Hari terus berjalan. Masalah tak elak datang silih berganti, entah dari lingkup pertemanan, hubungan dengan kekasih, atau dari lingkungan pekerjaan. Salah satu cara untuk menenangkan diri situasi tersebut adalah mendengarkan musik. Hiburan sederhana ini bisa dilakukan siapa saja dan di mana saja.
Buat kamu yang masih bingung ingin mendengarkan lagu apa, Popbela punya sejumlah rekomendasi dari rilisan teranyar milik Adeline Thesa, band virtual timur, Ben Utomo, Putih Abu Abu, hingga Lalahuta yang berkolaborasi dengan Tuan Tigabelas. Satu kesamaan dari karya-karya tersebut: vibes-nya mengajak para pendengarnya untuk bangkit dari keterpurukan.
Kira-kira, pesan apa saja, sih, yang ingin mereka bawakan lewat karya terbarunya? Yuk, simak ceritanya di bawah ini!
1. Adeline Thesa – "Over You"
Move on setelah putus cinta memang sulit, ya, Bela? Namun, sulit bukan berarti tak mungkin, lho. Adeline Thesa melalui single keduanya mencoba menerima kenyataan pahit dalam hubungannya yang telah kandas. Katanya, cinta saja ternyata memang tak cukup. Oleh karena itu, ia memilih untuk melupakannya daripada relasi tersebut melukai kedua belah pihak lebih jauh.
Just forget this baby
This emptiness' too hard to you feel it too
But I know right now you've got happiness
So I'm over you
Penerimaan tersebut diungkapkan Adeline bukan lewat liriknya saja. Jika memperhatikan instrumentalnya hingga akhir, alat musik yang digunakan masuk ke dalam lagu secara satu demi satu. Hal tersebut seolah menggambarkan move on yang berawal dari langkah-langkah kecil.
Selain itu, "Over You" juga terasa lebih dramatis karena diakhiri dengan perubahan ketukan yang mendadak cepat disertai pukulan simbal sebagai penutup. Buat kamu yang sedang berusaha move on, jangan lupa sertakan lagu ini ke dalam playlist, ya!
2. timur – Jeda Komersial
Banyak yang belum tahu kalau Indonesia punya satu band virtual bernama timur beranggotakan empat karakter, yaitu JD, Olsen, Kim, dan Arta. Baru-baru ini, mereka meluncurkan EP perdananya bertajuk Jeda Komersial dengan genre alternative pop rock.
Meski konsepnya baru, keenam lagu yang ada di dalamnya terdengar cukup bersahabat di telinga karena mengusung gaya indie-rock dan indie-pop era 90-an hingga 2000-an. Liriknya menggunakan sejumlah diksi yang masih jarang digunakan dan berisi kegelisahan soal renungan motivasi, situasi lupa diri, obsesi akan cinta, kejenuhan modernisme, harapan yang berlebihan, hingga topik tentang isu privasi.
Jika kamu suka mendengar lagu instrumental, salah satu track berjudul "Jeda Komersial" adalah pilihan tepat untuk diputar. Secara keseluruhan, Jeda Komersial milik timur ini ibarat udara segar yang bisa jadi alternatif untuk "dihirup" para penikmat musik Indonesia yang mungkin merasa jemu dengan warna musik yang lebih banyak viral di media sosial.
3. Ben Utomo – "Indo Kid 2"
Tampaknya, Ben Utomo kini telah lebih percaya diri dengan eksistensinya di kancah hip hop Indonesia. Tak seperti "Indo Kid" yang menjadi perkenalannya, rilisan teranyar bertajuk "Indo Kid 2" merupakan ungkapan kebanggaan rapper di bawah naungan Def Jam Indonesia ini.
Ini INDO space KID
Sekarang semua tau gue tak perlu ID
Rap sudah dalam nadi tak perlu IV
On sight when ICU its emergency
Melalui siaran pers, Ben terang-terangan mengungkap bahwa tak ada persiapan matang yang ia lakukan sebelum "Indo Kid 2" dirilis. Usai mendengarkan beat yang digarap Juragan Beat ini lalu menulis lirik tanpa topik spesifik. Ia justru ingin bereksperimen secara genre lewat single terbarunya ini.
“Saya ingin mencoba sesuatu yang berbeda, yang beat-nya benar-benar berubah selama verse dan chorus. Jadi saya memberikan sedikit unsur G-Funk dan memadukannya dengan Trap. Dengan begini, baik old school maupun new school, semuanya kena,” ujarnya.
Dear hip hop enthusiasts, bagaimana pendapatmu soal lagu ini?
4. Lalahuta & Tuan Tigabelas – "selamat pagi (hey world)"
Prinsip "hari baru semangat baru" tampaknya masih dipegang oleh Lalahuta, nih, Bela. Melalui "selamat pagi (hey world)", ia mengajak para pendengarnya untuk punya gelora serupa. Tak sendiri, ia mengajak Tuan Tigabelas untuk memberi sentuhan hip hop dalam lagu yang merupakan perpaduan genre fusion pop dan jazz ini.
“Kami berharap dengan adanya lagu ini, orang-orang dapat selalu bersyukur karena mereka masih dapat merasakan hari yang baru, sekaligus dapat memberikan mereka semangat untuk menjalani hari tersebut,” harap Lalahuta.
Dari segi instrumen, permainan trumpet yang cukup mendominasi sejak awal membuat mood lagu jadi lebih ceria. Satu hal lain yang menarik perhatian Popbela adalah artwork pada sampul single ini. Bikin teringat kepada sampul kaset-kaset zaman dulu, bukan?
5. Putih Abu-Abu – "Sha La La"
Playlist ini akan Popbela tutup dengan single original milik grup vokal asal Cianjur, Putih Abu-Abu, yang berjudul "Sha La La". Lagu yang juga menjadi tema untuk serial web Diary Putih Abu-Abu membawa vibes remaja yang menjalani hari dengan bahagia.
“Proses rekaman cuma sehari. Pas rekaman lagu itu butuh membangun mood yang happy, gembira, karena lagunya bener-bener happy banget. Selain itu kesulitan di beat lagu yang cepet. Jadi harus nyesuain sama tempo dan nadanya juga nafas harus panjang,” kata Cheryll Putih Abu-Abu.
Secara genre, "Sha La La" terdengar seperti musik J-pop yang kerap dijadikan soundtrack untuk anime. Sejak awal, pukulan drumnya sudah intens. Tak ketinggalan, petikan gitar elektriknya juga bikin lagunya makin ramai. Sentuhan yang tak kalah penting dalam lagu ini adalah suara Cheryll, Taya, Karin, Alma, Rei, dan Intan ini yang oke punya.
Dari deretan lagu di atas, mana yang langsung memikat telingamu, Bela?