Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Review ‘Deadpool & Wolverine’: Bangkitnya Gairah Film Superhero?

Beware: spoiler alert!

Niken Ari Prayitno

Jangan bawa anak kecil saat menonton Deadpool & Wolverine. Ini adalah warning yang harus kamu ingat saat memutuskan untuk menyaksikan film pembuka Marvel Cinematic Universe di tahun 2024. Masih dengan gaya yang nyeleneh, cerewet, dan sering melempar jokes cabul, Deadpool & Wolverine digadang-gadang mampu membangkitkan kembali gairah film superhero yang tahun lalu merosot tajam.

Sinopsis: kembalinya Wolverine untuk ikut menyelamatkan semesta

IMDb.com

Deadpool & Wolverine berkisah tentang Deadpool a.k.a Wade Wilson (Ryan Reynolds) yang memutuskan untuk berhenti menggunakan kostum superheronya dan beralih profesi menjadi seorang sales mobil bekas. Tentu pekerjaannya ini buruk dan ia tak berhasil menjual satu mobil pun karena cara presentasinya yang sama sekali nggak membuat calon pembeli tertarik membeli mobil darinya.

Pekerjaan ini terpaksa ditekuninya saat ia ditolak oleh Happy Hogan (Jon Favreau) untuk bergabung dengan Avengers. Happy mengakui jika Deadpool memiliki kelebihan dan kemampuannya tak diragukan lagi. Tapi, jelas, Avengers bukan tempat untuknya karena Deadpool diklaim kurang memiliki pengalaman dalam kerja tim. 

Meski kecewa, Wade akhirnya melanjutkan hidup dan tanpa disangka, ia kemudian direkrut oleh Paradox (Matthew Macfadyen) yang menyatakan akan menghancurkan semesta Deadpool saat itu jika ia tak menemukan Wolverine (Hugh Jackman). Deadpool akhirnya memutuskan mencari Wolverine dari berbagai semesta untuk membantunya dari kehancuran. 

Sayang, saat Deadpool berhasil menemukan Wolverine, Paradox tak menepati janjinya. Ia malah mengirim Deadpool dan Wolverine ke The Void. Di sanalah, mereka bertemu dengan penjahat terkejam, Cassandra Nova (Emma Corrin), saudara kandung dari Charles Xavier alias Professor X. 

Bisakah mereka keluar dari The Void dan menyelamatkan semesta yang dijanjikan Paradox? Akankah Logan a.k.a Wolverine mau membantu? Semua akan terjawab dalam film ini.

Lelucon satir yang menyinggung banyak hal

IMDb.com

Sudah menjadi ciri khas Deadpool yang kerap menyelipkan lelucon-lelucon satir dalam setiap dialognya. Untuk versi film terbaru ini, tim scriptwriter–Ryan Reynolds, Rhett Reese, dan Paul Wernick–banyak menyelipkan lelucon yang menyindir Disney dan 20th Century Fox. Dalam satu dialog Deadpool, ia sempat menyebutkan betapa menyesalnya Fox melepas franchise film Wolverine dan ‘menyerahkannya’ kepada Disney. Tentu lelucon satir ini langsung mendapat sambutan ledakan tawa dari penonton.

Bukan hanya dari dialog, dalam setting lokasinya pun ketika Deadpool berada di The Void terdapat logo 20th Century Fox yang tumbang sebagai simbol bahwa kini franchise Wolverine tak lagi di bawah rumah produksi tersebut.

Soundtrack yang easy listening, bikin pengen ikut goyang

Salah satu hal yang patut diacungi jempol untuk film ini adalah deretan soundtrack yang easy listening. Dibuka dengan "Only You" (The Platters), Deadpool & Wolverine mengambil sudut pandang orang pertama yang seolah-olah sedang menceritakan apa yang terjadi pada masa tersebut. Penonton seolah merasa tengah mendengarkan dongeng, tapi dengan gaya yang nyeleneh khas Deadpool.

Film kemudian dilanjutkan dengan adegan bertarung antara Deadpool dengan para pasukan Paradox. Adegan pertempuran mereka menjadi begitu seru untuk diikuti karena diiringi oleh lagu "Bye Bye Bye" (NSYNC) lengkap dengan koreografinya yang dibawakan oleh Deadpool.

Selanjutnya pun, lagu-lagu yang mengiringi film ini benar-benar pas. Meski saat awal dirilis kita akan bingung, di mana lagu ini akan ditempatkan nantinya. Misalnya, ada lagu milik boyband Korea Stray Kids, "Splash" dan "The Greatest Show" dari soundtrack The Greatest Showman yang dibawakan oleh Hugh Jackman.

Hugh Jackman aged like a wine

IMDb.com

Tentu kita tak akan meragukan kemampuan akting Ryan Reynolds. Sejak film pertamanya, Ryan memang benar-benar ditakdirkan untuk tokoh Deadpool dan hal ini pun melekat pada dirinya. Lalu, pujian dari penonton juga dialamatkan untuk Hugh Jackman yang masih begitu memesona dan cocok untuk memerankan Logan a.k.a Wolverine.

Bukan cuma dari postur tubuh atletis yang benar-benar menjadi visualisasi hidup dari tokoh Wolverine, sosok Logan yang pemarah pun masih dapat tergambar dengan jelas melalui raut wajahnya. Aged like a wine menjadi istilah yang tepat untuk menggambarkan Hugh Jackman dalam film terbarunya ini.

Antisipasi deretan superhero yang muncul

IMDb.com

Bukan Marvel namanya jika tidak menyelipkan deretan superhero lain untuk memperkaya jalan cerita. Tak terkecuali di dalam film besutan sutradara Shawn Levy ini. Banyak nama-nama besar yang muncul dan berperan sebagai superhero sebelumnya. Baik itu muncul hanya sebagai cameo sekilas, atau turut mendapatkan porsi screentime yang cukup banyak. 

Jika kamu bukan penggemar film superhero dan tidak hafal dengan siapa saja superhero yang muncul–dan nantinya mendapat sambutan tepuk tangan penonton–tenang saja. Dalam film akan sedikit disebutkan sambil diceritakan siapa tokoh tersebut dan apa hubungannya dengan jalan cerita yang sedang berjalan.

Kehadiran Deadpool & Wolverine bagaikan angin segar yang berhembus di tengah surutnya gairah film superhero belakangan ini. Menawarkan kisah yang segar, lelucon dewasa nan nyeleneh, serta deretan nama besar yang muncul, Deadpool & Wolverine cocok menjadi tontonan kamu di akhir pekan ini.

PS: saat filmnya selesai jangan buru-buru keluar bioskop, ya. Akan ada kejutan saat credit dan after credit!

IDN Channels

Latest from Inspiration