Industri ponsel pintar harus semakin cerdas dalam mengikuti tren pemintaan pasar yang semakin dinamis. Hal ini terbaca oleh smartphone vivo, yang selalu berusaha untuk beradaptasi dengan perkembangan-perkembangan baru. Sampai-sampai, vivo juga telah menerbitkan +3.300 proposal teknologi dan 2.000 paten 5G ke Organisasi Standardisasi Internasional, 3GPP.
Nah, karena kesigapan tersebut, pada quartal keempat 2019 lalu, lembaga International Data Corporation (IDC) Indonesia menunjukkan bahwa vivo kembali menempati posisi kedua dalam market share berdasarkan pengiriman unit. Tidak berhenti di situ, data oleh Counterpoint Research di periode yang sama, turut menunjukkan vivo dalam posisi kedua dalam market share di regional Asia, serta posisi kelima dalam peringkat brand smartphone secara global. Pencapaian ini berkat kontribusi dari visi jangka panjang vivo dalam inovasi produk, sekaligus strategi jangkauan konsumen vivo yang semakin meluas di berbagai negara—termasuk Indonesia.
This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media
“Perkembangan vivo secara global terkontribusi dari strategi pencapaian konsumen yang selalu mengadaptasi tren industri dan segmentasi konsumen di setiap market termasuk di Indonesia. Kami bangga atas pencapaian ini dan sangat mengapresiasi dukungan konsumen setia vivo di Indonesia. Kami siap memperkuat support system untuk dapat memberikan lebih di tahun 2020,” ungkap Edy Kusuma, Senior Brand Director Vivo Indonesia, pada awal Maret lalu.
Kepercayaan para konsumen terhadap vivo ini, tentu tidak hanya sebatas smartphone berkualitas dengan harga terjangkau, melainkan juga desain yang ergonomis, fitur-fitur yang menunjang gaya hidup masa kini, layanan purnajual vivo service center diberbagai daerah, hingga pengembangan teknologi terbaru seperti 5G.
Dari segi produk, vivo telah mengeluarkan berbagai seri, mulai dari Y-Series, Z-Series, S-Series, dan V-Series, termasuk vivo V19 yang baru saja diluncurkan. Kalau punya kamu, seri yang mana, nih, Bela?