Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Indahnya Budaya Indonesia dalam Pagelaran Sabang Merauke

Menyaksikan kekayaan budaya Indonesia dalam tiga jam

Niken Ari Prayitno

Satu hal yang membuat saya begitu bangga menjadi orang Indonesia adalah budaya dan tradisinya yang begitu banyak. Setiap daerah dari setiap provinsinya, menyimpan kekayaan budaya yang tak pernah habis untuk diulik. Bahkan, dari setiap tradisi yang mereka miliki, terdapat makna dan kisah masing-masing yang semakin membuat saya takjub untuk mengetahuinya lebih lanjut.

Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79, iForte dan BCA kembali mempersembahkan Pagelaran Sabang Merauke The Indonesian Broadway. Bertemakan Pahlawan Nusantara, di JIEXPO Theatre Kemayoran. Pertunjukan teatrikal kolosal ini, digelar pada 17 dan 18 Agustus 2024, menampilkan 325 seniman musik dan tari yang membawakan 34 lagu dan tarian tradisional, dipadu dengan unsur-unsur tarian masa kini, dari Aceh hingga Papua.

Cantiknya Isyana Sarasvati perankan sosok pahlawan perempuan Indonesia

Dok. Pagelaran Sabang Merauke

Karena bersifat kolosal yang melibatkan lebih dari 325 seniman, saya sampai bingung ingin membahas yang mana terlebih dahulu. Namun, saya akan bahas satu per satu penampilan yang paling menarik di antara semua yang begitu memikat. Pertama, yakni penampilan Isyana Sarasvati. Melalui suaranya yang khas, Isyana langsung menarik perhatian karena dalam pertunjukan ini ia membawakan lagu dengan lantunan seriosa khas broadway

Beberapa kali Isyana membuat saya terpukau dengan penampilannya malam itu. Mulai dari tampil dengan anggun, hingga begitu powerful, semua ditampilkan dengan begitu mulus tanpa cela. 

Dari keseluruhan, penampilan Isyana paling ikonik yakni saat membawakan lagu "Melati Suci". Bukan hanya menyanyikan, Isyana juga muncul dengan memerankan sosok Ibu Fatmawati, Sang Penjahit Bendera Merah Putih. 

Dok. Pagelaran Sabang Merauke

Lalu, penampilan mengesankan Isyana muncul lagi saat ia membawakan lagu "Bubuy Bulan" yang masih dengan gaya broadway-nya. Dan puncaknya, saya terkesan dengan tampilan Isyana yang begitu powerful saat ia membawakan "Hela Rotane" sebagai penghormatan kepada pahlawan Maluku, Martha Christina Tiahahu, lengkap dengan pakaian dan senjata khas Maluku.

Yura Yunita dan penampilannya yang berani

Dok. Pagelaran Sabang Merauke

Berani yang saya maksud di sini adalah adegan-adegan yang cukup ekstrem yang dilakukan oleh Yura Yunita sendiri. Mendengar Yura menyanyi sambil ikut menari, tentu adalah hal yang biasa baginya. Namun dalam Pagelaran Sabang Merauke The Indonesian Broadway kali ini, Yura menyanyi sembari digantung menggunakan tali sling yang membuat penampilannya begitu dramatis.

Bukan cuma itu, Yura juga bernyanyi sambil duduk di atas Reog Ponorogo saat membawakan lagu "Walang Kekek". Benar-benar bukan penampilannya seperti biasa, kan, Bela?

Dok. Pagelaran Sabang Merauke

Tak hanya membawakan lagu-lagu daerah, dalam penampilan perdananya di Pagelaran Sabang Merauke ini, Yura mendapat kehormatan untuk menyanyikan karyanya sendiri, yakni lagu "Bandung" dan juga berduet dengan Taufan Purbo menyanyikan "Lancang Kuning" dari Riau dan sebagai Putri Papua menyanyikan lagu "Aku Papua".

Pertunjukkan Tari Piring yang ekstrem langsung di atas panggung

Dok. Pagelaran Sabang Merauke

Saya tahu kalau Tari Piring menjadi salah satu tari tradisional khas Sumatera Barat, tapi saya tak pernah menyangka jika penampilan yang terbilang cukup ekstrem itu akan dibawakan pula dalam Pagelaran Sabang Merauke di atas panggung. Diiringi lagu "Ayam Den Lapeh" yang dibawakan oleh Mirabeth Sonia, para penari kemudian menarikan Tari Piring.

Awalnya, Tari Piring yang ditampilkan masih sebatas tarian biasa. Yakni, para penari membawa masing-masing dua piring lalu meliuk-liukan tangan mereka. Penampilan menjadi berubah lebih ekstrem kala tim memasukkan alas yang di atasnya sudah terdapat pecahan piring kaca. 

Penari lain kemudian langsung menari dengan kaki telanjang di atas pecahan piring tersebut, hingga puncaknya, Mirabeth harus memecahkan dua piring yang ada di tangannya secara langsung saat lagu selesai dinyanyikan. Esktrem, tapi seru untuk ditonton lagi dan lagi.

Indahnya Indonesia dalam musik dan tari

Dok. Pagelaran Sabang Merauke

Budaya dan tradisi Indonesia yang ditampilkan di atas panggung Pagelaran Sabang Merauke The Indonesian Broadway hanyalah sebagian kecil dari kekayaan Indonesia yang sesungguhnya. Tapi, saya begitu puas dengan keindahan Indonesia yang disajikan dalam bentuk musik dan tari tersebut. Durasi tiga jam pertunjukan seolah terasa kurang karena Indonesia masih memiliki banyak hal yang perlu dieksplorasi dari sisi seni dan budayanya.

Perjalanan budaya dari Aceh hingga Papua yang divisualisasikan di atas panggung Pagelaran Sabang Merauke The Indonesian Broadway bukan cuma memperkenalkan identitas masing-masing daerah saja. Tapi juga, memiliki cerita soal perjuangan dan sejarah para pahlawan yang berjasa untuk kemerdekaan Indonesia di masa lalu.

Kemeriahan Pagelaran Sabang Merauke juga semakin lengkap dengan kehadiran Batavia Madrigal Singers (BMS), turut berperan sebagai paduan suara yang menghadirkan harmoni vokal yang indah dan memperkaya setiap penampilan dengan kekuatan suara kolektif yang memukau.

Selain lagu-lagu daerah yang dibawakan, Pagelaran Sabang Merauke The Indonesian Broadway juga menampilkan lagu "Inspirasi Diri" ciptaan Eros Chandra khusus untuk pertunjukan ini. Lagu tersebut menjadi semangat bahwa Indonesia bisa menginspirasi siapapun untuk tampil percaya diri sesuai dengan kelebihan masing-masing.

Dok. Pagelaran Sabang Merauke

Menyaksikan pertunjukan Pagelaran Sabang Merauke The Indonesian Broadway tahun ini benar-benar menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi saya. Indahnya Indonesia yang ditampilkan dalam bentuk musik dan tarian, membuat saya semakin kagum dan bangga menjadi orang Indonesia yang kaya akan tradisi budaya.

IDN Channels

Latest from Inspiration