Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Basic Skill, ini 10 Pertolongan Pertama Dasar yang Wajib Kamu Pelajari

Upaya selamatkan nyawa orang sekitar

Nindi Widya Wati

Kamu pernah di situasi kecelakaan medis, namun bingung harus berbuat apa, Bela? 

Ilmu tentang pertolongan pertama dasar menjadi salah satu skill penting yang perlu dipelajari oleh siapa pun. Sebab, kita tidak pernah tahu kapan akan berhadapan dengan kecelakaan ataupun situasi darurat yang mengancam nyawa, sementara penanganan medis tidak bisa diakses saat itu juga.

Maka membekali diri dengan keterampilan pertolongan pertama, kamu dapat membantu meminimalkan risiko yang terjadi pada korban selagi menunggu bantuan tiba. Bahkan pada situasi tertentu, tindakanmu juga dapat menyelamatkan nyawa seseorang, lho, Bela.

Supaya selalu sigap saat darurat, penting bagi kamu untuk melatih diri dengan 10 jenis pertolongan pertama dasar berikut ini, ya!

1. Cardiopulmonary resuscitation (CPR)

Jenis bantuan pertama, CPR (Cardiopulmonary resuscitation) atau dalam bahasa Indonesianya RJP (Resutasi Jantung Paru) adalah pertolongan pertama yang krusial bagi pasien henti jantung atau tidak bernapas, misalnya pada korban serangan jantung atau tenggelam. 

Teknik CPR dilakukan dengan cara memompa jantung secara manual agar darah tetap mengalir ke tubuh, khususnya otak. Prosedur ini perlu dilakukan sesegera mungkin, sebab aliran darah atau pernapasan yang terhenti dapat menyebabkan kerusakan otak dan bahkan kematian hanya dalam beberapa menit saja. 

Sebelum melakukan CPR, pastikan tempat dan situasi cukup aman untuk memberikan pertolongan dasar. Kemudian, periksa kesadaran, pernapasan dan denyut nadi korban. Apabila ia tetap tidak sadarkan diri dan tidak bernapas (atau hanya bernapas sesekali), segera hubungi kontak medis darurat dan lakukan CPR sampai bantuan datang.

Berikut langkah-langkah melakukan CPR.

  1. Baringkan korban pada permukaan yang datar dan keras.
  2. Lakukan kompresi dada dengan cara meletakkan salah satu telapak tangan di bagian tengah dada korban dan telapak tangan lainnya di atasnya. Pastikan siku tetap lurus.
  3. Tekan dada dengan cepat dan kuat setidaknya 100-120 kali per menit dengan kedalaman 5-6 cm. Andalkan kekuatan tubuh bagian atas supaya tekanan lebih kuat.
  4. Setiap selesai satu kompresi, biarkan dada kembali ke posisi normal.
  5. Jika kamu sudah terlatih dengan seluruh teknik CPR, kamu bisa lanjut dengan memberikan napas buatan. Namun jika belum terlatih, sebaiknya lakukan kompresi dada saja tanpa bantuan pernapasan.
  6. Adapun cara memberikan napas buatan dalam CPR adalah pertama, dongakkan kepala korban dan angkat dagunya menggunakan dua jari secara perlahan. Kemudian, jepit hidungnya dan tiupkan udara pada mulut selama satu detik sambil memperhatikan apakah dadanya kembang kempis atau tidak. Lakukan bantuan pernapasan sebanyak dua kali setiap selang 30 kompresi .

Terus lakukan CPR, baik kompresi dada saja atau diikuti bantuan pernapasan, sampai bantuan datang atau korban menunjukkan tanda-tanda bernapas, Bela.

2. Manuver Heimlich

Manuver Heimlich adalah upaya pertolongan pertama bagi orang yang tersedak. Tersedak terjadi karena ada makanan atau benda asing yang tersangkut di tenggorokan sehingga mengakibatkan terhalangnya jalan masuk udara ke tubuh. Jika tidak segera dikeluarkan, tubuh akan kekurangan oksigen yang bisa berujung fatal.

