Bagaimana jika kamu pernah terluka karena cinta di masa lalu dan hal itu membuatmu trauma untuk kembali menjalin hubungan lagi? Hal tersebut yang dirasakan oleh Richard Widjaja, laki-laki berusia 41 tahun yang belum menikah dan tinggal sendiri di sebuah ruko kecil di pusat kota Jakarta.
Richard yang kesehariannya disibukkan dengan pekerjaan dan berkumpul dengan teman-temannya, merasa bahwa nggak perlu memiliki pasangan karena hidupnya sudah lengkap. Sampai suatu ketika ia diharuskan mengajak pasangannya ke suatu acara dan dia nggak bisa mengelak lagi.
Sinopsis film Love For Sale tersebut membuat kita penasaran, bagaimana kelanjutan kisah Richard yang sudah hidup sendiri sekian lama dan akhirnya harus memiliki pasangan dalam waktu singkat. Buat yang penasaran, sabar Bela. Film ini baru akan tayang pada 15 Maret 2018 nanti.
Sebelum nonton, kamu wajib tahu nih lima hal yang membuat film Love For Sale layak kamu tunggu. Apa saja ya?
1. Film pertama Gading Marten
“Pas saya pertama kali lihat skripnya dan tahu tokoh utamanya adalah seorang jomblo, saya langsung kepikiran, Gading Marten cocok banget sih meranin karakter ini, kata Chicco Jerikho, saat ditemui Popbela.com di press conference Love For Sale yang berlokasi di Q Billiard, Jakarta Pusat, kemarin (7/3).
2. Film dengan kisah yang nyata
Love For Sale mengisahkan tentang kehidupan seorang laki-laki dengan segala aktivitasnya yang banyak. Saking sibuknya, bahkan ia sampai lupa untuk mencari pasangan hidup. Kisah dalam film ini memang mengambil kisah nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari pekerja di kota besar.
3. Banyak sisipan kritik sosial
Bukan hanya menghibur, film Love For Sale ini menyisipkan banyak kritik sosial yang sedang terjadi. Beberapa kritik sosial yang disisipkan antara lain permasalah e-KTP, masalah rumah tangga yang diangkat ke layar kaca dan menjadi konsumsi publik, serta masalah kedisplinan waktu.
4. Film keempat yang diproduseri Chicco Jerikho
Sebelum memproduseri Love For Sale, Chicco Jerikho juga pernah memproduseri tiga film layar lebar lain. Film yang pernah diproduserinya antara lain Bukaan 8, Surat Dari Praha dan Filosofi Kopi 2.
5. Cuma punya satu lagu soundtrack
Kalau biasanya dalam film ada beragam lagu sebagai soundtrack-nya, Love For Sale justru hanya punya satu lagu. Lagu soundtrack dari film ini adalah lagu lawas milik The Mercy’s yang berjudul Hidupku Sunyi. Meski hanya satu, lagu tersebut dibuat ke dalam beragam versi yang disesuaikan dengan suasana hati si pemeran utama.