Menemui ajal dengan cara syahid, adalah keinginan setiap umat muslim. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadis riwayat muslim, ada 7 kematian yang bisa disebut mati syahid. Sabda tersebut berbunyi sebagai berikut:
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bertanya (kepada sahabatnya), ‘Siapakah orang yang mati syahid di antara kalian?’ Mereka menjawab, ‘Orang yang gugur di medan perang itulah syahid ya Rasulullah.’ Rasulullah SAW merespons, ‘Kalau begitu, sedikit sekali umatku yang mati syahid.’ Para sahabat bertanya ‘Mereka itu siapa ya Rasul?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Orang yang gugur di medan perang itu syahid, orang yang mati di jalan Allah (bukan karena perang) juga syahid, orang yang tertimpa tha‘un (wabah) pun syahid, orang yang mati karena sakit perut juga syahid, dan orang yang tenggelam adalah syahid’.” (HR. Muslim)
Apa saja kematian yang dianggap syahid menurut Nabi Muhammad SAW? Berikut penjelasannya.
1. Gugur di medan perang
Orang yang gugur di medan perang masuk dalam daftar mati syahid dunia dan akhirat. Gelar tersebut diartikan sebagai orang-orang yang memiliki kemuliaan yang tinggi sehingga dapat dikubur tanpa harus disalatkan atau dimandikan terlebih dahulu, ketika mereka mati di medan perang.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda terkait jenazah korban perang Uhud:
لَا تُغَسِّلُوهُمْ، فَإِنَّ كُلَّ جُرْحٍ – أَوْ كُلَّ دَمٍ – يَفُوحُ مِسْكًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Jangan kalian mandikan mereka, karena setiap luka atau darah, akan mengeluarkan bau harum minyak misk pada hari kiamat.” (HR. Ahmad 14189 dan dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth)
2. Meninggal di jalan Allah (tapi bukan karena perang)
Meninggal akibat perjuangan membela Islam atau lebih dikenal dengan jihad, juga termasuk sebagai mati syahid. Mereka tetap wajib dimandikan, dikafani, disalatkan serta dimakamkan.
Yusuf Al Qaradhawi, seorang cendekiawan muslim asal Mesir membagi jihad menjadi tiga tingkatan. Pertama, jihad melawan musuh yang terlihat. Kedua, jihad melawan godaan setan, dan ketiga, jihad melawan nafsu duniawi. Di akhirat, dia mendapat pahala syahid. Namun di dunia, dia ditangani sebagaimana umumnya jenazah.
3. Meninggal karena sakit perut
Orang yang meninggal karena sakit perut yang diakibatkan oleh penganiayaan atau sikap zalim yang dilakukan oleh orang lain, maka masuk ke dalam golong orang yang mati syahid.
4. Orang yang meninggal akibat terkena wabah
Mereka yang meninggal karena wabah, juga sama dengan orang yang meninggal di jalan Allah—meskipun bukan karena perang. Mereka termasuk sebagai mati syahid akhirat dan jenazahnya ditangani sebagaimana umumnya jenazah umat muslim.
Memang dalam konteks wabah COVID-19, jenazah tidak dapat dimandikan karena bisa membuat virus menyebar lebih luas. Namun, jenazah tetap bisa disalatkan dan diperlakukan sebagaimana mestinya ketentuan dalam Islam.
5. Orang yang meninggal karena tenggelam
Mati syahid yang terakhir berdasarkan hadis riwayat muslim adalah orang yang mati karena tenggelam. Nabi Muhammad SAW memberi mereka gelar sebagai syahid, namun jenazahnya disikapi sebagaimana jenazah kaum muslimin pada umumnya.
6. Meninggal saat sedang menunaikan ibadah salat
Meninggal dunia dengan posisi sujud—khususnya dalam salat—begitu indah dan sangat jarang, kecuali atas izin Allah SWT.
Rasulullah bersabda:
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Artinya:“Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan atau tebing) dan meninggal di jalan Allah.” (HR. Bukhari)
Menurut Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani), Ustadz Ainul Yaqin, “Orang sujud berarti orang yang meninggal dengan alamat husnul khatimah, alamat yang baik dan indah, di mana orang yang menyaksikan keadaanya ketika sujud dan wafat, pasti akan bersaksi indah dan penuh kebaikan, bahwa fulan meninggal karena sujud kepada Allah semata."
7. Meninggal saat melahirkan
Seorang perempuan yang meninggal karena anaknya—baik ketika anaknya masih di perutnya, ketika proses melahirkan, atau setelah melahirkan di masa nifas, hal ini menjadikan kematiannya sebagai syahid—baik ia melahirkan secara spontan maupun caesar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
شهداء أمتي إذاً لقليل ، القتل في سبيل الله عز وجل شهادة ، والطاعون شهادة ، والغرق شهادة ، والبطن شهادة ، والنفساء يجرها ولدها بسرره إلى الجنة
Berarti orang yang mati syahid di kalangan umatku cuma sedikit. Orang yang mati berjihad di jalan Allah, syahid, orang yang mati karena Tha’un, syahid. Orang yang mati tenggelam, syahid. Orang yang mati karena sakit perut, syahid, dan perempuan yang mati karena nifas, dia akan ditarik oleh anaknya menuju surga dengan tali pusarnya. (HR. Ahmad dalam musnadnya 15998. Syaikh Syuaib Al-Arnauth menilai hadis ini: Shahih li Ghairih).
Itu dia 7 jenis mati syahid menurut Nabi Muhammad SAW, seperti yang tertera dalam hadis riwayat muslim. Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa kondisi lain yang bisa membuat seseorang mati syahid, seperti meninggal ketika sedang menuntut ilmu, dan masih banyak lagi.
Disclaimer: Artikel ini sudah pernah terbit di IDN Times dengan judul "5 Jenis Mati Syahid Menurut Rasulullah SAW, Tenggelam Termasuk" ditulis oleh Muhammad Tarmizi Murdianto