Buah memang nggak jatuh jauh dari pohonnya, begitulah perumpamaan tepat untuk kakak dari Isyana Sarasvati, Rara Sekar Larasati. Besar dari keluarga pemusik, Rara ternyata punya suara merdu dan nggak kalah keren dari sang adik. Berikut adalah sosok dari wanita berusia 27 tahun ini.
Sudah menikah dan kini tinggal di Selandia Baru
Menikah dengan Ben Laksana di tahun 2015, Rara kini tinggal di kota Wellington di Selandia Baru. Hal ini dikarenakan ia harus melanjutkan pendidikannya di Victoria University of Wellington. Tak tanggung-tanggung, perempuan berkacamata ini juga mendapatkan beasiswa dari pemerintah Selandia Baru untuk program masternya di bidang antropologi lho.
Membuka bisnis fotografi bersama suami
Berawal dari kegemarannya di bidang fotografi, Rara akhirnya membuka usaha sendiri yakni sebuah perusahaan yang ia beri nama 9 am photography. Berlokasi di Bandung dan dibangun sejak 2011 lalu, konsep perusahaan ini sendiri terkonsentrasi pada bidikan gambar dokumenter kreatif dengan tema hitam putih.
Pernah membentuk sebuah band Indie
Sebelum Isyana setenar sekarang, Rara juga pernah lho menjajal karier di bidang musik. Ia sendiri adalah vokalis band indie beraliran pop-folk yang cukup terkenal bernama Banda Neira. Banda Niera sendiri dibentuknya bersama Ananda Badudu, seniornya saat kuliah di Universitas Parahyangan Bandung di tahun 2012. Sayangnya, band ini harus bubar di tahun 2016 karena jarak dan kesibukan kedua anggotanya.
Menguasai banyak bahasa
Selain bisa berbahasa Inggris, Rara juga bisa berbahasa Turki, Belada, Perancis dan Spanyol lho. Ayahnya, Sapta Dwikardana menyebutkan kalau puteri sulungnya ini memang memiliki kemampuan lebih di bidang bahasa maka dari itu ia selalu mengikutkan Rara di kompetisi debat bahasa Inggris. Rara juga pernah mengecap pendidikan sekolah menengah di California, Amerika Serikat dan beasiswa pendidikan di Turki dan Spanyol. Maka dari itu, ia bisa fasih berbahasa lokal.
Pernah bekerja di NGO di bidang kemanusiaan
Berangkat dari ketertarikannya di bidang kemanusiaan seperti memperhatikan kesenjangan kehidupan masyarakat miskin di Bangladesh dan Nigeria dan pelosok Indonesia, Rara akhirnya bekerja di sebuah NGO tahun 2013 lalu.
Rara yang pernah magang di LSM bentukan almarhum Munir ini, berinisiatif untuk menjadid kakak kurikulum di sekolah informal bernama Rumpin yang merupakan daerah sengketa tentara di pelosok Jawa.