Pada umumnya, benda penyebab tersedak bisa dikeluarkan sendiri dengan cara dibatukkan. Namun pada kondisi yang lebih seserius, seseorang tidak dapat membatukkan benda tersebut, bahkan juga disertai kesulitan untuk bernapas dan berbicara. Jika hal ini terjadi, coba bungkukkan badan orang tersebut, lalu tepuk punggungnya dengan ujung telapak tangan sebanyak lima kali. Jika masih belum membuahkan hasil, segera lakukan manuver Heimlich. 

Perlu diingat, manuver Heimlich hanya dapat dilakukan jika seseorang masih dalam kondisi sadar. Tekniknya pun berbeda-beda, tergantung kepada siapa kamu memberikannya.

Manuver Heimlich pada orang dewasa dan anak-anak di atas 1 tahun bisa dilakukan dengan cara berikut ini.

  1. Berdirilah dengan posisi di belakang orang yang tersedak, kemudian lingkarkan tanganmu di sekitar pinggangnya.
  2. Kepalkan salah satu tangan dengan bagian ibu jari menghadap ke perut, dan letakkan di antara pusar dan tulang rusuk orang tersebut. Khusus ibu hamil dan orang obesitas, letakkan kepalan tangan lebih tinggi, yakni di pangkal tulang dada.
  3. Genggam erat kepalan tangan tersebut dengan tangan satunya lagi.
  4. Tekan kepalan tanganmu ke dalam perut dan dorong ke atas dengan cepat dan kuat. Lakukan terus sampai benda penyebab tersedak berhasil keluar dan orang tersebut bisa kembali bernapas atau terbatuk. 

Manuver Heimlich pada bayi di bawah 1 tahun dapat dilakukan dengan cara berikut ini.

  1. Posisikan dirimu dalam keadaan duduk. Kemudian, pegang bayi dalam keadaan tengkurak di lenganmu dan topang badannya dengan paha. Posisikan kepala bayi lebih rendah daripada badan.
  2. Berikan pukulan lembut pada punggung bayi dengan menggunakan ujung telapak tangan sebanyak lima kali.
  3. Jika tidak berhasil, gendong bayi secara telentang dengan menyandarkannya pada lengan dan paha. Posisikan kepala tetap lebih rendah dari badan. Lakukan kompresi dada dengan cara menekankan dua jari pada bagian tengah tulang dada bayi secara cepat sebanyak lima kali.
  4. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai benda penyebab tersedak keluar dan bayi bisa kembali bernapas atau terbatuk.

Manuver Heimlich pada diri sendiri dapat dilakukan dengan cara berikut ini.

  1. Kepalkan tangan tepat di antara pusar dan tulang rusuk dengan ibu jari menghadap ke perut.
  2. Pegang kepalan tanganmu dengan tangan lainnya, lalu dorong ke dalam dan ke atas secara bersamaan sampai lima kali.
  3. Ulangi sampai benda penyebab tersedak keluar dan kamu bisa kembali bernapas atau terbatuk.

3. Pertolongan pertama untuk menghentikan pendarahan hebat

Pendarahan hebat bisa terjadi akibat kecelakaan parah atau tertusuk benda tajam. Jika kamu menemukan seseorang atau dirimu sendiri dalam kondisi tersebut, segera lakukan upaya untuk menghentikan pendarahan sambil menunggu bantuan tiba.

Ini sangat penting untuk mencegah kehilangan banyak darah dan meminimalisasi syok. Berikut terdapat langkah-langkah menghentikan pendarahan.

  1. Bila tersedia, gunakan sarung tangan sekali pakai untuk menghindari risiko infeksi.
  2. Singkirkan pakaian atau serpihan yang menempel pada luka.
  3. Periksa apakah ada benda tajam yang tertancap pada luka. Jika ada, jangan coba mengeluarkannya karena benda tersebut dapat membantu memperlambat pendarahan. Sebagai gantinya, tekan kuat di kedua sisi benda tersebut.
  4. Jika tidak ada benda yang tertancap, berikan tekanan langsung pada luka dengan menggunakan kasa atau kain bersih lainnya sampai pendarahan berhenti.
  5. Balut luka dengan menggunakan perban steril atau kain bersih. Balut dengan kuat, namun jangan terlalu ketat hingga menghalangi sirkulasi darah. Kamu bisa mengeceknya dengan menekan kuku atau kulit di luar perban selama lima detik sampai pucat. Apabila warnanya tidak kembali seperti semula dalam dua detik, maka perbannya terlalu kencang. Jika demikian, kamu bisa coba melonggarkannya kembali.
  6. Bantu korban untuk membaringkan diri. Bila memungkinkan, tempatkan dirinya di atas karpet atau selimut untuk menjaganya tetap hangat.
  7. Bila luka terdapat pada tangan atau kaki, angkat bagian tersebut lebih tinggi dari posisi jantung jika memungkinkan. Hal ini dapat membantu memperlambat pendarahan.
  8. Apabila darah merembes pada perban, jangan lepaskan perban tersebut. Namun, balutkan perban yang baru di atasnya.
  9. Tenangkan korban sampai bantuan tiba.

