9 Fakta Film 'Sleep Call', Mencerminkan Beratnya Sebagai Perempuan

Menyorot dari sudut pandang perempuan

9 Fakta Film 'Sleep Call', Mencerminkan Beratnya Sebagai Perempuan

Kalau bosan berpacu jantung dengan film genre horor, maka pilihan film thriller bisa menjadi opsi untukmu. Tak perlu menutup mata atau merinding jijik saat melihat adegan sadis penuh darah, film thriller akan tetap membuatmu tetap tegang selama menontonnya.

Rekomendasi film suspense-thriller yang bisa jadi pilihanmu adalah Sleep Call yang baru saja tayang pada 7 September 2023 ini. Film besutan IDN Pictures ini mengangkat topik yang berat, namun dibungkus dengan adegan, jalan cerita, dan karakter yang relate dengan keseharian di sekitar kita.

Sebelum berangkat ke bioskop, ada baiknya kamu mengetahui fakta film Sleep Call yang digadang sebagai film menegangkan dan plot twist yang tak terduga. Simak informasi selengkapnya berikut ini, yuk!

1. Menampilkan adegan terlalu realistis

9 Fakta Film 'Sleep Call', Mencerminkan Beratnya Sebagai Perempuan

Walau Sleep Call ditulis dari narasi fiktif, namun jalan cerita dan adegan di dalamnya banyak terjadi di dekat kita. Fenomena sugar baby yang menjamur di daerah urban, korban pinjol yang memilih bunuh diri karena tak mampu melunasi utangnya, hingga pelaku gaslighting yang manipulatif dan memojokkan mental korbannya hingga tertekan.

Dalam acara Nobar dan Diskusi Film Sleep Call bersama Penggiat Isu Perempuan, Kristo Imannuel sebagai pemeran Bayu pun mengiyakan bahwa fenomena gaslighting itu benar adanya di sekitar kita. Ia mengatakan bahwa penonton Sleep Call pun terbagi menjadi dua saat menyaksikan karakter Bayu yang manipulatif.

"Pertama, sudah pasti memaki karakter Bayu karena sosoknya yang brengsek dan memperdayai Dina. Kedua, banyak lelaki yang mengaku dirinya seperti Bayu (dan apa yang ia lakukan) dengan bangga. Jujur, aku takut banget pas mereka (lelaki tersebut) ngomong kayak gitu," ujar Kristo.

2. Punya banyak trigger warning

Bagi kamu yang memiliki indikasi trigger warning, sebaiknya kamu perlu mengonsultasikan dahulu kepada ahlinya sebelum menonton film Sleep Call. Pasalnya, film ini mengangkat topik berat dan memantik trauma yang kiranya membuat penonton tak nyaman. Beberapa di antaranya seperti pemerkosaan, gaslighting, KDRT, revenge porn dan toxic relationship.

3. Bergenre thriller

Walaupun Sleep Call terdengar seperti judul romansa, film ini justru bergenre thriller-suspense. Penonton akan dibuat sesak napas akan adegan per adegan menegangkan yang ditampilkan.

Saat menentukan genre dan jalan cerita dalam film Sleep Call, Fajar Nugros sebagai sutradara ingin membuat film sarat makna akan perasaan perempuan, namun tetap nikmat untuk ditonton.

"Mengikuti dominasi pangsa pasar penonton saat ini, kita terpikirkan untuk membuat film horor tanpa hantu. Dari pemikiran itu, lahirlah film Sleep Call yang mengusung topik kesehatan mental berbalut fenomena sleep call dan pinjol, " kata Fajar melalui acara Nobar dan Diskusi Film Sleep Call bersama Penggiat Isu Perempuan.

4. Mengangkat banyak isu sosial

Setiap isu sosial yang disajikan dalam Sleep Call menjadi benang merah dan dalang dari semua trauma mendalam yang dialami Dina dan karakter lainnya dalam film ini. Selama 100 menit, film terbaru IDN Pictures ini berhasil menggambarkan isu sosial yang begitu gamblang.

