Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

12 Puisi Perpisahan Sekolah yang Menyentuh dan Mengharukan

Berisi ucapan terima kasih

Nafi' Khoiriyah

Perpisahan sekolah merupakan salah satu momen yang menyentuh dan mengharukan. Bukan hanya untuk para siswa saja, tapi juga untuk para orang tua dan guru. Sebab setelah menempuh pendidikan selama bertahun-tahun, para siswa akhirnya berhasil lulus. 

Di momen tersebut, membaca puisi perpisahan sekolah yang menyentuh akan membuat para guru dan orang tua makin terharu. Para siswa pun seakan tak rela dengan perpisahan sekolah, namun juga bahagia karena telah sampai di titik kelulusan.

Berikut ini ada 12 puisi yang bisa kamu bacakan saat momen tersebut. 

1. Tragedi Kepergianmu - Zainol Akbar

pexels.com/Tubagus Alief Leo

Langit sore itu adalah pertanda
Seperti menangis
Tak ingin melepasmu

Mentari tak kuasa menahan diri
Memilih bersembunyi
Enggan melihatmu terkubur waktu

Bahkan rembulan mengabur
Meminta kepada awan menutupi
Tak tertahankan 'tuk relakan dirimu pergi

Lain dengan bumi
Terbuka lebar menyambut hadirmu
Seakan mengerti kau pasti kembali

2. Selamat Jalan - Mahdi Idris

Pexels.com/Kobe

Kulambai tangan
Menyapamu terakhir
Saat hujan reda
Air tergenang sebatas lutut;
Lumpur menempel pada dinding kamar.

Selamat jalan!
Sampai di sini mimpiku berkabar tentangmu
Pergilah menemui rumahmu kembali
Pada setiap doa kueja namamu

3. Dari Suatu Perpisahan - Ayatrohaedi

Pexels.com/Emily Ranquist

Terkadang ada baiknya kita berduka
Agar terasa betapa gembira
Pada saatnya kita bersuka

Terkadang ada baiknya kita menangis
Agar terasa betapa manis
Pada saatnya kita tertawa

Terkadang ada baiknya kita merana
Agar terasa betapa bahagia
Pada saatnya kita bahagia

Dan jika sekarang kita berpisah
Itupun ada baiknya juga
Agar terasa betapa mesra
Jika pada saatnya nanti
Kita ditakdirkan bertemu lagi

4. Menanti Waktu Pisah - Piek Ardijanto Soeprijadi

unsplash.com/Pierre Bamin

Barangkali ada sisa waktumu
Yang kau sediakan bagiku
Lalu kita menangkap sepi di tepi kota
Menancapkan mata di Gunung Telamaya

Bukankah kau telah tahu
Setiap kabut lewat kemelut batinku
Mungkin kau pun ingin menumpahkan hati
Sebagai bekal yang kubawa pergi

Sementara angin mendesir
Betapa aku gelisah
Karena ketika mentari menggelincir
Kita pasti berpisah

5. Senja Hari Kutatap Sebutir Bintang - Ayatrohaedi

pexels.com/Billel Moula

Senja hari kutatap sebutir bintang
Jam enam sore
Pertemuan antara kita
Menyendiri
Di langit

Dengan tajam ia memandangku
Yang terpukau menatap
Pertemuan antara kita
mungkin disebabkan nasib yang sama
Ia menggumam pelan
Aku cuma tersenyum

Mengiyakan ucapannya
Sama-sama menyendiri
Dan terasing di bumi sendiri
Yang tidak asing

Kemudian awan hitam menelannya
Dan percakapan terhenti
Pelan-pelan aku bangkit dari tempat berbaring
Suatu ketika nanti
Kita tentu berjumpa kembali
Gumamku pelan
Sebagai janji
Sebelum pergi
Meninggalkannya
Menyendiri
Di langit tinggi
Yang hitam
Dan kelam

6. Akan Selalu Rindu - Asty Kusumadewi

pexels.com/Valeria Ushakova

Tubuhku terpaku semalam
Memikirkan perpisahan yang tak kuinginkan
Air mata deras mengalir
Membayangkan keseharian tanpamu

Ada makna di balik semua pertanda
Kau selalu mengelak ketika kutanya
Sungguh, jangan pergi
Aku akan selalu rindu

Tolong..
Aku sungguh merindu
Hatiku semakin sendu
Mengingat banyak kenangan kita tentang hari lalu

7. Akhir Cerita - Rahayu Prihatin

Unsplash.com/Debby Hudson

Bergelut dengan rasa yang tak pernah bersahabat
Menjalani hari yang sulit tuk dimengerti 
Bila harap tak menjanjikan harapan
Jika masa lalu jadi bayangan yang tak henti menemani

Semua menjadi luka 
Semua hanya menambah perih
Semua hanya membuat luka

Tak terima pikiran dihantui prasangka
Hati bergejolak oleh amarah
Lebih baik cinta itu pergi bersama angin
Yang tak meninggalkan jejak

Bersama mimpi yang terkubur benci
Akhir cerita tak harus indah
Namun cerita kan selalu memberi makna
Semua pasti "berakhir" sebab dimulai oleh "awal" akhir cerita
Hanya milik kita