4. Pertolongan pertama untuk luka bakar

Luka bakar membutuhkan penanganan medis apabila kondisinya cukup parah. Ini ditandai dengan kondisi luka yang cukup dalam, berukuran besar, menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar, kulit tampak hangus atau bercak-bercak, dan area luka cepat membengkak.

Adapun luka bakar yang ringan bisa ditangani dengan pertolongan pertama saja. Namun, jika luka tersebut mengenai area tubuh yang sensitif atau terjadi pada anak bayi dan orang tua, kamu tetap harus membawanya ke klinik atau rumah sakit terdekat.

Berikut langkah-langkah pertolongan pertama untuk luka bakar ringan.

  1. Siram luka dengan air mengalir selama sekitar 10 menit sampai sakitnya mereda.
  2. Lepaskan cincin atau benda-benda yang menempel ketat di area terbakar sebelum membengkak.
  3. Oleskan pelembab atau losion (seperti lidah buaya) untuk menenangkan kulit yang terbakar.
  4. Jangan pecahkan kulit yang melepuh. Sebab, ia berfungsi untuk melindungi luka dari infeksi. Jika terlanjur pecah, bersihkan area tersebut secara perlahan dengan air dan oleskan dengan salep antibiotik.
  5. Balut dengan longgar area luka bakar dengan menggunakan perban bersih.
  6. Jika perlu, minum obat pereda nyeri seperti ibuprofen, naproxen sodium atau acetaminophen.

5. Pertolongan pertama bila digigit ular berbisa

Gigitan ular berbisa sangat berbahaya, bahkan dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani segera. Jika situasi ini terjadi pada kamu atau orang lain di sekitarmu, segera hubungi kontak medis darurat atau kunjungi rumah sakit terdekat.

Umumnya, gigitan ular berbisa akan menyebabkan rasa sakit dan nyeri yang parah di sekitar area gigitan, disusul dengan kulit yang memerah, memar, bengkak, atau bahkan melepuh. Tanda dan gejala lainnya adalah mual dan muntah, kesulitan bernapas, muncul rasa aneh di mulut, denyut jantung meningkat diiringi dengan nadi melemah dan tekanan darah rendah, serta mati rasa di sekitar wajah atau anggota tubuh. 

Berikut pertolongan pertama yang perlu kamu lakukan segera jika digigit ular berbisa.

  1. Segera menjauh dari area dimana ular tersebut berada.
  2. Ingat ciri-ciri ular tersebut, atau lebih mudahnya, foto dari jarak aman dengan menggunakan smartphone. Ini berguna untuk membantu penanganan luka.
  3. Tetap tenang dan jangan banyak bergerak demi membantu memperlambat penyebaran racun.
  4. Singkirkan perhiasan atau pakaian ketat di area gigitan sebelum lukanya membengkak.
  5. Jika memungkinkan, posisikan bagian badan yang tergigit ular berada setingkat atau lebih bawah dari posisi jantung.
  6. Bersihkan luka dengan sabun dan air bersih, lalu tutupi dengan kain bersih yang kering.

Hindari melakukan hal-hal berikut!

  1. Memasang turniket.
  2. Menyayat luka atau menyedot racun dengan mulut.
  3. Mengoleskan es batu atau merendam luka dalam air.
  4. Memberi korban minuman kafein ataupun alkohol.

