Sejak pertama ditayangkan, The Escape of the Seven menyedot perhatian penonton. Drama ini mengisahkan tujuh karakter yang terlibat dalam kasus hilangnya seorang remaja SMA bernama Bang Da Mi. Ia adalah anak yang disembunyikan oleh ibu kandungnya Geum La Hui (Hwang Jung Eum) dan cucu dari konglomerat Bang Chil Sung (Lee Deok Hwa). Kesialan seolah tak habis melanda Da Mi, dari difitnah hingga akhirnya ditemukan telah tewas mengenaskan. Dibantu Bang Chil Sung, ayah angkat Da Mi melakukan aksi balas dendam kepada tujuh orang itu.
Drama bergenre makjang ini menonjolkan karakter-karakter antagonis dan cerita yang menyulut emosi. Meski begitu, drama ini juga menampilkan isu-isu yang banyak terjadi di dunia nyata, terutama di Korea Selatan, yang bisa menjadi pelajaran bagi penonton. Apa saja isu sosialnya? Simak selengkapnya berikut ini.
1. Kekerasan pada anak
Beberapa adegan dalam drama ini mendapat reaksi keras dari penonton, terutama ketika Bang Da Mi bertubi-tubi mendapat kekerasan dari keluarganya. Ketika ia masih kecil ia ditinggalkan oleh ibu kandungnya di tempat wisata. Ketika ia duduk di bangku sekolah ia mendapat mendapat perlakuan kasar dari ibu kandung dan kakeknya.
Tak hanya mendapat kekerasan verbal seperti dimaki, dibentak, dan diancam, ia juga dipukul hingga jatuh tersungkur dan didorong hingga terbentur perabot rumah. Da-mi bahkan dibiarkan kehujanan di depan gerbang meski telah memohon sambil menangis, hingga akhirnya pingsan dan masuk rumah sakit. Padahal Da Mi ini diceritakan memiliki masalah jantung. Melihatnya saja kita geram bukan kepalang. Kok, bisa-bisanya ibu sendiri melakukan kekerasan seperti itu.
2. Perundungan
Isu bullying atau perundungan di kalangan anak sekolah telah lama menjadi masalah di berbagai negara, termasuk Korea Selatan. Tema perundungan juga kerap diangkat dalam drama untuk lebih meningkatkan perhatian masyarakat. Da Mi dalam The Escape of The Seven diceritakan sebagai murid pindahan dari kota kecil.
Di sekolahnya yang baru ia melihat sekelompok anak yang suka melakukan perundungan. Ia tak menyangka kalau ia kemudian menjadi korban perundungan juga. Ia juga tidak menyadari bahwa Han Mo Ne yang ia anggap sebagai teman adalah dalam dari perundungan yang ia alami.
3. Kasus narkoba
Masalah narkotika dan obat-obatan terlarang juga kerap diangkat dalam drama. Kenyataannya di Korea Selatan dan di negara manapun, masalah narkoba ini seolah tak ada habisnya. Bahkan juga menyeret kalangan penegak hukum.
Seperti yang terjadi dalam drama The Escape of The Seven. Narkoba digunakan seorang detektif untuk memfitnah ayah angkat Bang Da Mi. Di kemudian hari diketahui kalau si detektif ini adalah seorang pengguna narkoba. Tapi ia kemudian terkena bumerang. Narkoba membuatnya bersama beberapa orang lain terjebak di suatu pulau dan mengalami kejadian aneh.
4. Korupsi dan manipulasi hukum
Korupsi itu bisa merugikan semua orang. Bukan hanya keuangan negara tapi juga nasib rakyat jelata. Fitnah yang menimpa Bang Da Mi, orang tua angkat Bang Da-mi, dan juga kakeknya tak sekadar mengakibatkan kecaman dan hukuman sosial dari masyarakat, tapi juga membuat ayah angkat dan kakek Da-mi masuk bui.
Semua itu terjadi karena korupsi di jajaran penegak hukum mulai dari polisi, jaksa, hingga sipir penjara. Jangankan ayah angkat Da Mi, kakek Da Mi yang konglomerat pun tak berdaya ketika hukum dimanipulasi oleh orang-orang yang terlibat korupsi.
5. Kehamilan di luar pernikahan
Di Asia kehamilan di luar pernikahan menjadi masalah besar bagi orang tua dan anak. Tanpa perlindungan hukum, orang tua tunggal kerap kali harus menanggung beban sendiri. Tak jarang mereka menyembunyikan fakta bahwa mereka punya anak dan melarikan tanggung jawab, seperti yang terjadi pada Geum La Hui, ibu kandung Da Mi dalam The Escape of The Seven.
Salah satu karakter utama dalam drama ini Han Mo Ne, pelajar SMA yang berambisi menjadi selebritas juga menutupi fakta bahwa ia hamil dan melahirkan di ruang seni sekolah. Tak mau kehilangan kesempatan menjadi aktris, ia tega melepas anak yang baru ia lahirkan.
6. Perselingkuhan
Salah satu yang menjadi sebab kehamilan di luar pernikahan adalah perselingkuhan. Biasanya terjadi ketidaksetaraan kuasa di sini. Pihak yang punya kuasa, biasanya pria, dengan semena-mena bisa melepas tanggung jawab ketika terjadi kehamilan. Tinggalah sang perempuan menanggung sendiri akibat perselingkuhan itu, termasuk ketika di masa datang ia mendapat hujatan dilabeli perebut lelaki orang alias pelakor.
Ternyata kritik sosial dapat pula disampaikan melalui cara yang ringan, seperti serial drama, ya. Menurutmu ada lagi isu sosial yang diangkat dalam serial ini? Tulis di kolom komentar, ya!