Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Review ‘Twisters’: Kala Bencana Bisa Diubah Sesuai Rencana

Film dengan visual efek terbaik tahun ini

Niken Ari Prayitno

Bagi masyarakat Amerika Serikat, bencana alam tornado memang bukan hal baru. Meski merusak dan terkadang menimbulkan korban jiwa, masyarakat di Amerika Serikat memang terpaksa berdamai dengan bencana tersebut. Alasannya, dibandingkan dengan negara mana pun di dunia, Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak mengalami tornado setiap tahunnya. Mengutip Business Insider, sejak tahun 1900, setidaknya terjadi minimal 1000 kali tornado yang terjadi setiap tahun dan masing-masing negara bagian di Amerika Serikat mengalami satu kali tornado per tahun. 

Bahkan sampai bulan Mei 2024, melansir dari Atlas-mag.net, tercatat terdapat lebih 785 tornado di Amerika Serikat. Berdasarkan fakta tersebutlah yang kemudian mengilhami hadirnya kembali Twisters, setelah film pertamanya rilis di tahun 1996 silam.

Sinopsis: saat bencana bisa diubah sesuai rencana

Dok. Warner Bros.

Kate Cooper (Daisy Edgar-Jones) dan kelompok teman-teman kampusnya—termasuk pacarnya Jeb (Daryl McCormack)—memutuskan untuk melakukan penelitian pertamanya setelah mendapatkan funding. Ia memiliki ide untuk membuat bahan penyerap yang diklaim dapat menyerap lembab pada tornado, sehingga membuat tornado tersebut mereda lebih cepat dari seharusnya.

Sayang, rencana Kate berubah jadi bencana. Penelitiannya gagal dan ia harus kehilangan tiga temannya, termasuk sang pacar. Ia dan satu rekan timnya, Javi (Anthony Ramos) selamat, tapi harus melanjutkan hidup dengan trauma.

Belasan tahun berlalu dan Kate mencoba melupakan bencana tersebut. Ia melanjutkan hidup dengan bekerja di BMKG setempat. Kemampuan Kate dalam membaca cuaca sangat menguntungkannya dan ia pun menjadi begitu diandalkan. Di tengah kesibukannya, Kate sedikit demi sedikit melupakan penelitiannya soal tornado. Sampai akhirnya, Javi menemuinya kembali setelah sekian lama.

Javi terus bekerja untuk meneliti tornado. Ia mengajak Kate untuk kembali menekuni bidang yang telah ditinggalkannya karena membuatnya trauma. Meski sempat menolak, Kate akhirnya setuju untuk ikut kembali ke penelitian tersebut dengan syarat hanya dalam waktu satu minggu penelitian.

Javi menyetujui syarat itu dan menerima Kate kembali menjadi rekan satu timnya. Dalam waktu seminggu tersebut, banyak hal terjadi. Mulai dari Kate bertemu Tyler Owens (Glen Powell) Si Penakluk Tornado yang memiliki banyak fans dan nyentrik; hingga fakta lain soal Javi yang baru ia ketahui. Lantas, bagaimana Kate menghadapi situasi tersebut? Akankah ia berhasil menaklukan trauma serta tornado yang telah merenggut banyak mimpi darinya?

Bukan remake atau lanjutan dari film sebelumnya

Dok. Warner Bros.

Twisters di tahun 1996 mendapat sambutan luar biasa dari pencinta film. Sinema layar lebar yang disutradarai oleh Jan de Bont tersebut mendapat rating yang cukup bagus, yakni 6.5/10 dari IMdB dan 63% di RottenTomatoes. Karena hasil review tersebutlah, banyak yang menginginkan jika Twisters dibuat kembali atau paling tidak, dibuat sekuel lanjutannya. Sayangnya, tak ada tanggapan soal hal tersebut.

