Amalan yang bisa kita kejar dan lakukan untuk menambah amalan dari ibadah wajib adalah amalan sunnah. Salah satu dari amalan sunnah yang bisa kamu kerjakan adalah salat sunnah. Nah, salat sunnah yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah dan bisa juga diamalkan oleh siapapun yaitu salat sunnah rawatib. Apa kamu pernah mendengar atau bahkan sudah sering mengerjakannya, Bela?
Nabi Muhammad SAW selalu mengerjakan salat ini dan tidak pernah sekalipun meninggalkannya dalam keadaan mukim atau tidak bepergian jauh. Salat sunnah rawatib adalah salat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah salat wajib atau salat lima waktu. Salat rawatib yang dikerjakan sebelum salat fardhu disebut salat sunnah qobliyah dan salat rawatib yang dikerjakan setelah salat fardhu disebut salat sunnah ba'diyah. Simak keutamaan, bacaan niat dan tata cara salat sunnah rawatib berikut.
Hukum salat rawatib
Ada dua hukum salat sunnah rawatib sesuai dengan anjuran ditegakkannya, yaitu salat sunnah rawatib muakkad dan ghoiru muakkad. Kedua amalan sunnah ini punya niat yang berbeda. Kalau salat sunnah rawatib muakkad sifatnya sangat dianjurkan untuk dikerjakan, berikut jumlah salat rawatib muakkad :
- 2 rakaat sebelum salat subuh
- 2 atau 4 rakaat sebelum salat zuhur
- 2 atau 4 rakaat sesudah salat zuhur
- 2 rakaat sesudah maghrib
- 2 rakaat sesudah isya
Sementara itu, salat sunnah rawatib ghoiru muakkad adalah salat rawatib yang kurang ditekankan. Berikut jumlah salat sunnah ghoiru muakkad :
- 2 atau 4 rakaat sebelum salat ashar
- 2 rakaat sebelum maghrib
- 2 rakaat sebelum isya
Niat salat rawatib
Bacaan niat salat sunnah rawatib pada dasarnya hampir sama dengan bacaan niat salat fardhu. Hanya saja, untuk salat rawatib tinggal ditambahkan "Qobliyatan Lillahi Ta'ala" kalau dikerjakan sebelum salat fardhu di akhir niat. Tapi kalau dikerjakan sesudah salat fardhu, maka ditambahkan "Ba'diyatan Lillahi Ta'ala." Contohnya yaitu:
Niat salat sunnah rawatib sebelum salat subuh
Ushallii sunnatash shubhi rak'ataini qabliy-yatan lillaahit ta'aalaa.
Artinya: "Aku (niat) shalat sunat qabliyyah subuh 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."
Niat salat sunnah rawatib sesudah salat isya
Ushallii sunnatal 'isyaa'i rak'ataini ba'diy-yatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku (niat) shalat sunat ba'diyyah isya 2 rakaat, karena Allah Ta’ala."
Sejatinya niat initidak perlu dilafalkan sampai bersuara, tapi cukup diucapkan dalam hati. Pelafalan niat salat sunnah rawatib bisa bertujuan untuk memantapkan niat yang sudah ada di dalam hati.
Waktu pelaksanaan salat rawatib
Mengenai waktu pelaksanaan salat sunnah rawatib ini dijelaskan dalam sebuah hadits, yaitu :
Ibnu Qudamah berkata: "Setiap sunnah rawatib qobliyah maka waktunya dimulai dari masuknya waktu shalat fardhu hingga shalat fardhu dikerjakan, dan shalat rawatib ba’diyah maka waktunya dimulai dari selesainya shalat fardhu hingga berakhirnya waktu shalat fardhu tersebut". (Al-Mughni 2/544)
Keutamaan salat rawatib
Berikut adalah beberapa keutamaan salat sunnah rawatib menurut hadits
Dari Aisyah radiyallahu'anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada shalat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga..." (HR. At-Tarmidzi no. 414, An-Nasa'i no. 1794)
Aisyah radhiyallahu 'anha telah meriwayatkan sebuah hadits tentang salat sunnah rawatib sebelum (qobliyah) shubuh, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, "Dua rakaat sebelum shubuh lebih baik dari dunia dan seisinya". Dalam riwayat yang lain, "Dua raka'at sebelum subuh lebih aku cintai daripada dunia seisinya" (HR. Muslim no. 725)
Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa salat sunnah sebelum subuh adalah yang paling utama di antara salat sunnah rawatib lainnya.
Pada riwayat lainnya juga disebutkan bahwa :
Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha telah meriwayatkan tentang keutamaan rawatib zuhur. Dia berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda: “ Barangsiapa yang menjaga (shalat) empat rakaat sebelum zuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah haramkan baginya api neraka“ . (HR. Ahmad 6/325, Abu Dawud no. 1269, At-Tarmidzi no. 428).
Itulah keutamaan, bacaan, niat serta tata cara salat sunnah rawatib. Tujuan dikerjakannya amalan sunnah adalah untuk melengkapi kekurangan yang terdapat pada ibadah wajib. Jadi, sudah siapkah kamu melaksanakan salat sunnah rawatib ini, Bela?