Bagi umat Islam, tanggal 17 Ramadan merupakan tanggal penting yang selalu ditunggu setiap tahunnya. Sebab, pada tanggal ini, terjadi peristiwa besar, yakni turunnya Alquran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.
Pada 17 Ramadan atau 6 Agustus 610 Masehi, di usianya yang ke 40 tahun, Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu pertama yang dibawa oleh Malaikat Jibril di Gua Hira berupa surat Al-Alaq ayat 1-5. Surat tersebut berbunyi sebagai berikut.
ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ. خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ. ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ. عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ.
"Iqra` bismi rabbikallażī khalaq. Khalaqal-insāna min 'alaq. Iqra` wa rabbukal-akram. Allażī 'allama bil-qalam. 'Allamal-insāna mā lam ya'lam."
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq: 1-5)
Dalam wahyu tersebut, Malaikat Jibril mengajarkan Nabi Muhammad SAW untuk membaca dan menulis. Sejak peristiwa tersebut, setiap tanggal 17 Ramadan di tahun Hijriah selalu diperingati sebagai malam turunnya Alquran atau yang disebut dengan malam Nuzulul Quran.
Namun, selain malam Nuzulul Quran, ada peristiwa besar lainnya yang juga terjadi di tanggal 17 Ramadan. Apa saja? Berikut ini penjelasannya.
