Perayaan Halloween, kiranya selalu identik dengan hiasan labu yang diukir seperti bentuk wajah, berkarakter cukup menyeramkan atau disebut sebagai Jack-o-lantern. Menilik masa silam, perayaan Halloween berakar dari festival tahunan Samhain oleh bangsa Celtic kuno di wilayah Inggris, Skotlandia, dan Irlandia.
Melansir dari Britannica.com, di balik perayaan festival, ada cerita kental dengan unsur gaib yang mengisahkan tentang betapa licik dan pelitnya sifat laki-laki bernama Stingy Jack. Keburukan diri Jack makin terlihat, saat ia bertemu dengan iblis, namun siapa sangka keduanya justru asyik minum bersama.
Berangkat dari niat jahat
Sebenarnya, Jack tak mempunyai uang untuk membayar minuman-minuman tersebut. Namun, mengingat iblis bisa berubah wujud, Jack akhirnya meminta makhluk halus tersebut agar berubah menjadi koin. Rencana licik yang ternyata berhasil, iblis mau mengubah diri menjadi koin, namun ternyata Jack memasukkannya ke dalam saku yang terdapat salib perak. Akibatnya, si iblis tak dapat berubah kembali ke bentuk aslinya.
Iblis ini dengan sangat memohon agar bisa kembali ke wujud asalnya. Namun, bagai tiada hal gratis di dunia ini, sebelum Jack melepaskan iblis, mereka memiliki perjanjian agar iblis tak mengambil jiwanya. Namun, tak berselang lama setelah pertemuannya dengan sang iblis, Jack justru dikabarkan meninggal.
Jack selamanya berada di dunia
Menurut legenda, arwah Jack tidak diterima di surga sehingga ia dikirim ke neraka untuk bertemu si iblis. Akan tetapi, karena iblis ingin menepati janjinya ia pun tak membiarkan Jack masuk neraka.
Derita pilu yang akhirnya membawa roh Jack kembali ke dunia. Banyak cerita menyebutkan, jika roh Jack bergentanyangan selama ini di dunia. Apalagi saat menjelang tengah malam, kegelapan membuat Jack makin bebas berkeliaran dan batu bara digunakan sebagai penerang jalannya.
Jack jadi momok menakutkan
Sejak saat itu, ada pula cerita yang menyebutkan jika Jack menyalakan batu bara, lalu memasukkannya ke dalam lobak yang dilubangi. Kejadian tersebut berlanjut dengan kepercayaan bahwa lobak bisa melayang ke seluruh penjuru dunia, hingga menakut-nakuti anak-anak. Penduduk kota yang menyadari peristiwa itu, mulai menyebut sosok ini sebagai "Jack of the lantern" yang kemudian berubah menjadi "Jack-o'-lantern".
Wujud ukiran Jack-o-lantern pada lobak perlahan mengalami perubahan, seperti yang terlihat saat ini Jack-o-lantern lebih dikenal sebagai sosok yang wajahnya menghiasi labu. Perubahan media ukir Jack-o-latern, lantaran menyesuaikan kondisi para imigran Irlandia saat pindah ke Amerika Serikat yang memiliki banyak labu yang menjadi tanaman asli wilayah tersebut.