Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Peran Ikonik Donald Sutherland yang Diingat Semua Generasi

Donald meninggal dunia di usia 88 tahun

Niken Ari Prayitno

Kabar duka datang dari aktor senior Donald Sutherland. Aktor asal Kanada tersebut dikabarkan meninggal dunia pada 20 Juni 2024 di usianya yang ke-88 tahun. Kabar ini pertama kali disampaikan oleh anak pertama Donald, Kiefer Sutherland melalui akun Instagram pribadinya. 

Donald meninggal dunia setelah dikabarkan menderita sakit yang cukup lama. Namun, pihak keluarga sama sekali tidak memberitahukan kepada publik penyakit yang diderita Donald, maupun prosesi pemakamannya. Mereka ingin mengenang Donald secara privat dan intimate.

Instagram.com/kiefersutherland

Donald Sutherland dikenal sebagai aktor yang kerap memerankan tokoh-tokoh ikonik. Berkat kepiawaiannya dalam berakting, tak heran jika ia seringkali mendapatkan penghargaan atas kerja kerasnya tersebut. Beberapa penghargaan yang pernah diraihnya antara lain; Outstanding Supporting Actor in a Miniseries or Movie Primetime Emmy Award (1995), Best Supporting Actor - Television Golden Globe Award (1995 dan 2002), Honorary Academy Award di tahun 2017, terakhir ia mendapatkan Best Supporting Actor in a Miniseries or Movie Critics' Choice Television Award (2020).

Dari ratusan judul film dan serial yang pernah ia bintangi sejak memulai kariernya di tahun 1957, berikut ini beberapa peran ikonik Donald Sutherland yang membuatnya dikenal oleh berbagai generasi pencinta film. Apa saja?

1. The Dirty Dozen (1967)

IMDb.com

Film yang cukup membuat nama Donald Sutherland melambung adalah The Dirty Dozen.  Dalam film ini, ia memerankan tokoh bernama Vernon L. Pinkley. Film ini diadaptasi dari novel bestseller tahun 1965 karya E. M. Nathanson, yang terinspirasi dari unit perang nyata "Filthy Thirteen" dari Divisi Airborne 101. The Dirty Dozen sukses besar di box office dan memenangkan Academy Award untuk Penyuntingan Suara Terbaik pada tahun 1968. Film ini juga masuk daftar "100 Years...100 Thrills" oleh American Film Institute.

The Dirty Dozen adalah film perang Amerika tahun 1967 yang disutradarai oleh Robert Aldrich dan dibintangi oleh Lee Marvin bersama bintang lainnya seperti Charles Bronson dan Telly Savalas. Film ini berlatar tahun 1944 saat Perang Dunia II, mengikuti kisah dua belas narapidana yang dilatih menjadi komando untuk misi bunuh diri menjelang pendaratan Normandia.

Misi rahasia "Project Amnesty" dipimpin oleh Mayor John Reisman yang ditugaskan untuk melatih para narapidana menjadi komando. Mereka menghadapi berbagai tantangan, termasuk konflik internal dan pelatihan keras. Meskipun begitu, mereka berhasil membuktikan diri dalam latihan perang melawan unit lain, yang akhirnya memungkinkan mereka melanjutkan misi ke Prancis.

Saat menjalankan misi di Prancis, mereka menghadapi berbagai hambatan dan hanya beberapa yang berhasil selamat. Mayoritas dari mereka gugur dalam tugas, namun mereka diakui telah berkorban demi negara. Film ini kemudian melahirkan beberapa sekuel televisi dan rencana pembuatan ulang oleh Warner Bros pada tahun 2019.

2. M*A*S*H (1970)

IMDb.com

Masih soal masa perang di Amerika Serikat, Donald berperan sebagai Capt. Benjamin Franklin "Hawkeye" Pierce dalam film M*A*S*H yang rilis di tahun 1970. Film ini berdasarkan novel MASH: A Novel About Three Army Doctors karya Richard Hooker. Ceritanya berfokus pada unit medis di rumah sakit bedah tentara bergerak (MASH) selama Perang Korea, meski subteksnya mengarah ke Perang Vietnam. Dibintangi oleh Donald Sutherland, Tom Skerritt, dan Elliott Gould, film ini menampilkan kehidupan para dokter yang penuh humor hitam dan kekacauan.

Dengan latar tahun 1951 di Korea Selatan, dua dokter baru, "Hawkeye" Pierce dan "Duke" Forrest, tiba di MASH dengan gaya yang tidak konvensional dan langsung membuat keonaran. Mereka bergabung dengan dokter lainnya seperti Trapper John McIntyre, yang terkenal karena kelakuan liar mereka. Mereka sering bentrok dengan perwira militer yang kaku, seperti Frank Burns dan Kepala Perawat Margaret "Hot Lips" Houlihan. Saling usil dan humor dewasa menjadi bumbu utama kehidupan mereka di kamp.

