Dalam hidup, kita tidak akan terus-menerus merasakan kesenangan. Suatu hari, akan datang kesedihan yang menjadi ujian untuk naik tingkat sebagai hamba-Nya. Barangsiapa bersabar, Allah SWT akan memberi ganjaran yang setimpal, salah satunya surga.
Agar hamba-Nya tetap bersabar menghadapi ujian tersebut, Allah SWT menurunkan Surah Al-Insyirah sebanyak 8 ayat. Saat turun, surat ini bersamaan dengan momen Nabi Muhammad SAW yang sedang bersusah hati karena ditentang keras oleh kaum kafir. Surat ke-94 ini turun di kota Mekkah sehingga tergolong ke dalam surat makkiyah.
Surat Al Insyirah dan artinya
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
a lam nasyrah laka shadrak
Artinya: "Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?"
وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ
wa wadha’na ‘anka wizrak
Artinya: "dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu."
ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهْرَكَ
alladzi anqada zahrak
Artinya: "yang memberatkan punggungmu?"
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
wa rafa’na laka dzikrak
Artinya: "Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu"
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
fa inna ma’al-‘usri yusra
Artinya: "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan"
إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
inna ma’al-‘usri yusra
Artinya: "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ
fa idza faraghta fanshab
Artinya: "Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain."
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَب
wa ila rabbika farghab
Artinya: "Dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap."
Kandungan surat Al Insyirah
Kandungan ayat ini dijelaskan dalam Buku Al-Quran Hadis (Kelas VI) yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (2019). Pada ayai 1 dan 2, ditegaskan bahwa Allah SWT telah melapangkan dada Nabi Muhammad dengan sifat-sifat kenabian dan keutamaan lainnya demi menjaga kesuciannya.
Selanjutnya, pada ayat ketiga mengandung makna bahwa Allah SWT telah mengganti kesulitan dan kesusahan Nabi Muhammad selama menjalankan tugas kerasulannya. Allah SWT bahkan meninggikan Nabi Muhammad bersama dengan asma Allah.
Pada ayat 4 dan seterusnya, Allah SWT berjanji untuk mengganti kesulitan dengan kemudahan setelahnya. Dalam cerita Nabi Muhammad SAW, kenikmatan tersebut berupa kemenangan atas kaum musyrik.
Dalam surat ini, terdapat pula anjuran untuk bersungguh-sungguh dalam mengerjakan setiap urusan. Untuk hasilnya, hendaknya seorang hamba hanya berharap kepada Tuhan, tak lain Allah SWT.
Tumbuhkan sifat optimis
Dengan mengetahui makna dan mengamalkan surat ini dalam kehidupan sehari-hari, seorang hamba niscaya akan bertumbuh sifat optimisnya. Pasalnya, janji kemudahan setelah kesulitan datangnya dari Allah SWT langsung. Hal ini juga akan menambah semangat dalam bekerja untuk masa depan yang lebih cerah.
Ternyata makna surat sepanjang delapan ayat ini begitu dalam, ya, Bela? Setelah ini, sama-sama kita amalkan di kehidupan sehari-hari, yuk!