Indonesia berjaya di cabang olahraga pencak silat dalam Asian Games 2018. Dari 15 nomor yang dipertandingkan dalam cabang olahraga pencak silat, 14 di antaranya berhasil menyumbangkan medali emas dan satu perunggu. Berkat cabang olahraga ini pula, Indonesia berhasil naik peringkat, dari peringkat lima ke peringkat empat menggeser posisi Iran.
Namun, keberhasilan Indonesia tersebut mendapatkan banyak protes dari berbagai negara peserta Asian Games 2018. Alasannya, ada kecurangan dalam proses penilaian yang menurut mereka sangat menguntungkan Indonesia dan merugikan negara lain. Bagaimana bentuk protes negara-negara tersebut?
1. Menurut pengakuan Olympic Council of Asia (OCA), pencak silat menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games 2018 sebagai hadiah dan bentuk penghormatan kepada tuan rumah, Indonesia
INASGOC2. Ternyata pengakuan dari OCA tersebut diprotes oleh Presiden Komite Olympiade Nasional Iran (NOC), Reza Salehi Amiri. Menurut Reza, pencak silat merupakan cabang olahraga tidak dikenal dan hanya dipraktikkan oleh sekelompok kecil di negara-negara Asia
Dok. Internet3. Sebelumnya, Reza juga sempat melayangkan protes ini kepada Presiden OCA, Sheikh Ahmed al-Fahad al-Ahmed al Sabah. Mengutip Indosport.com, Sheikh Ahmed menjawab protes tersebut dengan berjanji bahwa OCA juga akan memberikan keistimewaan yang sama jika Iran menjadi tuan rumah Asian Games.
INASGOC4. Jawaban tersebut ternyata nggak membuat Iran puas. Alasannya, cabang olahraga pencak silat telah membuat Indonesia panen emas dan menggeser posisi Iran di peringkat kelima
INASGOC5. Sebelumnya, atlet Malaysia Mohd. Al-Jufferi Jamari juga melakukan walk out sebagai bentuk protesnya terhadap wasit. Menurutnya, wasit nggak adil saat memberi nilai untuknya yang membuatnya kalah dengan skor 1-4 dari Koman Hari Adi Putra
Dok. InternetSemoga masalah ini sempat selesai dan kita tunggu klarifikasi dari pihak penyelenggara terkait cabang olahraga pencak silat di berita selanjutnya ya.