Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Review ‘Hijack 1971’: Satu Lagi Film Terbaik Tahun ini dari Korea

Terinspirasi dari kisah nyata

Niken Ari Prayitno

Salah satu film yang benar-benar membuat trauma bagi saya adalah kejadian di ruang tertutup. Sebab, kejadian di ruang yang tertutup sangat kecil kemungkinannya untuk berhasil selamat atau melarikan diri. Namun, film-film dengan benang merah seperti ini justru memiliki daya tariknya sendiri. 

Hijack 1971 digadang-gadang menjadi film Korea Selatan terbaik tahun ini setelah Exhuma. Kisahnya soal pembajakan pesawat terbang dan teror di ruang tertutup menjadi daya tarik film besutan sutradara Kim Sung Han tersebut. Kisah semakin menarik karena cerita ini berdasarkan pada kejadian nyata yang terjadi di masa lalu.

Sinopsis Hijack 1971: saat satu penumpang di pesawat terbang punya tujuan yang berbeda

Dok. Sony Pictures

Bagi Tae In (Ha Jung Woo) dan Gyu Sik (Sung Dong Il), kopilot dan pilot Korean Airline F27, hari itu adalah hari pada umumnya. Mereka berdua bersiap membawa 58 penumpang dari Bandar Udara Sokcho menuju Bandar Udara Seoul. Semua hal sudah disiapkan dengan baik, bahkan seluruh kursi pesawat terisi penuh.

Meski masih dalam musim dingin, hari itu terlihat begitu sempurna. Langit cukup cerah dan sama sekali tidak ada awan yang menghalangi pandangan mereka. Sayangnya, kesempurnaan hari itu ternoda dengan teror yang tiba-tiba diluncurkan oleh seorang pemuda bernama Yong Dae (Yeo Jin Goo).

Membawa bom dan senjata tajam lainnya, Yong Dae menyandera pilot dan kopilot agar mengarahkan pesawat mereka ke Korea Utara. Bagi Yong Dae, ia akan disambut bak pahlawan di sana. Makanya, ia memaksa agar semua penumpang juga ikut ke Korea Utara. 

Apakah semua penumpang benar-benar tersandera dan berhenti di Korea Utara? Atau mereka bisa berhasil selamat?

Terinspirasi dari kisah serupa di masa lalu

Dok. Sony Pictures

Film ini menjadi begitu menarik karena kisah sejarah di balik ceritanya. Hijack 1971 mengambil kisah soal pembajakan Korean Airlines yang benar-benar pernah terjadi di masa lalu. Kisah dimulai dengan pembajakan Korean Airlines YS-11 pada 11 Desember 1969.

Pada tanggal 11 Desember 1969, pesawat NAMC YS-11-125 milik Korean Airlines yang sedang menjalani penerbangan domestik dari Gangneung menuju Seoul dibajak oleh sekelompok perampok. Mereka memaksa pesawat untuk terbang ke Pyongyang, Korea Utara. Setelah mendarat, pesawat mengalami kerusakan parah dan tidak bisa diperbaiki lagi. Beberapa penumpang dan awak pesawat berhasil dikembalikan ke Korea Selatan, namun sebelas orang tetap ditahan di Korea Utara.

Pada tanggal 23 Januari 1971, sebuah penerbangan domestik Korean Airlines yang dioperasikan dengan pesawat Fokker F27 Friendship 500, dari Gangneung menuju Seoul, dibajak oleh seorang pria bersenjata granat. Pesawat tersebut terpaksa mendarat darurat di sebuah pantai terpencil dekat Sokcho, Korea Selatan. Granat yang dibawa pembajak meledak, menewaskan si pembajak dan kopilot. Pesawat tersebut mengalami kerusakan total dan tidak bisa diperbaiki lagi.

Akting dari ansambel pemain yang tak main-main

Dok. Sony Pictures

Selain kisahnya yang ditulis dengan begitu rapi berdasarkan fakta sejarah yang benar-benar terjadi, hal lain yang membuat film ini menjadi tontonan yang patut ditunggu adalah ansambel pemain yang tak main-main.

Dalam film ini kita bisa melihat Yeo Jin Goo keluar dari zona nyamannya. Dikenal sebagai aktor yang lebih sering muncul di serial drama, Yeo Jin Goo membuktikan diri bahwa ia mampu memerankan sosok pembajak yang kejam. Di balik wajah polosnya, karakter Yong Dae ternyata berdarah dingin tak segan-segan melukai orang lain demi menjalankan misinya itu.

Tak lupa juga pujian dialamatkan untuk Ha Jung Woo yang berhasil memerankan sosok mantan tentara angkatan udara yang beralih profesi menjadi kopilot pesawat komersial. Meski sempat membuat penonton bingung karena karakternya yang terkesan abu-abu, Ha Jung Woo mampu menampilkan kemampuan akting yang mengaduk emosi penonton.

Tampilkan suasana Korea Selatan di masa lalu

Dok. Sony Pictures

Satu hal yang membuat film ini terasa berbeda dari film Korea lainnya adalah suasana yang ditampilkan sepanjang film. Hijack 1971 berhasil membawa suasana Korea Selatan di masa lalu melalui layar lebar. Tak ada Kota Seoul yang glamor dan estetik. Kamu justru akan melihat bagaimana suasana Korea Selatan di tahun 70-an. 

Suasana ini terlihat dari bagaimana pemilihan wardrobe para tokohnya, interior pesawat yang begitu klasik, hingga kebiasaan warga Korea Selatan saat melihat pesawat terbang yang saat itu masih jarang di sana. Kamu akan merasakan kelucuan sekaligus nostalgia saat melihat beberapa scene awal sebelum digantikan dengan scene menegangkan hingga akhir filmnya.

Jika kamu menginginkan tontonan yang berbeda, Hijack 1971 bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kamu saksikan, Bela. Tapi ingat, ajak teman sebaya dan jangan ajak anak-anak saat menontonnya. Sebab, film ini memiliki rating 17 tahun ke atas.

IDN Channels

Latest from Inspiration