Penggemar Indonesia Idol mengenal Novia Bachmid di musim kesepuluh, dan sebagian masyarakat mengetahuinya lewat lagu “Wonderland Indonesia”, sebuah duet bersama Alffy Rev yang sangat menggetarkan hati. Serta, sebuah single solo viral, “Ya Lla”.
Sementara, Popbela akhirnya bisa mengenal penyanyi kelahiran Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara pada 19 Januari 2002 itu, sebagai sosok yang sangat ramah dan mudah beradaptasi.
Satu lusin donat seolah menjadi antaran untuk tim Popbela ketika ia datang ke sesi pemotretan pada Kamis, 12 Desember 2024. Tampilan sederhananya begitu memikat ketika dengan ramah menyapa kami. Lebih dari lima jam sesi pemotretan dan pembuatan konten video, terasa menyenangkan dengan antusiasmenya yang juga tampak tak kenal lelah.
Kami tahu ia kerap dibandingkan—namun hal itu umum terjadi di kalangan musisi. So, we really wanted to get to know her better.
Don’t get her wrong
Dress beads jaring-jaring & aksesori ISSHU
Pemotretan Popbela kali ini menyematkan empat busana dan pergantian makeup yang tidak membuat Novia kewalahan. Setelah sesi pertama, suasana semakin cair dan perempuan yang hampir menginjak usia 22 tahun tersebut semakin terlihat bubbly. Ternyata lagu-lagunya yang upbeat memang sesuai dengan kepribadiannya.
Setelah “Ya Lla” rilis pada pertengahan tahun 2024, penyanyi yang juga pernah mengikuti ajang The Voice (2018) tersebut, melanjutkan single berikutnya bertajuk “Get it Wrong”. Sebuah single pop-electronic yang pantas digaungkan untuk berdansa. Lagu berbahasa Inggris itu ia tulis sendiri untuk mengingatkan dirinya untuk stop menyalahkan diri sendiri dan menjauhkan pikiran tidak baik.
“Maybe you just need to rest, dan ketika memulai hari kamu itu, ya udah, start dengan sesuatu yang baru lagi, yang fresh lagi,” tambahnya. Tovan Alldino adalah sosok produser yang bertanggung jawab untuk “Get it Wrong”, sekaligus komposer dan produser untuk “Ya Lla” juga.
Dress beads multicolor & aksesori ISSHU
Menilik karya-karya Novia sejak era Indonesian Idol, ia mencoba menjajal berbagai genre, mulai dari pop, elektronik hingga dangdut. Sebenarnya di genre mana ia menemukan suaranya?
“Sebenarnya aku sudah mencoba dari ballad, agak jazz, dangdut, rock, sudah aku coba. Tapi sepertinya ketika aku bernyanyi di atas panggung, hati aku (suka) yang upbeat, electronik, dan afrobeat. Nggak tahu ya, kayak lebih ‘hidup’ aja di atas panggung,” jawab perempuan yang juga mengikuti ajang Idola Cilik pada tahun 2013 itu.
Lalu jika akan ada EP atau album penuh di tahun depan, cerita apa yang akan ia sampaikan? Ia menjelaskan, “EP ini akan menceritakan kehidupan aku. Di mana jatuh bangunnya seorang gadis kecil yang datang dari daerah terpencil, lalu dia berjuang di kota besar.”
Produktif dalam berkarya
Atasan crop & dress KALLA rona, aksesori ISSHU
Tumbuh dengan sosok ayah yang juga seorang penyanyi dan pernah mengikuti ajang Asia Bagus, ternyata diwariskan ke Novia. Namun, orang tuanya tidak lupa mengingatkan ia akan ajaran agama. Terbukti dengan pendidikan di pesantren sempat ia jalani selama setahun. Bahkan, konon Novia memiliki suara mengaji yang merdu. Ia juga pernah menunjukkan hal tersebut di sebuah podcast.
Anak kedua dari empat bersaudara ini tumbuh menjadi individu yang percaya diri, sehingga tepat rasanya jika dunia hiburan menjadi fokus kariernya. Ketika menjadi penyanyi, ia juga tertantang untuk bermain lakon di film horor Menjelang Magrib dan film drama Kukejar Mimpi, sambil rajin membuat konten untuk channel YouTube miliknya.
Dress beads jaring-jaring & aksesori ISSHU
Penggemarnya bisa menemukan konten Novia yang kebanyakan tentang ia bernyanyi, terkadang challenge atau dance. Bahkan, ia juga menggaungkan tagar “#Timurberkarya. “Kampanye #Timurberkarya sebenarnya aku lebih ingin mengangkat budaya-budaya di daerah Timur, namun juga ada daerah lain yang aku kunjungi. Aku suka ingin tahu budayanya seperti apa, orangnya, makanannya. Aku suka menguliknya,” terang perempuan yang sangat menyukai Raja Ampat ini.
Berprofesi penyanyi, menjajal akting hingga aktif menjadi kreator konten, menjadi segudang kegiatan Novia yang membuatnya pakem di dunia hiburan. Sebagai generasi Z, tampaknya ia menjadi salah satu sosok yang bisa mematahkan stigma bahwa generasi ini dianggap kurang bisa diandalkan dalam hal profesionalitas bekerja. Salah satu contohnya adalah pembawaan diri yang luwes serta sebuah standar yang ia terapkan selama berkarier.
“Kita harus bisa mengontrol mood kita untuk menyelesaikan pekerjaan. Meskipun mood lagi agak swing, tapi kita harus tetap bisa fokus dan menyelesaikan tugas,” tukasnya lugas.
Dress abu-abu SAYA, aksesori ISSHU
Satu lagi sebagai penyanyi, ia memahami ketatnya persaingan di dunia tarik suara. Sehingga, ia tidak memiliki keinginan yang muluk. “Popularitas bisa kalah dengan kualitas. But I think in 2025, aku akan fokus dengan karya aku, apa yang membuat aku happy, karena untuk mengubah stigma quantity over quality itu tentu di luar kendali aku,” ujarnya.
“Aku akan fokus dengan karya aku saja sih, apa yang aku senangi. Aku akan membuat suatu karya yang benar-benar dari hati aku dan pikiran aku sendiri, yang pure. Apalagi, karya itu tidak bisa dibandingkan antara satu sama lain, ya, karena masing-masing musisi itu mereka punya ciri khasnya. So, go for it, do what makes you happy,” tutup Novia.
Photographer: Lenny Han
Fashion Editor: Michael Richards
Stylist: Hafidhza Putri Andiza
Beauty Editor: Jennifer Alexis
Makeup Artist: Vani Sagita
Hair Stylist: Rachel Ayu
Nails: Findry - Paint It Nails
Interview by: Ayu Utami
POPBELA.com crew: Shavira Annisa, Niken Ari, Nadhira Annisa