Dari perhelatan akbar MotoGP Mandalika 2022, ketika semua mata tertuju pada Mbak Rara Sang Pawang Hujan dan Miguel Oliveira yang berhasil menjadi juara pertama MotoGP Mandalika 2022, ada satu-satunya pembalap perempuan yang turut mengaspal. Yakni, Ana Carrasco.
Pembalap asal Spanyol ini menarik perhatian dunia karena ia adalah satu-satunya pembalap yang berhasil mengikuti ajang Moto3 Mandalika 2022. Meski harus puas finish di urutan ke-20, kemampuan Ana tak main-main. Ia menjadi salah satu yang berbakat dan berpotensi menjadi bintang di masa mendatang.
Penasaran dengan sosoknya? Simak selengkapnya berikut ini.
Lulusan sarjana hukum yang tertarik ke dunia balapan
Ana Carrasco Gabarrón lahir di Murcia, Cehegín di Spanyol Tenggara pada 10 Maret 1997. Sejak kecil, Ana memang telah memiliki ketertarikan pada dunia balap motor. Hal ini disebabkan karena ayahnya, Alfonso Carrasco, merupakan mekanik untuk pembalap Kejuaraan Dunia 250cc, José David de Gea.
Sebelum akhirnya fokus pada balap motor di usia 12 tahun, Ana lebih dulu menekuni berbagai cabang olahraga, seperti sepak bola, basket, renang dan tenis. Semua itu ia tinggalkan dan mulai fokus ke balap motor.
Meski disibukan dengan beragam latihan, pendidikan tetap menjadi yang utama bagi Ana. Ia mendaftar ke Universitas Católica San Antonio de Murcia jurusan hukum di September 2015.
Memulai kariernya di dunia balap motor pada tahun 2001
Meski awalnya hanya menjadi hobi, Ana mendapat dukungan penuh dari sang ayah untuk mengikuti berbagai kejuaraan balapan. Dimulai dari skala kecil dulu, kemudian berlanjut hingga skala internasional. Ana mulai ikut balapan di tahun 2001 dan tidak mendapatkan juara. Namun, Ana tak berkecil hati. Ia terus berlatih di bawah bimbingan ayahnya.
Usahanya ini kemudian membuahkan hasil. Pada 2005, Ana berhasil menjadi perempuan pertama yang naik podium sebagai runner-up di ajang Bancaja Championship 2005. Kemenangannya ini kemudian disusul dengan meraih posisi kedua di ajang 70cc Territorial Championships Madrid dan Andalusia tahun 2006.
Perempuan pertama yang catatkan sejarah di dunia balap motor
Kehadiran Ana di dunia balap motor mencatatkan sejarah yang luar biasa. Ia membuktikan bahwa perempuan juga bisa mengikuti ajang pertandingan yang didominasi oleh laki-laki.
Ana menjadi perempuan pertama yang memenangkan 125cc Extremeño Speed Championship 2009, 125cc Murcia-Pre-GP Championship enam kali berturut-turut, dan Castrol Cup.
Meski awalnya Ana hanya mampu finish di urutan belasan, berkat kerja kerasnya, ia membuktikan bahwa ia bisa meraih gelar juara dan naik podium.
Mulai berkompetisi di kelas Moto3 pada 2012
Tahun 2012, Ana mengumumkan bahwa ia telah menandatangani kontrak dan bergabung dengan KTM untuk mengikuti balapan di kelas Moto3. Penampilan perdananya di Malaysian Grand Prix Sepang International Circuit dinilai cukup baik bagi pendatang baru. Ia berhasil finish di urutan ke-15.
Penampilan Ana semakin baik dari tahun ke tahun. Meski belum berhasil naik podium, ia berhasil menambah poin. Salah satunya dengan mencapai garis finish di urutan ke-7 (Grand Prix Republik Ceko di kelas 125cc).
Sayangnya, di tahun 2015 Ana terpaksa absen di Grand Prix Qatar karena mengalami kecelakaan yang menyebabkan patah tulang selangka kanan dalam sesi tes pra-musim di Circuto de Jerez seminggu sebelum balapan dimulai.
Kembali ke balapan dengan kelas berbeda
Setelah kondisinya pulih, Ana kembali mengaspal. Tapi, kali ini ia bertanding di kelas yang berbeda, yakni pada World Super Bike (WSBK), tepatnya di kelas WSSP300. Kehadiran Ana pada WSSP300 sangat mengejutkan dunia. Ia berhasil merebut juara dunia WSSP300 pada 2018, serta menempati posisi ketiga pada tahun 2019, dan menempati posisi kedelapan di 2020.
Kembali ke Moto3 di tahun 2022 dan tampil cukup memuaskan di Mandalika
Pada tahun 2022 ini, Ana kembali bertanding di kelas Moto3. Meski sudah cukup lama meninggalkan Moto3, performa Ana dapat dikatakan cukup memuaskan. Ia berhasil finish di urutan 20 pada seri pembuka Moto3 2022 di Sirkuit Internasional Lusail, Qatar. Saat berlaga di Mandalika pun, Ana harus puas dengan finish di urutan ke-25.
Meski tidak mendapat poin karena finish di urutan ke-25, Ana cukup bangga bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik. Ia juga telah membuktikan bahwa perempuan juga bisa mengikuti ajang balapan dan berprestasi dengan baik.