Kritikus film yang tergabung ke dalam platform Korean Screen memilih 10 film Korea terbaik sepanjang masa. Meski Parasite terkenal selama beberapa tahun terakhir, para kritikus tak serta merta memosisikannya di peringkat teratas. Namun, mahakarya sutradara Bong Joon Ho ini masih tetap ada di dalam daftar.
Lantas, film mana yang mampu mengalahkan Parasite di kacamata para kritikus film? Simak daftarnya di bawah ini, yuk!
10. Aimless Bullet (1961)
Aimless Bullet (Obaltan) merupakan film yang menggambarkan kehidupan usai Perang Korea. Saat peluncurannya, film ini sempat gagal secara komersial bahkan dilarang tayang oleh pemerintah militer karena gambaran suram Korea pascaperang.
Dua tahun setelah perilisan, yaitu pada 1963, Aimless Bullet diputar di Festival Film Internasional San Fransisco, Amerika Serikat dan akhirnya diakui sebagai salah satu film terbaik saat ini. Film ini mengisahkan seorang pegawai bank bernama Cheolho (Kim Jin Kyu) dan keluarga besarnya yang malang. Karena trauma pasca-perang, ibunya selalu meneriakkan "ayo pergi!"
Film arahan sutradara Yoo Hyeon Mok ini dinilai sebagai gambaran paling nyata keputusasaan korban perang. Aimless Bullet sudah direstorasi dan dapat disaksikan secara gratis melalui YouTube Korean Classic Film yang didukung oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Republik Korea.
9. Peppermint Candy (1999)
Peppermint Candy diawali dengan Yongho (Sol Kyung Gu) yang menghadiri acara reuni dalam keadaan gila dan berusaha bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta. Penonton kemudian dibawa menelusuri penyebabnya berbuat demikian dengan jalan cerita yang dibuat terbalik.
Kilas balik tersebut berisi perjalanan hidup Yongho yang terlibat dalam beberapa peristiwa penting Korea Selatan, seperti krisis keuangan Asia pada tahun 1990an hingga pemerintahan militer dan protes mahasiswa pada tahun 1980an.Oleh para kritikus film, Peppermint Candy karya sutradara Lee Chang Dong ini menjadi film terbaik Korea sepanjang masa nomor 9.
8. Poetry (2010)
Masih dari karya sutradara Lee Chang Dong, Poetry yang menempati posisi ke-8 film Korea terbaik sepanjang masa ini pernah menerima penghargaan Best Screenplay dari Festival Film Cannes 2010. Cerita berpusat kepada seorang perempuan tua bernama Mi Ja (Yoon Jeong Hee) yang divonis menderita alzheimer tahap awal.
Dalam menjalani kehidupannya, Mija tinggal bersama cucu laki-lakinya (Lee David). Ia juga mengikuti kelas kelas puisi di pusat kebudayaan lingkungan. Ia menulis puisi untuk pertama kali dalam hidupnya dengan melihat kehidupan sekitar sebagai sumber ide.
7. The Housemaid (1960)
The Housemaid karya Kim Ki Young disebut sebagai film yang mengubah perfilman suatu negara selamanya oleh kritikus dari Korean Screen. Bercerita tentang seorang komposer Kim Dongsik (Kim Jin Kyu) yang membacakan sebuah kisah dari koran kepada istrinya, Nyonya Kim (Ju Jeung Nyeo), tentang laki-laki yang menyukai pembantunya.
Adegan berganti ke masa Nyonya Kim tengah mengandung dan kelelahan. Mereka akhirnya mempekerjakan pembantu bernama Myungsook (Lee Eun Shim) yang kemudian justru menggoda Kim Dongsik. The Housemaid menggabungkan genre thriller domestik, melodrama, dan horor sehingga disebut memiliki gaya sinema Hitchkockian.
6. Spring, Summer, Autumn, Winter... and Spring (2003)
Film Korea terbaik sepanjang masa ke-6 menurut kritikus ini mengambil latar di sebuah kuil Buddha. Sebagaimana judulnya, Spring, Summer, Autumn, Winter... and Spring menceritakan lima babak kehidupan yang direpresentasikan dengan pergantian musim tersebut.
Sang sutradara, Kim Ki Duk, juga bergabung menjadi pemeran Biksu Dewasa. Film ini juga dibintangi olah Oh Yeong Su, Kim Young Min, Seo Jae Kyung, dan Ha Yeo Jin. Oleh kritikus Korean Screen, pemilihan biksu sebagai inti dari film ini membuatnya sesuai dengan ciri khas karya Kim Ki Duk yang menekankan kepada penampilan dan reaksi, alih-alih melalui dialog.
