Pukul 04:00 dini hari pada Senin (07/06/2021), Popbela sudah siap di depan layar laptop untuk melakukan wawancara langsung dengan Jacob Tremblay, Jack Dylan Grazer, sutradara Enrico Casarosa dan produser, Andrea Warren. Tentu saja waktu rela kami sisihkan demi mendapatkan kesaksian langsung mengenai keseruan di balik Luca, film animasi Disney Pixar terbaru tahun ini.
Meski hanya diberikan waktu terbatas, namun Popbela berhasil merangkum intisari yang akan membuatmu senang menonton film riang ini, bersama orang terkasih. Apa saja fakta yang berhasil kami peroleh untuk film Luca? Berikut daftarnya.
1. Dilakoni aktor cilik peraih ragam penghargaan
"Pixar turut menjadi bagian dari masa kecilku. Aku ingat ketika menonton film Pixar untuk pertama kalinya. Sekarang bisa menjadi bagian dari cerita Pixar adalah hal yang menggembirakan buatku," ungkap aktor 14 tahun tersebut, ketika ditanya mengenai kesempatan yang diberikan kepadanya sebagai pengisi suara Luca.
Kesamaan keinginan mengeksplorasi dunia, menjadikan Jacob merasa serasi dengan Luca. Bisa dikatakan, apapun yang ia lakukan sepertinya sangat mudah bagi aktor yang sudah berakting sejak masih bayi ini. Beragam nominasi dan penghargaan sudah ia kantongi sebelum usianya menginjak 15 tahun. I mean, look at him. So cute!
Tebakanmu benar, Bela. Ia adalah pemeran Auggie di film Wonder, bersama Julia Roberts dan Owen Wilson, serta Jack di film Room bersanding dengan Brie Larson. Di film tersebut, Jacob berhasil menyabet penghargaan Critics' Choice Award untuk Best Young Actor/Actress 2016.
"Aku sudah membintangi iklan sejak masih bayi, lalu film pertamaku adalah ketika aku masih berusia lima tahun. Namun karier aktingku mulai memuncak ketika aku berusia delapan tahun. Memang bagaikan rollercoaster, namun aku sangat bersyukur berada di 'dunia' ini," ungkap penggemar Leonardo DiCaprio dan Brad Pitt yang memicunya untuk tetap menapaki karier ini.
2. Aktor The Next Generation of Hollywood
Bagi Jack yang mengisi suara karakter Alberto, teman baik Luca, memerankan tokoh yang didasari oleh sosok nyata mungkin bukan hal baru baginya. Namun, memerankan Alberto yang merupakan sahabat sang sutradara di dunia nyata, justru menjadi tantangan yang akhirnya bisa ia atasi. "Aku rasa karena aku punya banyak kesamaan dengan Alberto," ungkap aktor 17 tahun tersebut. "Kami sama-sama penantang maut dan sama-sama impulsif dalam mengambil keputusan. Jadi hal tersebut sangat membantu dalam membentuk karakter tersebut," tambahnya lagi.
Jack memahami karakter Alberto hingga perasaannya yang merindukan sosok seorang ayah. "Aku rasa bagi kebanyakan anak, absennya sosok ayah atau salah satu orangtua, memengaruhi bagaimana perkembangan dirinya. Jadi ya, ia memang seperti kehilangan sesuatu dalam hidupnya," cerita Jack. Ia kembali meneruskan, "Uniknya di film ini, dua karakter ini kan, berbeda. Yang satu punya orangtua protektif dan yang satu lagi tidak. Namun mereka bisa kompak dan menjadi sahabat, serta tetap menyemangati satu sama lain untuk melakukan apa yang membuat diri mereka sendiri bahagia, meski terpisah"
Bagi kamu yang familiar dengan Jack, ia adalah aktor pemeran Eddie Kaspbrak di film IT, serta Captain Marvel Jr. dalam Shazam!. Melakoni karakter protagonis sudah biasa ia lakukan, sehingga tantangan berikutnya adalah keinginan untuk memerankan sosok antagonis atau villain.
Jack bukan aktor baru di dunia perfilman. Tumbuh dari ayah seorang aktor dan paman seorang sutradara, Jack juga mengantongi beragam judul serial televisi dan film layar lebar, hingga nominasi dan penghargaan. Salah satunya yang paling anyar adalah pemenang Hollywood Critics Association Awards 2020, kategori Next Generation of Hollywood.
3. Luca didasari kisah persahabatan masa kecil sang sutradara
Inilah proyek paling berkesan dan personal untuk sang sutradara, Enrico Casarosa. Ia adalah seorang storyboard artist yang berhasil membuat film animasinya sendiri. Luca menjadi film yang mengisahkan tentang hubungan, baik itu antar sahabat, maupun antar anak dan orangtua.
