Zakat Penghasilan Itu Harus Berapa Persen dari Total Gaji?

Apa kamu pernah mempertanyakan hal yang satu ini, Bela? Masih banyak orang yang belum paham mengenai perhitungan persentase zakat penghasilan. Yang kamu harus tahu adalah, zakat penghasilan atau zakat profesi tidak bisa disamakan dengan zakat lainnya seperti zakat peternakan dan pertanian. Zakat sendiri merupakan rukun Islam ketiga, dan karena itulah mempunyai hukum wajib bagi yang sudah memenuhi syarat. Yaitu, mampu dalam segi finansial dan telah mencapai nisab atau batas minimal. 

Selain itu, zakat juga sebagai salah satu sarana penghapus dosa dan penambah pahala yang sangat besar. Dengan menyisihkan sebagian harta, maka kamu akan dibukakan pintu yang lebar oleh Allah. Zakat sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, ada zakat fitrah yang diberikan saat bulan Ramadan, zakat profesi atau penghasilan, dan lain-lain. Sekarang kita bahas mengenai zakat penghasilan ya, Bela!

Zakat wajib hukumnya bagi orang-orang yang dianggap mampu, berbeda dengan sedekah. Sedekah hukumnya adalah sunnah, artinya tidak wajib dikeluarkan meski memang dianjurkan. Sedekah diartikan sebagai harta atau non harta yang dikeluarkan seseorang. Jadi, sedekah artinya lebih luas karena bisa bersifat non materi. Bahkan, melakukan sejumlah kebaikan seperti seny, silaturahmi, mengucap syukur, juga masuk dalam kategori sedekah. Sedekah bisa diberikan kepada siapapun, termasuk orangtua, saudara, maupun kerabat. Tapi zakat hanya diberikan pada golongan yang berhak menerimanya.

Berdasarkan prinsip islam, zakat ditempatkan pada prioritas kedua setelah membayar hutang. Setiap bulan, umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyisihkan penghasilan sebesar 2,5% untuk zakat penghasilan sebagai bentuk pembersihan harta. Kalau keberatan membayarnya setiap bulan, kamu bisa juga mengakumulasikan selama setahun. Penghasilan beragam profesi yang ada saat ini berwujud uang. Karena itulah, zakat profesi atau penghasilan diqiyaskan dengan zakat emas dan perak dibanding dengan ternak dan tanaman, yaitu 2,5% dari seluruh penghasilan kotor.

“Bila engkau memiliki 20 dinar emas, dan sudah mencapai satu tahun, maka zakatnya setengah dinar (2,5%)” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Al-Baihaqi).

Begini cara menghitung zakat penghasilan:

1. Penghasilan per bulan : Rp 10 juta
2. Penghasilan per tahun : Rp 120 juta
3. Maka, zakat penghasilan 1 tahun : 2,5% x penghasilan per tahun = Rp 3 juta
4. Zakat penghasilan per bulan : 2,5% x penghasilan per bulan : Rp 250 ribu

Perhitungannya tinggal menyesuaikan saja, kamu ingin memberikannya pada mereka yang berhak setiap bulan atau setiap tahun.

1. Penghasilan diperoleh melalui proses yang dibenarkan agama serta dapat diambil kebermanfaatnya secara penuh
2. Melebihi dari kebutuhan pokok, minimal dirinya sendiri dan keluarga yang menjadi tanggungannya. Artinya, jika kebutuhan itu tidak terpenuhi, yang bersangkutan tidak dapat hidup dengan layak
3. Bebas dari jeratan utang, maksudnya seseorang yang memiliki hutang wajib melunasi hutang-hutangnya dulu baru boleh membayar zakat .
4. Telah mencapai haul (satu tahun), yaitu penghasilan tersebut sudah berlalu selama setahun

Meki dalam al-Quran dinyatakan bahwa harta istri adalah milik istri, dan harta suami adalah milik keluarga, tapi dalam pengeluaran zakat suami dan istri yang berpenghasilan dihitung sebagai individu. Hak antara suami dan istri untuk mendapatkan pahala adalah setara. Hal ini menunjukkan bahwa suami dan istri bisa berlomba-lomba menunaikan zakatnya, keduanya wajib menzakati hartanya masing-masing. Tapi kalau istri tidak berpenghasilan, maka cukuplah suami saja yang menunaikan zakat profesinya.

Itulah syarat, persentase, hukum dan cara menghitung zakat penghasilan. Jadi, sudah cukup paham mengenai zakat profesi atau zakat penghasilan ini, Bela? Dengan rutin membersihkan harta, maka Allah pun akan memberikan berkah dan kemudahan dalam mencari rezeki.