5. The Handmaiden (2016)
The Handmaiden merupakan salah satu karya terbaik sutradara Park Chan Wook. Mengambil latar pada era penjajahan Jepang, film ini mengisahkan perempuan Korea bernama Nam Sook Hee (Kim Tae Ri) yang dipekerjakan sebagai pelayan seorang pewaris asal Jepang, Lady Hideko (Kim Min Hee).
Sook Hee awalnya diperintahkan untuk menghasut Hideko agar mau menikahi Fujiwara, seorang pria dari keluarga terpandang, yang hanya mengincar hartanya. Namun, dua perempuan tersebut malah jatuh cinta. The Handmaiden jadi film debut Kim Tae Ri yang membawanya menyabet berbagai penghargaan Best New Actress. Secara keseluruhan, film ini juga memborong piala dari berbagai kategori, salah satunya Best Foreigner Language Film.
4. Oldboy (2003)
Sebelum The Handmaiden, Park Chan Wook juga terkenal dengan film Oldboy pada 2003. Oh Dae Su (Choi Min Sik) dikurung di sebuah penjara pribadi selama 15 tahun dan hanya ditemani makanan, minuman, serta televisi. Melalui televisi itu juga, ia mengetahui istrinya telah dibunuh dan ia yang dituduh telah membunuhnya. Sekeluarnya dari penjara, ia merencanakan balas dendam. Mido (Kang Hye Jung), seorang chef restoran Jepang yang masih muda, kemudian membantunya.
Ada dua adegan dari film Oldboy yang paling populer. Pertama, pertengkaran panjang Oh Dae Su di sebuah lorong. Lainnya adalah ketika Oh Dae Su datang ke restoran Jepang dan menginginkan sesuatu yang hidup. Hidangan yang datang ke mejanya adalah gurita hidup yang kemudian membuat wajahnya diselimuti oleh tentakel.
3. Memories of Murder (2003)
Memories of Murder merupakan karya sutradara Bong Joon Ho pada 2003 yang diambil dari kisah pembunuhan berantai di Hwaseong. Pada 1986, dua perempuan ditemukan tewas dan ada jejak pemerkosaan. Detektif Park Doo Man (Song Kang Ho) dan rekannya Choi Yong Koo (Kim Roi Ha) begitu frustrasi karena proses penyelidikan mereka terhalang keterbatasan fasilitas.
Seorang detektif asal Seoul, Seo Tae Yoon (Kim Sang Kyung), kemudian datang membantu karena memiliki pengetahuan yang lebih memadai. Meski memiliki akhir yang menggantung, Memories of Murder menjadi salah satu film terbaik Bong Joon Ho. Cara pengambilan gambar yang digunakan dinilai mampu melibatkan penonton ke dalam alur cerita.
2. Parasite (2019)
Kolaborasi Bong Joon Ho dan Song Kang Ho yang juga mencuri perhatian kritikus film adalah Parasite. Setidaknya ada 200 penghargaan internasional yang berhasil diborong film ini, termasuk empat piala Oscar dan Palme d’Or dari Festival Film Cannes 2019.
Parasite menuai respons positif di kalangan pencinta sinema internasional karena menyinggung ketimpangan sosial di Korea Selatan dengan cara yang unik. Salah satu yang paling disorot adalah banyak masyarakat menengah ke bawah yang tinggal di rumah semi basement. Saat hujan tiba, perbedaan nasib karena status ekonomi digambarkan begitu dramatis oleh film ini.
1. Burning (2018)
Film Korea terbaik sepanjang masa pilihan kritikus film Korean Screen adalah Burning. Lagi-lagi karya sutradara Lee Chang Dong menghiasi daftar ini bahkan di posisi teratas. Naskahnya berangkat dari cerita karangan Haruki Murakami, Barn Burning.
Burning memiliki alur slow burn. Jong Su (Yoo Ah In) merupakan seorang novelis yang kembali bertemu dengan teman lamanya, Hae Mi (Jeon Jong Seo). Keduanya lalu tertarik secara seksual. Namun, Hae Mi harus pergi ke Afrika yang membuat keduanya terpisah lagi.
Sepulangnya dari sana, ia malah dekat dengan Ben (Steven Yeun). Jong Su mencium gelagat mencurigakan dari lelaki tersebut. Benar saja, misteri tentang Ben perlahan terbongkar seiring berjalannya alur cerita.
Dari deretan judul film dalam daftar ini, mana saja yang sudah pernah kamu saksikan, Bela?