Bali merupakan salah satu pulau populer di Indonesia yang memiliki daya tarik dalam kuliner, keindahan alam, budaya, bahkan bahasa.
Mengutip situs Kemendikbud, bahasa Bali banyak dipengaruhi bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Tak heran jika ada kosakata bahasa Bali menyerupai dua rumpun bahasa tersebut.
Bahasa Bali menjadi kearifan lokal masyarakat yang masih digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Mengutip berbagai sumber, berikut sejumlah kosakata bahasa Bali yang serupa dengan bahasa Indonesia dan bahasa daerah lainnya, namun memiliki arti berbeda.
1. Kenyang
Dalam bahasa Indonesia, kenyang adalah suatu kondisi di mana perut seseorang sudah penuh dengan makanan dan tidak merasa lapar lagi.
Tetapi dalam bahasa Bali, kenyang memiliki arti cukup vulgar, yaitu suatu keadaan di mana alat kelamin pria mengalami ereksi. Perlu hati-hati nih kalau lagi ngobrol di Bali!
2. Cicing
Memiliki arti yang berbeda jauh, cicing bermakna diam dalam bahasa Sunda. Sedangkan, cicing dalam bahasa Bali berarti anjing.
3. Gedang
Warganet kerap memperdebatkan arti dari kata gedang.Dalam bahasa Jawa, gedang memiliki arti pisang. Sedangkan gedang bermakna pepaya dalam bahasa Bali dan bahasa Sunda.
4. Cokor
Cokor dalam bahasa Jawa berarti kaki, namun dalam tingkatan bahasa Jawa kasar. Akan tetapi, kata cokor di Bali masuk dalam tingkatan basa alus yang juga bermakna kaki. Sedangkan, tingkatan basa kasar dari kaki adalah batis.
5. Mbok
Dalam bahasa Jawa, Mbok atau Embok merupakan panggilan untuk ibu. Tetapi dalam bahasa Bali, mbok berarti kakak perempuan.
6. Banyu
Banyu dalam bahasa Jawa berarti air. Tetapi, kata banyu dalam bahasa Bali berarti air beras. Sedangkan air dalam bahasa Bali bermakna tirta.
7. Rabi
Bahasa Bali dan Jawa mengartikan rabi dengan makna yang berlainan, nih. Rabi dalam bahasa Jawa berarti menikah. Sementara, kata rabi dalam bahasa Bali berarti istri.
8. Ngajeng
Sama-sama bahasa yang halus, ternyata penggunaan kata ngajeng dalam bahasa Bali dan Jawa sangatlah berlawanan. Di mana dalam bahasa Bali, kata ngajeng berarti 'makan' sedangkan dalam bahasa Jawa berarti 'depan'.
9. Prabu
Kata prabu dalam bahasa Bali bermakna kepala, dengan konteks pemimpin atau kepala keluarga yang perlu dihormati. Sedangkan dalam bahasa Jawa kata prabu berartikan raja.
10. Memek
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memek memiliki arti merengek-rengek (kata kerja) dan kemaluan perempuan atau vagina (kata benda). Meskipun kata ini cukup vulgar, memek dalam bahasa Bali bermakna ibu.
11. Budal
Budal memiliki arti yang berlawanan, yakni berangkat dalam bahasa Jawa, sedangkan dan bermakna pulang dalam bahasa Bali.
12. Cokot
Cokot dalam bahasa Jawa bermaknakan gigit atau menggigit. Meskipun sama-sama kata kerja, namun, cokot dalam bahasa Bali berarti mengambil.
13. Ngadek
Ngadek dalam bahasa Jawa berarti berdiri, sedangkan ngadek dalam bahasa Bali berarti mencium bau. Wah, berbeda jauh ya, Bela!
Nah, itu tadi deretan kosakata bahasa Bali yang memiliki makna berbeda dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah lainnya. Ketika di Bali, sebaiknya kamu perlu mempelajari kosakata di atas agar tidak salah paham ketika mengobrol dengan masyarakat Bali, ya Bela!