Banyak sekali cara agar hidup lebih sehat, cerdas, sekaligus peduli dengan lingkungan. Salah satunya adalah hidup bersih hingga minimalis. Nggak semua orang bisa melakukannya, karena harus rela membuang atau mendonasikan barang-barang yang kurang penting. Kali ini tentang pengurangan benda-benda yang setiap hari dibuang ke tempat sampah atau biasa disebut dengan zero waste.
Kalau kamu amati lingkungan sekitar, setiap orang melakukan pembuangan sangat banyak dan beragam. Secara nggak langsung kamu bosan melihat sampah yang menumpuk setiap hari. Berencana mengurangi itu semua ternyata nggak gampang. Walaupun, sudah membantu dengan membawa kantong belanja dan peralatan makan sendiri. Inilah alasan mengapa hal tersebut masih agak sulit dilakukan.
Hampir semua bahan kebutuhan pokok masih dibungkus dalam plastik, termasuk buah dan sayuran segar kalau kamu beli di supermarket. Memang terlihat praktis dan nggak memberatkan. Tapi juga sekaligus menambah timbunan sampah plastik. Dan, di Indonesia belum ada tempat belanja yang nggak memakai kemasan untuk produk yang mereka jual. Padahal di beberapa negara sudah mulai meninggalkan sampah plastik, akan mewajibkan konsumennya untuk membawa wadah dan toples sendiri dari rumah dan mengisinya sesuai dengan kebutuhan mereka.
Masih menjadi hal baru ketika membawa tempat makan, minum, hingga sedotan sendiri. Nggak semua orang yang kamu ajak untuk mengurangi sampah plastik ini mau berpartisipasi. Alasannya, ribet dan nggak praktis. Belum lagi masalah berbelanja barang seperti baju, asesoris, sepatu, dan lainnya yang termasuk gaya hidup masa kini. Berpenampilan sederhana pun ada saja yang membicarakan sehingga bikin pusing. Apalagi kamu memutuskan untuk beli produk yang ramah lingkungan. Oleh sebab itu, nggak ada salah untuk berkumpul dengan orang-orang yang satu visi.
Kalau dilihat memang masih banyak ditemui sampah berserakan nggak pada tempatnya. Padahal di tempat umum juga sudah banyak disediakan tempat sampah. Kalau nggak menemukan simpan sementara sampah dan buang kalau ada tempat sampah. Ini hal sepele, tapi banyak yang meremehkan. Belum lagi masalah memilah sampah, walaupun sudah banyak yang mensosialisasikan dan banyak informasi di internet hasilnya belum maksimal. Padahal kegiatan yang sederhana ini bisa membantu meringankan pekerjaan orang lain.
Banyak yang merasa bahwa hidup dengan peduli lingkungan itu nggak berhasil. Memang cara hidup yang seperti ini prosesnya nggak instan. Melakukannya pun secara bertahap agar nggak terlalu berat dan dijadikan kebiasaan. Dari gaya hidup yang serba instan dan cepat, kemudian beralih ke hidup sehat, peduli lingkungan, hingga minimalis tentu nggak gampang. Lakukan semampunya dan jangan dibuat sebagai beban. Kalau kamu sadar dari dalam diri, akan lebih mudah untuk menjalankannya.
Sebenarnya ada beberapa program mengenai peduli lingkungan yang mulai diterapkan di Indonesia. Misalnya, kantong plastik berbayar, naik bis bayar pakai botol minuman plastik bekas, dan kebijakan pelarangan pakai kantong plastik saat berbelanja di minimarket. Hingga mengganti sedotan plastik dan mulai mengajak perempuan untuk beralih ke menstrual cup. Tapi, dengan kebiasaan yang sudah melekat nggak heran banyak yang pesimis dan belum mau berubah. Karena, mereka sudah terlalu nyaman dan masih belum merasakan dampak lingkungan.
Kalau kamu sudah mulai peduli dengan apa yang kamu pakai dan konsumsi adalah kebiasaan baru yang positif, lho.