8. Ilusi Asa Untuk Kenangan - Amalia Dianah

pexels.com/EkaterinaBolovtsova

Aku tak suka melintasi jalan ini
Disini aku selalu melihatmu
Aku tak ingin mendengar kata mendua
Itu mengingatkanku padamu

Setiap orang berbicara tentang setia
aku terjebak bayangmu
Setiap kawan bercerita tentang hari bahagia
memoriku menggoreskan namamu

Aku rindu?
Tidak, aku tak rindu padamu
Menemuimu tak ada dalam anganku
Mimpipun aku tak ingin bersua denganmu

Inikah cinta?
Tidak, aku tak cinta padamu
Rasa itu tlah sirna
Larut, bersama perih yang pernah kau ramu

Andaikan boleh aku menghapus masa lalu
Itu adalah pertemuanku denganmu
Hilangnya logikaku atas nama cinta
Dan terbuangnya air mataku untuk sia-sia

9. Perpisahan - WS. Rendra

Pexels.com/George Pak

Di malam yang gelap ini, kita harus berpisah
Memisahkan langkah dan mengakhiri cerita
Bukan berarti kita tak akan bertemu lagi
Namun perpisahan ini membawa duka dan rasa sedih

Kita pernah bersama di bawah sinar mentari
Mengisi hari-hari dengan tawa dan canda
Menghadapi kesulitan dan tantangan bersama
Menjalin ikatan yang takkan terlupakan

Namun, hidup terus bergerak maju
Berputar roda waktu tak kenal henti
Kita berjalan pada jalur masing-masing
Mencari jati diri dan takdir yang berbeda

Tetaplah jaga kenangan di relung hati
Tak akan pernah pudar, takkan pernah mati
Saling doakan kesuksesan di masa depan
Meski berpisah, kita tetap satu dalam jiwa

Terima kasih telah menjadi bagian dalam cerita
Mengisi hidup dengan kebersamaan dan inspirasi Perpisahan ini hanyalah awal dari babak baru Ingatlah, teman-teman, kita tetap bersaudara

Perpisahan tak selalu menyakitkan
Bukan berarti akhir dari segalanya
Kita akan bertemu lagi, suatu saat nanti
Di tempat yang lebih indah, di waktu yang tepat

10. Perpisahan - D. Zawawi Imron

Unsplash.com/Anthony Tran

Di dahimu ada senja
Mengajakku meninjau pagi
Tapi aku yang bernama sampan
Masih saja terus berlayar
Ke laut di hati tombak

Kebijaksanaan berkokok dalam embun
Meniupkan kegaduhan waktu
Dan kita yang sudah jauh berpisah
Tiba-tiba berpelukan di terik siang
Serta sama-sama hafal
Sebuah lagu dari dunia luar

Perpisahan memang harus terjadi
Demi laut yang semakin dalam
Tawaran kabut yang memintaku jadi umpan
Kutolak dengan menyelam
Karena setiap ikan yang menganga kelaparan
Kuyakin pastilah engkau

11. Bab Perpisahan - Ook Nugroho

pixabay.com/imamir

Setelah kau pergi
Hidup jadi remeh dan tak berarti
Musim hanya lewat, angin melengos bisu
Kota tak menyapa, dan aku kembali
Jadi robot yang tak berpikir

Setelah kau pergi
Aku mengerti sakitnya ditinggal
Berdiri sunyi di persimpangan ini
Kulihat waktu melindasku
Dan cuaca bagai mengejekku

Setelah kau betul pergi
Dunia kembali jadi ancaman
Sedang aku tak punya lagi apa pun
Sekadar nama buat kubanggakan
Atau alamat tempat singgah

12. Selamat Tinggal Sekolah - Sapardi Djoko Damono

pexels.com/Agung Pandit Wiguna

Selamat tinggal sekolah tercinta
Tempat kami tumbuh dan belajar
Dalam pelajaran dan petualangan kita bersama mengarungi waktu yang berlalu

Guru-guru bijak, terima kasih
Telah membimbing kami dengan penuh kesabaran memberi ilmu dan nilai kehidupan
Kami akan selalu mengenang jasa-jasa kalian

Teman-teman seperjuangan
Kita berbagi tawa, tangis, dan impian
Bersama mengatasi tantangan dan ujian
Hubungan kita tak akan pudar oleh jarak dan waktu

Selamat tinggal, namun bukan berarti berpisah
Kita akan terus saling mengingat
Mengukir kenangan indah dalam ingatan
Sekolah adalah rumah, kita semua keluarga

Hari ini adalah pintu ke depan yang baru
Perjalanan menuju cita-cita dan impian kita
Selamat tinggal sekolah tercinta
Kami akan membawa kalian di hati, selamanya

Kumpulan puisi perpisahan sekolah di atas akan membuat teman-teman, orang tua hingga para guru terharu saat mendengarnya. Meski penuh haru, tetapi perpisahan tersebut akan selalu terkenang sebagai momen yang tak terlupakan. 

IDN Channels

Latest from Inspiration