6. Pertolongan pertama jika disengat lebah

Umumnya, sengatan lebah hanya menimbulkan gejala ringan seperti kulit kemerahan, bengkak dan gatal-gatal. Kondisi ini bisa diatasi cukup dengan pertolongan pertama saja. Penanganan medis baru diperlukan apabila seseorang punya alergi terhadap sengatan lebah atau mengalami gejala seperti sesak napas, pusing, hilang kesadaran, mual, muntah, dan diare.

Langkah-langkah pertolongan pertama jika disengat lebah adalah sebagai berikut.

  1. Singkirkan segera sengat dari kulit dengan cara mengikisnya menggunakan kuku atau kartu kredit.
  2. Cuci bagian tubuh yang disengat dengan sabun dan air bersih.
  3. Kompres dengan es batu.
  4. Untuk mengurangi rasa sakit, minum acetaminophen atau ibuprofen secukupnya.
  5. Oleskan krim hydrocortisone atau losion calamine untuk mengurangi kemerahan, gatal-gatal dan bengkak pada kulit.
  6. Jika gatal-gatal dan bengkak cukup mengganggu, minum obat antihistamin yang mengandung diphenhydramine atau chlorpheniramine.

7. Pertolongan pertama pada orang yang mengalami kejang

Menyaksikan serangan kejang mungkin agak menakutkan, terutama bagi mereka yang belum pernah menghadapi situasi tersebut. Namun, tak perlu panik. Kejang biasanya akan berakhir dalam waktu sekitar dua menit dan tidak selalu memerlukan bantuan medis.

Bisa lakukan langkah-langkah sederhana berikut ini untuk menolong korban.

  1. Pindahkan korban ke tempat yang aman seandainya ia berada di tempat yang berbahaya, misalnya dari tengah jalan raya.
  2. Letakkan kepalanya di atas bantal atau sesuatu yang lembut.
  3. Longgarkan pakaian di sekitar leher untuk membantunya mudah bernapas.
  4. Jangan menahan gerakan korban. Jangan juga memasukkan benda apapun ke mulutnya selama kejang.
  5. Catat berapa lama kejang terjadi.
  6. Setelah kejang berhenti, posisikan tubuh korban dalam kondisi miring.
  7. Temani korban sampai kejangnya berakhir. Setelah dia sepenuhnya pulih, informasikan apa yang barusan terjadi dengan tenang.

Segera hubungi bantuan medis jika terjadi situasi berikut ini.

  1. Kejang berlangsung lebih dari lima menit atau lebih panjang dari biasanya.
  2. Korban belum pernah mengalami kejang sebelumnya.
  3. Korban kesulitan bernapas setelah kejang.
  4. Korban mengalami kejang lagi setelah yang pertama.
  5. Kejang terjadi di air.
  6. Korban mengalami luka serius saat kejang.
  7. Korban memiliki kondisi diabetes, penyakit jantung atau sedang hamil.

8. Pertolongan pertama untuk hipothermia

Hipotermia terjadi ketika seseorang terpapar suhu dingin ekstrem dalam waktu yang lama, sehingga mengakibatkan suhu tubuhnya turun drastis hingga di bawah 37° C. Kondisi ini perlu ditangani sesegera mungkin. Jika tidak, organ-organ tubuh akan mengalami kerusakan dan bisa menyebabkan kematian.

Tanda dan gejala hipotermia diantaranya tubuh gemetaran, bicara tidak jelas, denyut nadi melemah, pernapasan lambat, tangan dan kaki mati rasa, kebingungan dan kehilangan ingatan, serta kelelahan atau mengantuk.

Jika kamu melihat seseorang mengalami gejala hipotermia, segera hubungi bantuan medis dan lakukan pertolongan pertama berikut ini.

  1. Pindahkan korban ke tempat yang hangat dan kering. Jika tidak memungkinkan, sebisa mungkin lindungi dirinya dari paparan angin, air, atau sumber dingin lainnya, terutama di area kepala dan leher.
  2. Lepaskan pakaian yang basah dari tubuhnya dan balut dengan jaket atau selimut kering dan tebal.
  3. Kompres hangat pada bagian tengah tubuh seperti leher, dada, dan selangkangan. Jika hendak menggunakan botol air panas atau hot pack, pastikan kamu membalutnya dengan kain. Jangan menyentuhkannya langsung ke kulit.
  4. Berikan korban minuman yang manis, hangat dan tidak mengandung alkohol.
  5. Lakukan CPR apabila dia tidak menunjukkan tanda-tanda bernapas atau bergerak.