Makanya, saat Twisters diumumkan akan dirilis pada tahun 2024 ini, banyak yang menyangka jika film tersebut merupakan sekuel dari Twisters 1996. Namun faktanya, menurut Glen Powell dalam wawancaranya dengan Vogue mengatakan, Twisters 2024 adalah film original baru yang tak ada sangkut pautnya dengan Twisters 1996. Tak ada jalan cerita yang sama dan tak ada tokoh yang sama, bahkan sutradaranya pun berbeda. Hal yang membuat Twisters 1996 dan 2024 sama adalah rumah produksinya (Warner Bros.) dan bencana tornado yang memang menjadi benang merah utamanya.

Dirilis pada tanggal 10 Juli 2024, Twisters 2024 mengikuti kesuksesan pendahulunya. Film ini mendapat review sangat baik dari para kritikus film. Bahkan, Twisters 2024 mendapat rating 7.1/10 dari IMdB dan 79% di RottenTomatoes. Jauh lebih baik dari film sebelumnya bukan?

Visual effect yang mengagumkan

Dok. Warner Bros.

Selain jalan cerita yang runut dan rapi, sutradara Lee Isaac Chung berhasil membawa kita masuk ke dalam dunia Kate-Tyler yang diwarnai dengan tornado. Visual effect yang mengagumkan dan smooth membuat kita ikut gelisah saat hanyut dalam adegan tornado yang mendebarkan.

Sejak menit pertama, Twisters sudah menyuguhkan visual tornado terdahsyat (dengan skala EF-5). Tentu ini menjadi pembuka yang memukau karena penonton seolah diajak bersiap untuk melihat dan menghadapi tornado yang lebih intens pada menit-menit berikutnya.

Edukasi soal tornado

Dok. Warner Bros.

Jika boleh sedikit membandingkan Twisters 1996 dengan Twisters 2024 adalah soal bagaimana sang tokoh utama ‘bermain’ dengan tornado. Pada Twisters 1996, Bill Harding (Bill Paxton) dan Jo Harding (Helen Hunt) mencoba mencari tahu seberapa besar tornado yang akan datang, sehingga penduduk yang akan terdampak bisa bersiap lebih dulu. Namun, pada Twisters 2024, sang tokoh utama mencoba menemukan solusi bagaimana meredamkan tornado. Sehingga durasi bisa lebih diperpendek dan mengurangi risiko kerusakan setelahnya. 

Meski dua plot cerita tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan, keduanya sama-sama memiliki visi edukasi soal tornado. Salah satu edukasi yang saya ingat adalah dalam Twisters 2024, penonton—yang mungkin mayoritas belum pernah menonton Twisters 1996–akan diperlihatkan dan dijelaskan bagaimana cara melindungi diri dari tornado. Yakni, dengan tetap di dalam rumah dan berpegangan pada sesuatu yang kuat, mencari rubanah, atau bersembunyi di parit (dalam film divisualkan menjadi kolam renang). 

Selain memberikan kisah yang menarik untuk diikuti, ada edukasi yang penting soal penyelamatan dan melindungi diri saat bencana terjadi. Love it!

Chemistry menarik antara Glen Powell dan Daisy Edgar-Jones

Dok. Warner Bros.

Satu lagi yang menjadi fokus saya saat menyaksikan Twisters 2024 adalah chemistry antara Glen Powell dan Daisy Edgar-Jones. Dalam film, kedua tokoh ini digambarkan sebagai from enemy to lover yang cukup bikin gemas. Kate dan Tyler dalam film benar-benar memperlihatkan perbedaan status yang cukup berjarak. Misalnya, Kate yang mempelajari tornado secara ilmiah melalui penelitian yang terstruktur, sempat kaget dengan cara Tyler menangani tornado secara otodidak dengan modal nekat.

Perbedaan status tersebut, tapi sama-sama mencintai tornado, membuat keduanya kemudian bersatu dan melanjutkan penelitian yang sempat tertunda.

Secara keseluruhan, POPBELA memberikan nilai 8/10 untuk visual effect-nya yang memukau, chemistry antar-pemain yang klop banget, hingga edukasi yang mudah dicerna untuk penonton. Kamu tertarik untuk menontonnya juga, Bela?

IDN Channels

Latest from Inspiration