Game online kini tengah digandrungi oleh banyak pihak, khususnya bagi Millennial dan Gen Z. Bahkan saking berkembang dengan pesatnya, game online kini masuk ke dalam salah satu cabang olahraga dalam kategori esport.
Meskipun digemari oleh banyak pihak, namun game online menyimpan sisi buruk yang nggak banyak diketahui oleh para pemainnya lho.
Sarat Akan Pelecehan Seksual dan Rasis
Melansir Statista.com, sebuah penelitian menyebutkan bahwa sebanyak 79% pemain Dota 2 mengalami pelecehan seksual, menerima kata-kata rasis dan brutal. Penelitian ini membuat Dota 2 menjadi game online paling berbahaya.
Dota 2 merupakan permainan arena pertempuran daring yang dimainkan oleh banyak pemain (multipemain). Game Dota 2 merupakan sekuel dari Dota yang sukses menyedot banyak perhatian gamer. Dota 2 dimainkan dalam pertandingan antara dua tim yang masing-masing terdiri dari lima pemain. Masing-masing tim menempati dan mempertahankan markas mereka.
Masing-masing tim memiliki karakter berbeda dan unik yang berfungsi untuk menyerang serta menguasai markas lawan. Taktik serta strategi apapun dapat dilakukan untuk menguasai dan mengalahkan lawan.
Pelecehan Sebagai Strategi Menyerang
Seperti dikatakan dalam paragraf sebelumnya, taktik dan strategi apapun dapat dilakukan untuk merebut kemenangan tim. Bahkan nggak sedikit para pemain yang melancarkan kata-kata berbau rasis dan melecehkan sebagai strategi mereka.
Awalnya, pemain yang menggunakan kata-kata rasis dan melecehkan akan bersikap ramah kepada lawan atau bahkan kepada rekan satu timnya. Namun setelah game pertama selesai, sikap ramah berubah menjadi arogan, rasis, brutal, dan bahkan melecehkan secara verbal kepada lawannya. Karena strategi ini dianggap berhasil, maka banyak pemain Dota 2 yang menggunakan cara ini untuk memenangkan permainan.
Solusi Dota 2 untuk Mengurangi Pelecehan Seksual
Melihat banyaknya pelecehan seksual secara verbal, ucapan rasis dan brutal di dalam permainannya, Dota 2 tidak tinggal diam. Pihak pengembang, Valve Corporation, menyediakan fitur Avoid Player. Fitur ini memungkinkan para pemain untuk upgrade akun sehingga tidak akan lagi bertemu dengan pemain yang rasis dan brutal.
Untuk menggunakan fitur ini pemain diharuskan membayar $9,99 atau setara dengan Rp145 ribu. Ketika pemain berada dalam mode Avoid Player, pemain akan merasakan arena bermain yang lebih ‘sehat’ karena tidak ada lagi pemain yang rasis atau brutal.
Selain Dota 2, melansir Statista.com, masih ada lagi game online lainnya dengan tingkat pelecehan seksual tertinggi. Tujuh game online tersebut antara lain sebagai berikut.