Banyak perempuan yang belum bisa bebas beraktivitas atau meraih mimpinya hanya dengan alasan gender. Yap, isu kesetaraan gender masih menjadi permasalahn besar di berbagai bidang. Salah satunya di bidang bisnis.
Bisa dibilang, peran perempuan dalam ekonomi masih belum mendapat posisi yang setara dengan laki-laki. Dan, pandangan tentang bias gender tersebut sangat mendominasi dunia bisnis di Indonesia maupun di Asia.
Untuk itu, Presidensi B20 Indonesia bekerja sama dengan Departemen Perdagangan Amerika Serikat (U.S Trade of Commerce) menggelar Roundtable Luncheon bertemakan “Memajukan Pemberdayaan Ekonomi Gender Melalui Perdagangan Internasional" pada Senin, (6/6) lalu.
Kira-kira, isu kesetaraan gender seperti apa ya yang dibahas dalam forum tersebut? Simak artikel berikut ini yuk, Bela! Keep scrolling!
1. Diskusi tentang kesenjangan gender di dunia bisnis
Roundtable Luncheon kali ini dihadiri oleh sejumlah pembicara penting, Bela. Seperti Director US Trade and Development Agency, Enoh T. Ebong dan Pamela Phan, Wakil Asisten Sekretaris untuk Asia, dan US Trade of Commerce bersama delegasi Departemen Perdagangan US yang sedang melakukan kunjungan bisnis ke Indonesia.
Selain itu, hadir pula Ketua Penyelenggara B20 Indonesia, Shinta Kamdani yang juga WKU Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri KADIN Indonesia serta beberapa pemimpin bisnis perempuan dari perusahaan terkemuka di Indonesia.
Mereka adalah Friderica Widyasari (CEO BRI Danareksa Sekuritas), Neneng Goenadi (CountryManaging Director at Grab Indonesia), Febriany Eddy (CEO PT. Vale Indonesia Tbk), Christin Djuarto (Executive Director Shopee Indonesia), Parwati Surjaudaja (President Director Bank OCBC NISP), dan Dian Siswarini (President Director XL Axiata).
Diskusi ini ingin mendorong peran dan pelibatan perempuan dalam bisnis serta perdagangan global secara lebih masif dan mengatasi persoalan kesenjangan gender yang selama ini mendominasi dunia bisnis global.
"Forum diskusi ini digelar untuk mendiskusikan mengenai persoalan kesenjangan gender dalam dunia bisnis, perdagangan, dan entrepreneurship, terutama di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk membangun pertumbuhan masa depan yang lebih adil dan inklusif,” kata Shinta dalam keterangan pers yang diterima.
2. Suarakan kesetaraan dalam membentuk arah pemulihan ekonomi global
Menurut data World Trade Organization (WTO), perusahaan yang terlibat di dalam perdagangan internasional diketahui sebesar 33% lebih banyak perempuan, dan lebih banyak membayar pekerja perempuan.
Lewat forum ini, Shinta Kamdani juga mengatakan bahwa B20 menyuarakan prinsip inklusivitas dan kesetaraan dalam membentuk arah pemulihan ekonomi global, serta pemberdayaan perempuan di Indonesia dan negara-negara berkembang.
Para pemimpin bisnis yang hadir juga mengutarakan inisiatif yang telah dilakukan untuk menutup kesenjangan peran perempuan dan laki-laki pada perusahaan yang mereka pimpin.
Seperti yang dilakukan PT Blue Bird Tbk. Noni Purnomo selaku Presiden Direktur menyampaikan tantangan mereka untuk menambah pengemudi perempuan. Berbagai upaya telah mereka lakukan untuk menarik minat perempuan menjadi bagian dari pengemudi armada perusahaan taksi terbesar di Indonesia ini.
"Salah satunya dengan memerhatikan kebutuhan yang berbeda antara pengemudi laki-laki dan perempuan. Sehingga diharapkan dapat menjamin ketenangan dan keamanan bagi semua pengemudi Blue Bird di lapangan," kata Noni.
