Bulan April sudah berjalan empat hari, itu artinya hanya tinggal menunggu hitungan hari untuk menyambut pesta demokrasi terbesar tahun ini. Pemilihan umum serentak di tahun 2019 ini bukan hanya untuk memilih calon wakil rakyat yang akan duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR, tetapi juga memilih presiden dan wakil presiden untuk masa jabatan lima tahun ke depan.
Sebagai millennial yang sudah berusia lebih dari 17 tahun, kita juga punya hak suara yang patut diperhitungkan lho. Satu suara dari kita sangat berpengaruh untuk keberlangsungan Indonesia selama lima tahun ke depan. Masih bingung pilih kandidat mana? Kamu masih punya waktu untuk mencari tahu informasi mengenai semua kandidat tersebut.
Meski bingung, jangan coba-coba untuk abstain atau golput ya. Supaya kamu semangat untuk memilih di pemilu tanggal 17 April 2019 nanti, empat seleb ini mengajak kamu untuk menggunakan hak pilihmu. Siapa saja mereka?
Reza Rahadian
“Suara anak muda angkanya cukup tinggi sehingga memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kelangsungan negara. Saya percaya bahwa tiap anak muda memiliki hak untuk memperjuangkan cita-cita masing-masing. Nah, ketika mereka diam atau tidak punya andil dalam memilih pemimpin bangsa, itu tidak akan punya pengaruh apapun dalam hidup mereka. Bisa jadi mereka terbawa arus kepemimpinan yang bahkan mereka tak ingin dan malah menyebabkan mimpi mereka pun ikut berubah.”
Chelsea Islan
Untuk mengajak anak muda menggunakan hak pilihnya, Chelsea Islan bahkan sampai membuat komunitas dengan nama Youth of Indonesia (YOI). Lewat komunitas ini Chelsea mengajak anak mudah untuk nggak golput.
“Kegiatan ini dibuat dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran anak muda akan pentingnya untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum mendatang, khususnya dengan cara menggunakan hak suara yang akan dimiliki,” kata Chelsea.
Jefri Nichol
“Hak pilih dalam Pemilu adalah kekuatan besar yang dimiliki anak muda dan merupakan suatu tanggung jawab untuk dipergunakan sebaik-baiknya.”
Igor Saykoji
“Sebenarnya kalau melihat media sosial, masyarakat jelas peduli terhadap pemilu di bulan April nanti. Cuma yang kita tidak tahu apakah kepedulian tersebut buat mereka menggunakan hak pilihnya atau tidak. Sebagai bangsa yang merdeka kita memiliki kesempatan yang menentukan arah masa depan. Masa sih mau ditolak? Itu kan seperti kita menolak kemerdekaan itu sendiri.”