Generasi millennial seringkali dikaitkan dengan istilah narsistik di mana image istilah ini sendiri ini terdengar sangat egois yakni mencintai diri sendiri terlalu berlebihan. Mereka yang disebut narsistik biasanya memiliki kepribadian yang tidak disenangi oleh orang lain, terkesan sombong dan terlalu membanggakan kemampuannya yang sebenarnya kurang meyakinkan.
Narsistik bahkan bisa disebut sebagai gangguan mental jika dihubungkan dengan kejadian sehari-hari yang kadang membuat kita merasa annoying sendiri. Kelainan ini bisa dinilai dari kurangnya rasa empati dan keeratan hubungan personal. Ada banyak sekali jenis narsistik lho ternyata, ini dia enam hal yang menandainya.
Sering berbohong dan melebih-lebihkan
Tidak pernah salah
Sebagai manusia, pasti kita pernah salah namun disisi lain kita juga tidak suka disalahkan. Bagi si narsis, mereka tidak pernah berbuat salah dan tidak akan pernah mengaku salah. Mereka cenderung bertindak diluar dugaan ketika diberitahu kesalahannya.
Orang narsis biasanya lebih suka melawan seperti membuat alasan, menyalahkan orang lain, menularkan emosi, menolak disalahkan, sensitif atau menyerang seperti menendang pintu, menghindar, menyimpan dendam dan lain-lain.
Merasionalisasikan berbagai hal
Percaya atau tidak, orang narsis bisa membuat perilaku buruk menjadi baik di mata mereka. Mereka akan berusaha sekeras mungkin menjelaskan agar orang lain sependapat dengan mereka. Orang narsis juga akan berusaha sekeras mungkin untuk mengalihkan tujuan kamu dan menyuruh kamu untuk memahami mereka karena mereka selalu benar. Berbicara dengan orang narsis terkadang terdengar aneh dan tidak masuk akal namun ia bisa merasionalisasikan segala sesuatunya agar sesuai kehendaknya dan hal ini yang disebut signal kebohongan yang berulang-ulang.
Ingin mengubah citra diri
Orang narsis biasanya ingin kamu berpikir kalau mereka cantik, sukses dan berprestasi. Mereka menghabiskan banyak waktu dan energinya untuk menunjukkan kesuksesannya lebih baik dari orang lain. Mereka ingin dilihat lebih baik dari orang lain meskipun dibalik semuanya mereka juga merasa stres. Mereka juga kurang menghargai realita sehingga terkesan citra yang mereka tampilkan too good to be true.
Menggunakan atau mengontrol orang lain
Mereka terbiasa mengontrol orang lain terlebih lagi orang yang terdekat dengannya untuk mencapai tujuan, merealisasikan ide dan membuat pernyataan sesuai apa yang ia butuhkan atau inginkan.
Orang seperti ini pun memiliki keahlian untuk membuatkan orang lain keputusan agar sesuai dengan agenda mereka seperti menggunakan pasangan, keluarga, teman dan kolega untuk menutup kekurangannya atau sebagai memfasilltasi mereka.
Drama Queen
Drama mungkin akan menyenangkan sesekali waktu, namun jika keseringan hal ini akan menguras banyak tenaga dan pikiran. Orang-orang narsis cenderung membuat drama yang tidak penting seperti memprovokasi orang, menyebarkan gosip dan sebagainya.
Banyak orang narsis yang memiliki mood yang naik turun sehingga seringkali sangat emosional. Kita juga kadang tidak bisa menebak apa yang membuat mereka begitu dan tak bisa menenangkannya. Lagi-lagi, kita tidak akan bisa menang melawan mereka karena mereka selalu berpikir mereka lah yang benar.