Hindari melakukan hal-hal berikut ini, ya, Bela.

  1. Jangan terlalu cepat menghangatkan korban, misalnya memandikannya dengan air hangat.
  2. Jangan menghangatkan korban di bagian lengan dan kaki.
  3. Jangan memberikan alkohol atau rokok.

9. Pertolongan pertama untuk patah tulang

Kondisi patah tulang memang perlu mendapat penanganan medis segera. Adapun tanda dan gejalanya antara lain terdengar bunyi retakan seperti "krek", muncul rasa nyeri yang hebat di bagian yang cedera sehingga tak mampu menggerakkannya. 

Terlihat bengkak disertai kemerahan di sekitar tulang, perubahan bentuk tulang, serta mati rasa di area tersebut. Berikut terdapat pertolongan pertama saat menghadapi orang yang patah tulang.

  1. Apabila terjadi pendarahan, beri tekanan pada luka dengan menggunakan perban steril atau kain bersih.
  2. Jangan menggerakkan atau memosisikan kembali anggota tubuh yang patah.
  3. Jika kamu terlatih melakukan pertolongan pertama pada korban patah tulang, pasangkan sling atau bidai untuk menjaga tulang supaya tidak bergerak. Kamu bisa membuat bidai sementara dengan menggunakan papan atau karton dan membungkusnya dengan perban atau selotip.
  4. Untuk mengurangi rasa sakit, kompreskan es batu yang telah dibalut dengan kain pada bagian yang cedera.
  5. Bantu korban untuk mendapatkan posisi yang nyaman dan buat dirinya tenang selagi menunggu bantuan tiba.

10. Pertolongan pertama saat terkilir

Jika seseorang mendadak alami nyeri, bengkak atau memar di sekitar sendinya saat beraktivitas, ia kemungkinan mengalami terkilir. Kasus terkilir umumnya terjadi pada kaki dan pergelangan tangan. 

Kondisi tersebut bisa ditangani sendiri dengan pertolongan pertama atau pun bantuan medis, tergantung dengan tingkat keparahannya. Untuk kasus terkilir yang sifatnya ringan, terdapat langkah sederhana yang bisa kamu lakukan.

  1. Istirahatkan bagian tubuh yang terkilir dari melakukan aktivitas selama 48-72 jam setelah kejadian.
  2. Segera kompres dengan es batu yang dibalut kain pada area yang terkilir selama 15 sampai 20 menit. Lakukan 4 sampai 8 kali sehari selama dua hari berturut-turut atau sampai bengkaknya berkurang.
  3. Balut area terkilir dengan menggunakan perban atau kain elastis. Pastikan balutannya tidak terlalu ketat agar tidak menghambat sirkulasi darah.
  4. Kapan pun memungkinkan, tinggikan anggota tubuh yang terkilir di atas posisi jantung untuk membantu mencegah pembengkakan.
  5. Jika perlu, minum obat pereda nyeri seperti ibuprofen dan acetaminophen untuk mengurangi rasa sakit saat proses penyembuhan.
  6. Apabila area yang terkilir tidak menunjukkan tanda-tanda membaik setelah dua atau tiga hari, segera konsultasikan dengan dokter.

Kecelakaan bisa terjadi tanpa terduga, Bela. Maka tak cukup sekadar berhati-hati, kita pun perlu melatih diri dengan keterampilan pertolongan pertama untuk menghindari berbagai kemungkinan buruk. 

Ikut pelatihan yang dibimbin langsung oleh ahlinya juga bisa menjadi solusi terbaik, lho! Adakah, pertolongan pertama lainnya yang kamu ketahui? Bisa tulis di kolom komentar, ya

Disclaimer: artikel ini sudah pernah tayang di laman IDN Times dengan judul "10 Pertolongan Pertama Dasar yang Wajib Kamu Pelajari" ditulis oleh Its Fatimah

IDN Channels

Latest from Inspiration