"Kunci dari sebuah hubungan yang berhasil, adalah hal yang sangat menarik perhatianku. Bahkan hubungan persahabatan pun, bisa bermuara ke terwujudnya mimpi-mimpi masa kecil menjadi nyata sekaligus menemukan jati diri kita," tukas Enrico. "Aku tumbuh di kota kecil di Italia sebagai sosok yang pemalu dan aku menemukan seseorang yang kelak menjadi sahabatku, seorang pembuat masalah dan pemberani. Lalu ketika aku menceritakan kisahku kepada orang lain, 'Oh, aku juga punya pengalaman yang sama!' kata orang tersebut. Jadi, kisah ini terasa universal karena kita pasti punya sosok orang terdekat yang berbeda dengan kita, namun bisa tetap harmonis dan jadi tantangan bagi diri kita sendiri," jelasnya panjang lebar.
4. Di Mana Alberto sekarang?
Film ini turut menceritakan kisah menjadi sosok underdog atau yang disepelekan. Dalam Luca, hal ini digambarkan lewat Luca dan Alberto yang aslinya adalah monster bawah laut. Mereka ingin membuktikan bahwa mereka tidak berbeda, melalui sebuah kompetisi bersama manusia.
Di dunia nyata, persahabatan antara Enrico dan Alberto masih berjalan dan sudah puluhan lho, Bela. Jika Enrico mengejar mimpinya sebagai ilustrator dan sutradara film di Hollywood, maka Alberto meraih mimpinya menjadi seorang pilot pesawat di Italia. Biasanya Enrico akan pulang ke Italia untuk bertemu dengan keluarganya dan Alberto.
5. Koneksi antara La Luna dan Luca
Popbela memerhatikan, bahwa ada kesamaan karakter CGI di film Luca untuk tokoh Massimo, dengan karakter di La Luna, film pendek garapan Enrico. Ia pun mengakui bahwa ia memang 'casting' pemain CGI yang sama untuk Luca. Persamaan lain keduanya? Sama-sama tokoh ayah!
Pada sebuah wawancara dengan Mitch Brook untuk screenrant, Enrico bercerita, "Melihat kembali ke kehidupanku, cerita pertama aku pasti tentang masalah keluarga: ayah dan kakekku tidak pernah akur, dan itu ada di inti cerita La Luna. Aku benar-benar merasa bahwa ada sesuatu yang unik jika berbicara tentang momen-momen besar di mana kamu menemukan jati dirimu. Selain itu, sedikit nostalgia dari sudut pandang orang dewasa dan di dunia anak-anak. Tapi itu juga menempatkan kita di dunia ini, di mana kita bisa melihat dunia dengan mata baru. Itu adalah sesuatu yang sangat aku sukai dalam protagonis yang aku miliki: Mereka mengalami dunia untuk pertama kalinya."
6. Rilis bulan ini di Disney+ Hotstar
Berlokasi di kota tepi pantai yang indah di Riviera Italia, dengan mengambil set tahun 1960-an, Luca adalah kisah tentang anak laki-laki yang mengalami musim panas seru yang diisi dengan gelato, pasta, sepeda dan usaha untuk memiliki skuter. Luca berbagi petualangan ini dengan sahabat barunya, Alberto.
Tetapi, semua kesenangan itu terancam oleh sebuah rahasia mereka berdua. Bahwa, mereka sebenarnya adalah monster laut! Apakah persahabatan mereka dengan seorang gadis bernama Giulia, juga bisa terancam bubar karena rahasia tersebut? Film ini layak tonton untuk hiburanmu, Bela. Selain menyenangkan, film ini juga terasa memiliki pesan untuk orangtua dan anak.
Mestinya film animasi Luca rilis di bioskop, namun karena pandemi yang belum juga usai, akhirnya Luca akan dirilis secara eksklusif di Disney+ Hotstar pada 18 Juni 2021.
7. Terinspirasi dari Porco Rosso Gibli dan film-film Federico Fellini era 60-an
Sebagai storyboard artist, pengaruh Enrico ia dapatkan dari berbagai sumber, di antaranya animasi Gibli dan film-film Federico Fellini. Para penggemar animasi membuat kesimpulan bahwa easter egg di film Luca menunjukkan bahwa animasi tersebut terinspirasi dari Porco Rosso karya Hayao Miyazaki dan set kota di film-film Fellini.
Bukan sebuah karya sembarangan, inilah mengapa kamu perlu memberikan tempat bagi Luca untuk berada di list tontonanmu.