Kalau ada pepatah yang mengatakan cinta itu datangnya dari mata lalu turun ke hati, rasanya nggak berlaku deh untuk kisah cinta antara Diah dan Nik. Sebab, Diah bisa jatuh cinta tanpa pernah melihat wajah Nik satu kali pun. Kok bisa?
Bisa dong. Kisah cinta Diah dan Nik yang unik bisa kamu saksikan langsung di bioskop mulai tanggal 10 Oktober 2019 di film Cinta Itu Buta. Sebelum menonton, simak dulu yuk review Popbela berikut ini.
Sinopsis: Ketika Cinta Datang Karena Terbiasa
Diah (Shandy Aulia) sangat bahagia bisa tinggal di Korea Selatan. Hidupnya bak drama Korea dan terasa mudah untuk dijalani. Ia menjadi pemandu wisata di Korea dan memiliki pacar yang romantis bernama Jun Ho (Chae In-Woo). Namun, hidupnya berubah 180 derajat saat Jun Ho selingkuh dengan sahabat Diah, Sandra (Gemilang Sinatrya).
Diah jadi sangat sedih dan stres. Karena stres itu, Diah mengalami kebutaan yang membuatnya semakin terpuruk. Namun, di saat sedihnya itu, Nik (Dodit Mulyanto) datang ke hidup Diah. Ia membawakan sarapan untuk Diah setiap hari, mengajak Diah jalan-jalan, dan membuat Diah tersenyum lagi.
Tanpa Diah sadari, ia jatuh cinta dengan kebaikan Nik. Di balik kebaikan Nik, tersimpan rahasia besar yang dijamin akan mengejutkan Diah.
Kisah Cinta Bak FTV yang Tak Masuk Akal dan Serba Kebetulan
Mungkin jika saya masih remaja SMA atau kuliah, melihat apa yang dilakukan Nik ke Diah adalah sesuatu yang romantis. Namun, dari pandangan perempuan usia 25 tahun seperti saya, kisah cinta Nik dan Diah sangat tak masuk akal dan semuanya serba kebetulan. Mulai dari bagaimana Diah bertemu Jun Ho di kedai minuman, hingga bagaimana Nik memperlakukan dan menguntit sebelum Diah sakit sampai akhirnya buta.
Sangat disayangkan jika film berbiaya besar dan bahkan bisa mengambil latar lokasi syuting di luar negeri hanya menampilkan cerita yang dangkal. Padahal dengan lokasi seindah Busan, sutradara dan penulis naskah bisa lebih mengeksplorasi kisah cinta mereka berdua dan bukan hanya menampilkan kebersamaan Nik dan Diah yang, alih-alih terlihat romantis, malah terlihat aneh dan awkward.
Akting Kaku Shandy Aulia yang Mengganggu Sepanjang Film
Saya pikir seiring bertambahnya jam terbang di dunia film akan membuat kemampuan akting Shandy Aulia semakin berkualitas. Nyatanya, di film ini, Shandy terlihat sangat kaku dan cukup mengganggu.
Kalau kalian pernah menonton Eiffel I’m In Love dan Apa Artinya Cinta? yang sudah tayang lebih dari sepuluh tahun lalu, kalian pasti akan ingat dengan karakter yang dimainkan Shandy di dua film itu.
Akting Shandy biasa saja untuk aktris sekelasnya yang sudah berkarier lebih dari sepuluh tahun. Tak cuma itu, di beberapa bagian juga Shandy terlihat kaku. Misalnya, saat Shandy baru pulang ke rumah dan akan membuka pintu. Di adegan tersebut Shandy terlihat kaku dan canggung, apakah pintu ini dibuka dengan cara didorong atau ditarik.
Kalau satu kali, masih bisa dimaklumi. Tapi berulang kali Shandy ada di adegan membuka pintu, berulang kali pula kejadian awkward itu terekam kamera. Cukup mengganggu bukan?
Dodit Penyelamat Film
Meski dari segi premis film ini menjanjikan kisah yang cukup membuat penasaran, namun eksekusinya kurang baik, masih ada Dodit yang bisa menyelamatkan film. Sejak awal kemunculannya, Dodit sudah memberikan lelucon-lelucon segar khas stand up comedy yang selalu ia bawakan. Karakternya sebagai wong ndeso pun masih melekat dan tak berubah dari kesehariannya sama sekali.
Jujur, dari keseluruhan film, Doditlah yang bisa menyelamatkan jalan cerita. Saat saya bosan dengan kisah cinta yang kadang tak masuk akal, lelucon Dodit yang spontan bisa menghadirkan tawa dan membuat saya sedikit lupa dengan Shandy Aulia.
Tampilkan Pemandangan Indah Korea Bak Promosi Pariwisata
Selain Dodit, hal lain yang membuat film ini cukup lumayan untuk dinikmati adalah pemandangan Busan. Pemandangan berbagai pariwisata Korea Selatan yang dihadirkan dalam film ini cukup anti-mainstream dan jarang diangkat ke layar lebar. Meskipun lokasi yang ditampilkan itu-itu saja, namun kota yang penuh warna itu membuat kita terhanyut dan ingin segera berkunjung ke negara tersebut.
Bagaimana denganmu, Bela? Apakah kamu sudah menonton film ini? Jika sudah, tulis pendapatmu di kolom komentar ya!