Media sosial kini memang menjadi pengharapan karier banyak orang, sebut saja menjadi kreator konten. Namun, banyak orang merasa insecure terlebih dahulu karena merasa sedikit pengikut media sosial dan merasa introvert.
Dari ketakutan banyak orang terjun di dunia kreator konten , Eva Alicia hadir di sesi talkshow BFA Jakarta membagikan pengalamannya selama merintis karier sebagai kreator konten. Dalam kesempatan talkshow kali ini, Eva Alicia bersama Ananza Prili berkesempatan mengulas topik mengenai "Amplifying Women's Stories Through Social Media and Storytelling".
Kalau ingin tahu cerita lengkapnya, mari simak dalam artikel berikut ini, Bela!
Awal mula Eva Alicia di dunia kreator konten
Dalam setiap kesukaran pasti ada kemudahan. Kalimat tersebut, yang sepertinya bisa menggambarkan hidup Eva Alicia saat pertama kali menggeluti dunia kreator konten. Karena siapa sangka, kalau awal mula karier kreator konten Eva Alicia, bermula dari kegagalannya melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
"Kalau cerita awal mula karier kreator konten aku, karena awalnya aku gagal berangkat kuliah beasiswa ke New York, padahal itu perjuangannya sudah lebih dari 3 tahun. Merasa sangat terpuruk, sampai akhirnya aku punya ide bisnis perhiasan dan mulai marketing di TikTok. Aku upload video sekalian ajak anak muda cara bagaimana aku berbisnis. Ternyata, orang-orang penasaran dengan kehidupan pribadi aku, dan makin tertarik waktu aku membagikan konten lukisan," pungkas Eva Alicia dalam sesi talkshow di BFA Jakarta pada, Minggu (5/05/2024).
Bukan hal yang mudah storytelling di sosial media
Kalau bicara kepiawaian Eva Alicia dalam storytelling di sosial media, tentu bukan jadi hal yang mudah. Apalagi, saat harus mengemas konten edukasi untuk menarik perhatian audiens.
"Untuk storytelling yang baik, kita perlu alur. Karena, perlu diingat kalau orang-orang ke sosmed untuk menghibur diri. Jadi, kita harus berpikir bagaimana cara kita mengemas konten edukasi yang tetap bisa menarik orang lain. Lalu, jangan mudah self labeling dengan menganggap diri kamu introvert. Tanamkan mindset aku bisa belajar, pemikiran tersebut harus lebih kuat dari pikiran di masa lalu," ujar Eva Alicia.
Cara Eva Alicia terus eksis menjadi kreator konten
Sosial media sebagai tempat berbagai macam ide konten, memang membuat kreator konten harus bisa fleksibel dalam mengikuti tiap update yang ada. Maka dari itu, menurut Eva Alicia tidak ada salahnya jika kita terinspirasi konten orang lain, asal tidak mencontek 100%.
"Jadi awal mula aku tahu konten bisa melejit. Karena aku melihat konten orang lain, di detik-detik pertama selalu menampilkan wajah. Lalu, aku coba upload konten, antara hanya gambar kanvas dan ada gambar wajah aku sambil pegang kanvas, ternyata lebih banyak menarik perhatian yang kedua. Jadi, pada dasarnya, dalam membuat konten itu terinspirasi dari orang lain boleh-boleh saja, asal tidak mencontek 100% sama," jelas Eva Alicia.
Media sosial jadi tempat berkarya siapapun
Sosial media sebagai wadah bagi siapapun untuk menyalurkan bakat, hobi, atau pengetahuannya. Bahkan, menurut Eva Alicia media sosial bisa menjadi tempat berkarya berapapun rentang usianya.
"Kuncinya fokus pada masa depanmu sendiri, rezeki itu gak ada yang ketukar. Stop thinking you that only one in industry. Jangan khawatir, karena setiap orang punya pangsa pasarnya sendiri. Media sosial bisa menjadi tempat berkarya berapapun rentang usianya," tandasnya.
Sebelum menutup talkshow di BFA Jakarta, Eva Alicia menuturkan kalau satu video yang kita unggah menjadi langkah pertama kita untuk menuju seribu pintu sukses lainnya. Lantaran, tidak ada kreator konten yang melejit hanya dengan mengunggah satu video.