Cara penumbalannya pun cukup unik, yaitu dengan memandikan korbannya dengan gayung dan tikar.
Ia sering berkeliaran di malam hari, terutama di jalanan sepi dan gelap. Nenek Gayung dapat dikenali lewat tampilannya yang sangat khas, yakni memakai kebaya hitam, berambut putih panjang, serta membawa gayung serta tikar.
2. Larangan di Malam Satu Suro
Bagi masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jawa, Malam Satu Suro adalah malam sakral di mana banyak upacara dan ritual dalam Kalender Jawa digelar, tepatnya setelah matahari terbenam. Waktu sakral ini jatuh pada malam pertama di Bulan Suro, yaitu sasi atau bulan pertama dalam Kalender Jawa.
Masyarakat Jawa yang masih memegang teguh tradisi leluhur menganggap bahwa Malam Satu Suro akan mendatangkan kesialan dan nasib buruk, lantaran banyak makhluk halus yang akan muncul pada malam tersebut.
Maka itu, banyak pantangan yang perlu dipenuhi saat Malam Satu Suro tiba. Walau kebenarnya masih diragukan, faktanya mitos tersebut masih dipatuhi oleh banyak orang. Mulai dari larangan menikah, larangan menggelar hajatan, larangan pindah atau membangun rumah, sampai anjuran tidak bepergian jauh.
3. Jangan pakai pakaian hijau saat pergi ke Pantai Selatan
Sebuah mitos horor Indonesia ini cukup populer di telinga masyarakat. Pasalnya, warna hijau adalah warna favorit penguasa Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul. Diyakini bahwa orang yang mengenakan pakaian warna hijau saat bermain ke pantai selatan akan dibawa oleh Nyi Rodo Kidul ke Kerajaannya dan tidak akan bisa kembali lagi.
Terlepas dari mitosnya, Jalur pantai yang membentang dari Serang, Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur ini terkadang memiliki arus yang tak mudah ditebak. Sehingga, pakaian renang hijau sebenarnya membuat kamu sulit terlihat ketika mengalami kesulitan di tengah laut. Untuk memudahkan pertolongan, disarankan menggunakan pakaian terang jika berenang di laut.
4. Kuyang
Menurut cerita masyarakat Kalimantan yang beredar, ada seorang perempuan yang semasa hidupnya mempelajari ilmu sakti mandraguna. Di mana, perempuan yang mempraktekkan ilmu kuyang akan berkeliling di malam hari dengan kepala dan organ tubuhnya yang melayang.
Bukan ilmu biasa, ilmu hitam ini mengharuskan penganutnya untuk terbang mencari tumbal berupa ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Saat menemukan targetnya, ia akan menghisap darah korbannya sampai meninggal.
Sebenarnya kuyang bukanlah 100% hantu atau makhluk gaib. Ia berwujud perempuan cantik yang berbaur dengan warga di siang hari. Barulah pada malam hari, kuyang akan beraksi dan terbang mencari korban. Sedangkan badannya disimpan di rumah.
5. Mengucapkan "lada" di Goa Belanda dan Jepang
Ada kisah seram dari sejarah imperialisme Belanda dan Jepang yang masih diyakini masyarakat Indonesia. Di sana, kita tak boleh mengucapkan kata "lada" saat berkunjung ke Goa Belanda dan Goa Jepang di wilayah Dago Pakar.
Konon, siapa saja yang mengucapkan kata larangan tersebut akan mendapatkan kesialan, seperti kerasukan, kecelakaan, dan gangguan makhluk halus.
Lada sendiri adalah nama seorang tokoh masyarakat yang dihormati dan disakralkan oleh masyarakat setempat. Selain menjadi saksi sejarah kolonialisme, tempat ini menyimpan masa lalu yang kelam, di mana para tahanan disiksa di dalam goa tersebut.
6. Menyanyikan lagu "Lingsir Wengi"
Sebenarnya, "Lingsir Wengi" diciptakan oleh Sunan Kalijaga untuk mengusir bala kesialan. Liriknya indah dan penuh makna. Hanya saja lentingan nada dan musik yang menyertai lagu ini membuat ngeri siapa pun yang mendengarnya.
Lambat laun, masyarakat memercayai bahwa "Lingsir Wengi" adalah lagu ritual untuk mendatangkan sosok hantu kuntilanak. Dari mitos tersebut, banyak orang menjadi parno saat menyanyikan atau memutar lagunya, terutama di malam hari.
7. Pamali di Gunung Lawu
Mitos horor di Indonesia yang cukup populer di Indonesia selanjutnya adalah Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah. Terlepas dari kebenarannya, mitos di gunung tersebut harus dipatuhi sebagai pengingat agar lebih berhati-hati dan menjaga etika di mana saja kalian berada.
Mitos tersebut di antaranya adalah kemunculan pasar setan di malam hari, terutama malam Jumat. Sebagian pendaki dan masyarakat setempat bercerita bahwa mereka sempat merasakan suasana di pasar tersebut.
Selain itu, terdapat juga pantangan tak tertulis yang masih diyakini oleh para pendaki, untuk selalu mendaki dengan jumlah orang yang genap. Mendaki dengan jumlah orang yang ganjil dikhawatirkan akan ada makhluk gaib yang ikut rombongan.
8. Terowongan Casablanca
Sebuah terowongan lalu lintas yang bertempat di kawasan Kuningan ini menjadi salah satu lokasi angker di Jakarta. Berdasarkan mitos yang beredar, Terowongan Casablanca menjadi lokasi bunuh diri seorang lelaki paruh baya. Kengeriannya tak berhenti sampai situ saja.
Hadir juga kuntilanak merah yang mengganggu pengendara yang melewati Terowongan Casablanca, hingga membuat mereka kecelakaan dan kehilangan nyawa. Reputasi mistis dari terowongan ini, membuat pengguna jalan selalu membunyikan klakson tiga kali saat bertandang ke sini. Ini bertujuan agar si pengguna jalan tidak mengalami kecelakaan.
9. Hantu Boneka Uci Bandung
Mitos ini cukup terkenal di kalangan warga Bandung. Sebuah cerita mistis yang menyeramkan, namun ada kisah pilu di baliknya. Semua bermula saat seorang gadis kecil bernama Uci meninggal karena kecelakaan lalu lintas oleh seorang pengendara yang sembrono pada tahun 1980. Saat hendak mengembuskan nafas terakhirnya, Uci bertanya "Boneka Uci mana?"
Saban hari dari kejadian tragis itu, para pengendara melihat hantu Uci bergentayangan di sekitar jalan Siliwangi sambil membawa boneka panda kesayangannya. Selayaknya tingkah anak kecil di semasa hidupnya, Hantu Uci seringkali duduk di atas pohon sembari memainkan boneka kesayangannya. Menurut orang-orang sekitar, keberadaan hantu Uci ini tidak mengganggu.
Kalau di daerahmu, terkenal dengan mitos apa, Bela? Ceritakan di kolom komentar, ya!