Salah satunya adalah fenomena pinjaman online atau pinjol yang kian menjamur. Begitu juga dengan kebiasaan sleep call yang banyak digaungi para kaum urban untuk selalu terkoneksi dengan orang tersayang dan mengurangi rasa kesepian. Isu-isu lainnya seperti KDRT, revenge porn, mental health, kasus bunuh diri pun turut disuntikkan ke dalam film ini.

Sleep Call punya premis sederhana, namun disajikan dengan complicated dan kompleks, bersama dengan isu sosial yang sensitif. Sehingga film ini merupakan tontonan gelap yang berat untuk dicerna, bahkan bisa menjadi trigger warning bagi kamu yang punya trauma akan isu sosial tersebut.

5. Film yang berfokus dari sudut pandang perempuan

Kalau kamu perempuan, kamu pasti merasakan betapa berat beban sosial yang dibopong oleh Dina dan para karakter perempuan lainnya di film ini.

Susanti Dewi selaku produser Sleep Call pun termotivasi untuk meracik film ini, lantaran belum banyak film yang mengambil sudut pandang dari kacamata perempuan. Film garapannya bersama Fajar Nugros melukiskan betapa sulitnya menjadi perempuan urban di Indonesia.

Mengangkat keresahan para perempuan urban di Indonesia yang banyak menjadi korban patriarki, Fajar dan Susanti berhasil menyelipkan isu tersebut secara realistis, namun tetap menghibur.

6. Sleep Call menjadi film perdana Rachel Vennya sebagai aktris layar kaca

Walau dikenal sebagai selebgram kondang, Rachel Vennya justru tak takut untuk keluar dari zona nyaman dan memulai debutnya di dunia akting. Sleep Call sendiri menjadi film pertama bagi perempuan yang akrab dipanggil Bunna dalam kariernya di dunia film.

Rachel Vennya berperan sebagai Nur, karyawan perusahaan pinjol yang dikenal sebagai sosok yang alim, tapi bermulut pedas saat menagih utang nasabah.

Eksistensinya kuat di dunia digital dan media sosial, membuat dirinya menjadi sosok yang tepat untuk memerankan karakter Nur yang lembut, namun tetap galak apabila sedang bekerja.

7. Tayang dengan rating 17+

Dengan Jalan cerita yang berat, hadirnya adegan ranjang yang eksplisit, dan aksi pembunuhan yang tak tanggung, maka sudah sepatutnya jika Sleep Call tayang dengan label 17+. Alur filmnya pun cukup gelap dan sulit dicerna oleh anak-anak, jadi wajar saja film ini hanya diperuntukkan untuk orang dewasa.

"Karena tema yang diangkat itu berkaitan tentang kesepian dan keterjebakan hidup yang banyak dialami orang dewasa. Tema-tema itu pantasnya ditonton oleh usia 17 tahun ke atas," kata Susanti Dewi selaku produser Sleep Call.

8. Lolos tahap seleksi awal Festival Film Indonesia 2023

Semakin membanggakan, Sleep Call berhasil menorehkan prestasi. Portfolio sinematik karya Fajar Nugros dan produksi IDN Pictures ini masuk dalam daftar 30 film cerita panjang yang lolos tahap seleksi awal Festival Film Indonesia 2023. Selain film Sleep Call, film produksi IDN Pictures karya sutradara Ginanti Rona berjudul Qorin juga masuk dalam daftar tersebut, lho.

9. Akan tayang Film Festival New York (IFFestNY) 2023

Sleep Call menjadi angin segar bagi perfilman Indonesia untuk mengepakkan sayap dalam kancah internasional. Melalui Instagram, Fajar Nugros pun mengabarkan bahwa Sleep Call akan tayang di IFFestNY (IFFestNY) 2023.

Itulah 9 fakta film Sleep Call yang berhasil membawa pesan akan isu sosial yang menyentil dan keresahan perempuan. Apa pendapatmu tentang film tersebut?

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved