Siap-siap tisu! Itu yang pertama kali saya pikirkan saat mendapat undangan untuk hadir di premiere night 2nd Miracle in Cell No. 7. Film pertamanya saja berhasil membuat air mata mengalir tak berhenti hingga filmnya selesai. Bagaimana film keduanya nanti?
Mengambil latar waktu pasca Dodo Rozak (Vino G. Bastian) dieksekusi, 2nd Miracle in Cell No. 7 merupakan kisah asli yang ditulis oleh Alim Sudio berdasarkan karakter dari film Miracle in Cell No. 7 Korea yang disutradarai oleh Lee Huang Kyun.
Bagaimana kisah film ini dan bagaimana kisahnya sampai bisa membuatmu tak berhenti menangis?
Sinopsis: beratnya perjalanan Ika pasca ditinggal Bapak Dodo
Kartika Rozak (Graciella Abigail) masih belum paham jika Bapak Dodo sudah dieksekusi mati atas tuduhan pelecehan yang ditujukan padanya. Ika menganggap, Bapak Dodo hanya dipindah tempat sampai waktu yang ia sendiri tak tahu. Meski tahu, orang-orang di sekitarnya, termasuk Pak Hendro (Denny Sumargo) memutuskan untuk merahasiakan hal ini kepada Ika sampai Ika cukup mengerti tentang arti kematian.
Di sisi lain, Ika masih terus mengunjungi para napi di sel nomor tujuh. Bahkan, saat Ika tak berkunjung, para napi di sana rindu kepada Ika dan berusaha mencari cara untuk bertemu.
Masalah muncul saat Pak Hendro ingin mengadopsi Ika. Ada sosok yang ingin mencegah Ika bahagia. Siapa sosok ini dan apa alasannya ia mencegah Ika bahagia?
Jalan cerita yang mengalir walau sedikit kurang rapi
Mengambil karakter dari universe Miracle in Cell No. 7, kisah 2nd Miracle in No. 7 ditulis dengan mengalir dan masih dibumbui dengan komedi yang menghibur. Jalan cerita yang kuat membuat penonton terbawa suasana dan ‘percaya’ bahwa memang seperti itulah kehidupan Ika pasca meninggalnya Bapak Dodo.
Namun, jalan cerita yang ditulis oleh Alwi Sudio ini kurang sempurna. Ada beberapa bagian yang terlalu ‘patah’ dan terlalu cepat. Sehingga sedikit menimbulkan tanda tanya saat bagian itu muncul di layar.
Menangis, tertawa, dan menangis lagi
Jalan cerita yang dihadirkan dalam 2nd Miracle in Cell No. 7 benar-benar mengaduk perasaan. Kisah menyentuh tentang hubungan antara Ika dan Dodo, serta Ika dan Pak Hendro benar-benar membuat air mata tak berhenti mengalir. Selain kisah dan dialognya yang membuat perasaan tercampur aduk, scoring dan soundtrack yang mengiringnya semakin menambah haru.
POPBELA yakin, minimal kamu akan berkaca-kaca saat menonton dan mendengar dialognya nanti. Diselingi dengan komedi yang tak berlebihan dari geng napi–Indro Warkp, Indra Jegel, Rigen Rakelna, Tora Sudiro, dan Bryan Domani–celetukan mereka cukup membuat kita sedikit melupakan air mata walau akhirnya kita akan dibuat menangis lagi saat scene berganti.
Akting memikat dari para aktor yang terlibat
Selain naskah yang ditulis dengan begitu baik, tentu kisah akan tersampaikan dengan baik lewat akting para pemerannya. Semua aktor tampil sesuai dengan porsinya dan tak ada yang sia-sia. Tentu pujian paling besar saya tujukan untuk Vino G. Bastian, Graciella Abigail, dan Denny Sumargo.
Vino dengan aktingnya berhasil memerankan tokoh Dodo yang berkebutuhan khusus. Penampilannya begitu meyakinkan, sehingga membuat penonton bersimpati terhadap tokoh tersebut. Lalu, ada pula Graciella yang polos dan begitu cocok dengan karakternya sebagai Ika.
Jangan lupakan pula Denny Sumargo yang dalam film ini tampil serius sebagai seorang kepala sipir yang tengah memperjuangkan hak asuh adopsinya. Dengan memainkan emosinya yang cukup dinamis, Denny berhasil menghidupkan karakter Hendro dengan begitu apik.
Film 2nd Miracle in Cell No. 7 tayang di bioskop mulai 25 Desember 2024. Siap-siap tisu saat kamu akan menontonnya, ya!