3. Faktor ketimpangan gender
Faktor yang membuat ketimpangan gender menjadi momok menahun salah satunya berasal dari tidak meratanya pendidikan yang berkualitas bagi perempuan. Hal ini membuat perempuan tidak memiliki kesempatan yang sama dengan pria dalam lapangan kerja sehingga mengurangi akses perempuan terhadap benefit dari ekonomi formal.
Menanggapi situasi ini, PT Blue Bird memiliki program untuk memberdayakan istri dari pengemudinya. Caranya dengan memberikan bantuan berupa modal untuk usaha kecil, sehingga dapat menambah pemasukan bagi keluarga.
Selain itu, PT Blue Bird juga memberikan beasiswa kepada keluarga besarnya juga menjadi program rutin di sana dengan menargetkan 50% untuk anak perempuan.
4. Rumuskan kebijakan untuk memberdayakan pengusaha perempuan
B20 Indonesia melalui Women in Business Action Council (WiBAC) merumuskan beberapa kebijakan khusus yang bertujuan untuk memberdayakan para pengusaha wanita. Caranya dengan mengaktifkan kemampuan digital serta kepemimpinan perempuan dan mempromosikan tempat kerja yang aman dan adil.
Hal ini sangat penting dalam memastikan kesetaraan gender dalam dunia bisnis yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi global.
“Kami juga menargetkan One Global Women Empowerment (OGWE), yang mewadahi pemerintah, bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya memfasilitasi dukungan dan pemberdayaan perempuan, baik sebagai pebisnis maupun profesional di dunia kerja," ujar Shinta.
Nantinya, secara global akan dibentuk badan permanen yang akan menyediakan platform pemberdayaan untuk mempercepat akses perempuan dalam dunia bisnis, menavigasi lingkungan bisnis, berkolaborasi dalam ekosistem serta mengakses sumber daya untuk membangun pengetahuan dan kemampuan yang setara.
5. Angkat peran dan martabat perempuan dalam dunia bisnis
FYI nih Bela, One Global Women Empowerment nantinya akan membahas lima kebutuhan kritis yang dibutuhkan untuk mengangkat peran dan martabat perempuan dalam dunia bisnis.
Pertama ada Crowdsource, untuk berbagi kebijakan yang berhasil dan mempromosikan ide, program, dan kemitraan; Crowdfund, untuk berinvestasi dalam pemberdayaan perempuan pengusaha dan perempuan di dunia kerja.
Ada juga Curate yang memberikan referensi atau pedoman program pelatihan dan sumber daya untuk mengembangkan kemampuan; Clarification, untuk mendukung perempuan dalam memahami peraturan, undang-undang, dan persyaratan untuk meningkatkan skala bisnis mereka.
Terakhir, ada Communication untuk terus memperbarui, menginformasikan dan melaporkan kepada komunitas OGWE dan masyarakat umum tentang inisiatif dan pencapaian yang diraih perempuan secara global.
6. Hal yang dibutuhkan perempuan dalam bisnis
Dalam forum tersebut, Shinta menyebutkan ada 3 hal yang dibutuhkan perempuan dalam bisnis, antara lain akses ke market, akses finansial, dan peningkatan kapasitas.
Selain itu, salah satu hal yang sangat penting dalam lingkup bisnis di Indonesia dan dunia adalah edukasi tentang kesetaraan gender, khususnya bagi para kaum pria. Ini penting untuk mendorong terwujudnya komunikasi yang baik antara kaum perempuan dan laki-laki dalam berbagai forum.
Nah, itu tadi beberapa hal yang perlu kamu ketahui bagaimana cara KADIN Indonesia dukung kesetaraan gender di dunia bisnis dalam forum B20. Yuk, kita dukung gender equality dalam dunia bisnis, Bela! (WEB)