Salah satu momen ikonik adalah saat mereka mengerjai Frank dan Houlihan dengan menyiarkan percakapan intim mereka lewat pengeras suara kamp. Selain itu, adegan yang tidak kalah lucu adalah saat mereka mencoba menghibur dokter gigi yang depresi, Painless, dengan mengatur "bunuh diri" yang ternyata hanya sebuah sandiwara. Semua tindakan gila ini menunjukkan bagaimana mereka mencoba bertahan di tengah situasi perang yang menegangkan.

Film ini tidak hanya sukses di box office, tapi juga diakui secara kritis. M*A*S*H memenangkan penghargaan Palme d'Or di Festival Film Cannes 1970 dan mendapat lima nominasi Oscar, termasuk Film Terbaik. Film ini juga menginspirasi serial TV populer dengan nama yang sama, meskipun Altman, sang sutradara, tidak menyukainya. M*A*S*H menjadi salah satu film paling berpengaruh di era 70-an dan tetap dikenang hingga kini.

3. Klute (1971)

Pinterest.com

Klute adalah film thriller psikologis neo-noir tahun 1971 yang disutradarai oleh Alan J. Pakula dan dibintangi oleh Jane Fonda dan Donald Sutherland. Ceritanya mengikuti seorang call girl kelas atas di New York City yang membantu seorang detektif dari Pennsylvania memecahkan kasus orang hilang, yang mungkin melibatkan seorang klien yang menguntitnya. Film ini merupakan bagian pertama dari trilogi paranoia karya Pakula, yang juga mencakup The Parallax View dan All the President's Men.

Skenario Klute ditulis oleh saudara Andy dan Dave Lewis, yang terinspirasi dari cerita serial yang mereka baca semasa kecil tentang seorang pria yang mencoba memecahkan pembunuhan saudaranya di kota besar. Syuting utama berlangsung di New York City pada akhir 1970 dan awal 1971.

Film ini dirilis di Amerika Serikat pada 23 Juni 1971 oleh Warner Bros. dan meraih sukses kritis dan komersial. Kritikus memuji arahan dan skenarionya, sementara penampilan Fonda mendapat pengakuan luas. Klute berhasil meraup lebih dari US$12 juta dari anggaran US$2.5 juta.

Klute menerima dua nominasi di Academy Awards ke-44, termasuk Skenario Asli Terbaik dan Aktris Terbaik (untuk Fonda). Di British Academy Film Awards ke-25, Fonda dinominasikan sebagai Aktris Terbaik. Di Golden Globe Awards ke-29, film ini dinominasikan untuk Skenario Terbaik, dan Fonda memenangkan penghargaan Aktris Terbaik dalam Film Drama.

4. Don’t Look Now (1973)

IMDb.com

Don't Look Now adalah film thriller tahun 1973 yang disutradarai oleh Nicolas Roeg dan diadaptasi dari cerita pendek karya Daphne du Maurier. Film ini dibintangi oleh Julie Christie dan Donald Sutherland sebagai Laura dan John Baxter, pasangan suami istri yang pergi ke Venesia setelah kematian tragis anak perempuan mereka.

John menerima pekerjaan untuk merestorasi gereja di sana. Mereka bertemu dengan dua saudari, salah satunya mengklaim bisa melihat masa depan dan memberi tahu mereka bahwa anak perempuan mereka mencoba menghubungi mereka untuk memberikan peringatan. Awalnya John tidak percaya, tapi kemudian dia mulai mengalami kejadian misterius sendiri.

Don't Look Now mengeksplorasi psikologi kesedihan dan dampak kematian anak terhadap hubungan. Film ini terkenal dengan gaya editing inovatif, motif dan tema yang berulang, serta adegan seks yang kontroversial untuk ukuran film mainstream pada masanya. Menggunakan flashback dan flash-forward, film ini menggambarkan kemampuan melihat masa depan, dengan beberapa adegan yang dipotong atau digabung untuk mengubah persepsi penonton tentang apa yang sebenarnya terjadi. Pendekatan impresionis dalam gambarnya sering menggunakan objek, pola, dan warna yang familiar untuk memberi petunjuk tentang peristiwa yang akan datang.

Reputasi film ini semakin berkembang seiring berjalannya waktu dan kini dianggap sebagai karya klasik yang berpengaruh dalam genre horor dan perfilman Inggris. Don't Look Now bukan hanya film horor biasa, tapi juga menawarkan perspektif mendalam tentang kehilangan dan cara manusia menghadapinya.

5. Ordinary People

IMDb.com

Ordinary People merupakan film drama Amerika tahun 1980 yang disutradarai oleh Robert Redford dalam debut penyutradaraannya. Skenario karya Alvin Sargent ini diadaptasi dari novel tahun 1976 karya Judith Guest. Cerita film ini mengisahkan kehancuran sebuah keluarga kaya di Lake Forest, Illinois, setelah kematian tragis salah satu dari dua anak mereka dan percobaan bunuh diri anak yang lain. Film ini dibintangi oleh Donald Sutherland, Mary Tyler Moore, Judd Hirsch, dan Timothy Hutton.

