Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Fakta Mengapa Orang Sering Berbagi Masalah Pribadi di Media Sosial

Ingin diviralkan? Hmmm...

Ria Theresia Situmorang

Media sosial tumbuh menjadi media komunikasi yang paling umum digunakan saat ini bukan hanya bagi anak muda tapi orangtua hingga anak-anak. Diantara banyaknya unggahan, tulisan tentang masalah personal seringkali membanjiri dinding halaman utama Facebook. Twitter atau unggahan Instagram. Padahal kalau berbicara tentang moralitas, masalah pribadi memang sepatutnya tidak diumbar kepada publik. Jadi, kenapa sih orang lebih suka berbagi di media sosial dibandingkan berbagi antar individu empat mata? Ini dia alasannya.

Kepuasan diri

hands-woman-laptop-notebook-4264123d7c1d74bb1bd4b289ee14019d.jpgpexel.com/Kaboompics .com

Orang-orang yang latah mengungkapkan masalah pribadinya di media sosial kebanyakan hanya berniat untuk melepaskan beban pribadinya tanpa maksud tambahan lain. Kejadian emosional yang baru dialaminya sesegera mungkin ingin ia bagikan untuk memuaskan perasaan batinnya dalam menanggapi sesuatu.

Berharap mengubah pandangan orang lain

pexels-photo-266246-a90187a668781d296b06bdf511b6445c.jpegpexels.com/pixabay

Selain rasa kepuasan batin, orang yang sering menceritakan masalah pribadinya di media sosiaL berharap mereka bisa memberikan informasi yang akurat tentang hal yang ia amati yang akhirnya bisa mengubah opini atau perilaku seseorang. Orang-orang seperti ini biasanya mengharapkan tanda 'menyukai', reposting atau mengunggah konten kembali di laman media sosial pengikutnya sebagai tanda dukungan dari orang-orang sekitarnya.

Membentuk hubungan

pexels-photo-267350-a10b593a8bb8773187f18513e59c667b.jpegpexels.com/pixabay

Media sosial sejak dulu diibaratkan sebagai media mendekatkan orang yang terasa jauh dan menjauhkan orang yang kemungkinan terasa sangat dekat. Maka dari itu, mengumbar masalah pribadi bisa membentuk hubungan antar individu atau kelompok baik ke arah yang lebih baik atau bahkan lebih buruk. Maka dari itu, banyak orang yang akhirnya jadi sindir-sindirian atau bahkan saling mengagumi hanya sebatas perkenalan lewat media sosial.

Pengakuan orang lain

pexels-photo-267355-2adc76c55cb8852dfe8640a9e73fe30c.jpegpexels.com/pixabay

Beberapa orang yang mengungkapkan masalah pribadi terkadang hanya ingin diakui eksistensinya. Membagikan konten yang bersifat pribadi seringkali diasumsikan sebagai deskripsi tentang diri sendiri seperti saat kamu mengatakan kamu menyukai sushi, kamu ingin orang-orang percaya kalau makanan kesukaan kamu adalah sushi dan berharap orang lain mengakui preferensi kamu tersebut.

Ingin diviralkan

pexels-photo-267447-3360b6ea6de4da57a41adfac035362ab.jpegpexels.com/pixabay

Tidak banyak namun sebagian orang memiliki motivasi berbagi masalah hidupnya agar diviralkan melalui bantuan reposting hingga media tertarik untuk menjadikannya bahan berita. Hal ini biasanya terjadi pada public figure dan beberapa orang yang memang memiliki masalah hidup yang tidak biasa dan berpotensi mengundang perhatian banyak orang.

 

BACA JUGA: Dikit-Dikit Unggah Instagram? Yuk Kurangi, Karena Beri Dampak Negatif Lho!

IDN Channels

Latest from Inspiration