Coba deh hitung berapa kali kamu merasa jengah dengan ajakan untuk bergabung dengan MLM (multi level marketing). Yang bikin risi dengan tawaran mereka bukan hanya ajakannya, tetapi juga cara yang digunakan. Ada yang memaksa, ada juga yang membujuk sampai kamu tidak tahu lagi harus menolak dengan cara bagaimana. Hati kecilmu ingin bilang bahwa MLM adalah bisnis merugikan dan melelahkan. Namun kamu tidak tega karena dia adalah teman baikmu. Kalau begitu, atasi dengan cara ini.
Kesannya memang tidak sopan, Bela. Tapi dengan tidak memperhatikan apa yang dia bicarakan, dia akan tahu sendiri bahwa kamu memang tidak tertarik.
Kamu punya teman atau kerabat yang tidak sukses dalam bisnis MLM? Coba ceritakan hal ini pada temanmu yang terus-terusan memaksa untuk join MLM, biar mereka tahu bahwa kamu tidak berminat.
Kalau temanmu ini hanya menghubungi via aplikasi chat, social media, atau e-mail, maka abaikan saja. Tidak perlu merepotkan diri dengan bingung memikirkan apa alasan untuk menolaknya. Hubunganmu dengannya akan tetap berjalan lancar kok, walaupun kamu tidak join.
Temanmu ini juga belum tentu orang yang jago bisnis MLM. Dengan menanyakan prospek bisnis dan omset yang diterimanya per bulan, serta sebaik apa pencapaian targetnya, dia akan minder sendiri. Kamu bisa menggunakan kondisi pencapaian targetnya yang tidak lancar untuk menolak tawarannya.