Dirilis pada 19 September 1980 oleh Paramount Pictures, Ordinary People sukses besar baik dari segi kritik maupun komersial. Para kritikus memuji arahan Redford, skenario Sargent, dan penampilan para pemainnya. Film ini meraup US$90 juta dari anggaran US$6,2 juta, dan dipilih oleh National Board of Review sebagai salah satu dari sepuluh film terbaik tahun 1980.

Di ajang Academy Awards ke-53, film ini meraih enam nominasi dan memenangkan empat penghargaan: Best Picture, Best Director, Best Adapted Screenplay, dan Best Supporting Actor untuk Hutton (yang menjadi penerima termuda pada usia 20 tahun).

Tak hanya itu, Ordinary People juga berjaya di Golden Globe Awards ke-38 dengan membawa pulang lima penghargaan: Best Motion Picture – Drama, Best Director, Best Actress untuk Mary Tyler Moore, Best Screenplay, dan Best Supporting Actor untuk Hutton. Film ini memang layak disebut sebagai salah satu karya terbaik tahun 1980 dengan tema yang menyentuh dan penampilan yang mengesankan.

6. Pride & Prejudice (2005)

IMDb.com

Dalam film Pride & Prejudice, Donald Sutherland berperan sebagai Mr. Bennet. Film yang rilis tahun 2005 adalah film drama romantis yang disutradarai oleh Joe Wright, debut penyutradaraannya, dan diadaptasi dari novel klasik karya Jane Austen tahun 1813.

Ceritanya mengisahkan lima saudara perempuan dari keluarga kelas menengah di Inggris yang berurusan dengan masalah pernikahan, moralitas, dan kesalahpahaman. Keira Knightley memerankan Elizabeth Bennet, sedangkan Matthew Macfadyen berperan sebagai Mr. Darcy, pria yang menjadi ketertarikan romantis Elizabeth.

Penulis skenario Deborah Moggach awalnya mencoba membuat naskah yang setia pada novel, menulis dari perspektif Elizabeth sambil mempertahankan banyak dialog asli. Namun, Wright mendorong adanya perubahan, termasuk mengubah dinamika dalam keluarga Bennet dan menggambarkan periode waktu yang lebih realistis dengan suasana yang lebih "berantakan".

Film ini sepenuhnya dibuat di lokasi di Inggris selama 11 minggu. Tantangan terbesar dalam proses casting adalah menemukan aktor yang tepat sambil memenuhi keinginan studio untuk memiliki bintang terkenal. Keira Knightley sudah terkenal berkat perannya dalam seri film Pirates of the Caribbean, sedangkan Matthew Macfadyen belum memiliki nama besar secara internasional.

Diproduksi oleh Working Title Films bersama StudioCanal, Pride & Prejudice dirilis pada 16 September 2005 di Inggris dan 11 November di Amerika Serikat. Tema film ini menekankan pada realisme, romantisme, dan keluarga. Film ini dipasarkan untuk audiens yang lebih muda, dengan promosi yang menyebutkan bahwa film ini berasal dari produser Bridget Jones's Diary sebelum menyoroti bahwa ini adalah adaptasi dari novel Austen. Para ahli Austen berpendapat bahwa karya Wright menciptakan genre hibrida baru dengan menggabungkan ciri-ciri tradisional film warisan dengan teknik pembuatan film yang berorientasi pada pemuda.

Pride & Prejudice sukses di box office, meraup US$121,6 juta di seluruh dunia dengan anggaran US$28 juta. Film ini menerima ulasan positif dari para kritikus, dengan pujian khusus untuk penampilan Knightley. Film ini mendapatkan empat nominasi di Academy Awards ke-78, termasuk Aktris Terbaik untuk Knightley yang berusia 20 tahun, menjadikannya nominasi Aktris Terbaik termuda ketiga saat itu. Film ini juga meraih penghargaan lainnya, termasuk BAFTA Award untuk Debut Luar Biasa oleh Penulis, Sutradara, atau Produser Inggris untuk Wright.

7. Sekuel Hunger Games (2012)

IMDb.com

Terakhir, dan tentu masih segar di ingatan, adalah peran Donald Sutherland sebagai President Coriolanus Snow yang kejam dan berdarah dingin. Selama tiga filmnya, Donald berhasil memvisualkan dengan tepat bagaimana President Snow yang kejam dan dengan taktiknya membuat Panem menjadi tempat yang menyedihkan. 

Berkat kesuksesannya dalam membawakan peran President Snow, sang penulis, Suzanne Collins sampai membuat prekuel dari film ini dengan mengangkat kisah President Snow saat muda.

Rencananya, Suzanne tengah menggarap prekuel lainnya terkait film The Hunger Games. Sayangnya, Donald Sutherland tentu tidak bisa turut merayakan film terbaru tersebut karena telah berpulang pada tanggal 20 Juni 2024.

IDN Channels

Latest from Inspiration