Kemerdekaan Indonesia bukan hanya diperjuangkan oleh para pahlawan laki-laki saja. Ada banyak peran para pahlawan perempuan dari berbagai penjuru nusantara di balik kemerdekaan yang kita raih saat ini.
Pahlawan perempuan Indonesia juga sama-sama memperjuangkan kemerdekaan dan mengangkat harkat dan martabat perempuan Indonesia. Mereka juga menjadi bukti bahwa perempuan memiliki andil besar untuk kemerdekaan Indonesia.
Siapa saja para pahlawan perempuan Indonesia yang berjasa untuk kemerdekaan negeri ini? Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Cut Nyak Dien
Nama Cut Nyak Dien tentu sudah tak asing lagi di telingamu. Ia adalah sosok pahlawan perempuan dari Aceh yang berperan dalam melawan penjajah Belanda. Semasa hidup, Cut Nyak Dien berani melakukan pertempuran dan perlawanan agar bebas dari penjajah.
Lahir pada tahun 1848, Cut Nyak Dien termasuk keturunan bangsawan Aceh. Ia juga merupakan istri dari Teuku Umar yang juga merupakan pahlawan Indonesia. Bersama suaminya, Cut Nyak Dien mengusir Belanda dari Aceh.
2. Raden Ajeng Kartini
Lahir pada 21 April di Jepara, Raden Ajeng Kartini juga merupakan keluarga bangsawan Jawa. Lahir dari keluarga bangsawan, ia memiliki kesempatan untuk sekolah di ELS saat di usia 12 tahun.
Sebagai perempuan yang cerdas, Kartini gemar membaca buku dan majalah berbahasa Belanda. Dari situlah, ia mengetahui perbedaan kehidupan antara perempuan Indonesia dan Belanda. Pemikirannya yang tertuang dalam surat itu kemudian menjadi awal dari sejarah kesetaraan perempuan.
3. Dewi Sartika
Dewi Sartika juga menjadi pahlawan perempuan Indonesia sejak tahun 1966. Ia lahir dari keluarga Sunda (R. Rangga Somanegara dan R.A. Rajapermas) pada 4 Desember 1884.
Perannya dalam kemerdekaan Indonesia ada dalam bidang pendidikan. Ia sudah mendirikan Sekolah Isteri sejak tahun 1904 dan kemudian direlokasi menjadi Sekolah Keoetamaan Isteri tahun 1910. Ia juga secara langsung mengajarkan perempuan membaca, menulis, dan berbagai keterampilan.
4. Cut Nyak Meutia
Pahlawan perempuan dari Aceh lainnya adalah Cut Nyak Meutia. Ia dikenal sebagai sosok yang memiliki semangat juang tinggi dan pemberani. Pasalnya, Cut Nyak Meutia telah berjuang melawan Belanda bersama dengan suaminya, Teuku Muhammad.
Sepeninggal suaminya, Cut Nyak Meutia masih terus melakukan perlawanan kepada Belanda bersama pengikutnya. Mereka mencoba untuk merampas pos kolonial melewati hutan melantara hingga akhirnya Cut Nyak Meutia gugur akibat tembakan peluru Belanda.
5. Rasuna Said
Hampir sama seperti Kartini, Rasuna Said juga merupakan pahlawan perempuan yang memperjuangkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Ia dilahirkan di Sumatra Barat tahun 1910 dari keturunan bangsawan Minang yang taat agama Islam.
Dikenal sebagai sosok yang pandai dan cerdas, Rasuna Said kemudian mengajar sebagai guru di Diniyah Putri. Namun, ia kemudian memiliki pandangan bahwa kemajuan perempuan harus disertai dengan perjuangan politik.
Ia bahkan pernah aktif sebagai Dewan Perwakilan Sumatra setelah proklamasi kemerdekaan, juga sebagai anggota DPR RIS sampai akhir hayatnya.
6. Nyi Ageng Serang
Tak banyak yang tahu, Nyi Ageng Serang merupakan nenek dari Ki Hajar Dewantara. Seperti namanya, ia adalah putri dari Pangeran Natapraja yang merupakan penguasa daerah Serang.
Perannya dalam kemerdekaan di antaranya adalah saat awal Perang Diponegoro berlangsung. Pada tahun 1825 itu, Nyi Ageng Serang yang telah berusia 73 tahun memimpin pasukannya dengan tandu untuk membantu Diponegoro melawan Belanda.
7. Laksamana Malahayati
Pahlawan perempuan Indonesia dari Aceh satu ini dikenal sebagai sosok yang tangguh. Sebab, Laksamana Malahayati pada tahun 1585 sampai 1604 memegang jabatan sebagai Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.
Ia juga sempat memimpin 2.000 pasukan Inang Bale untuk berperang melawan Belanda. Bahkan, peperangan itu berhasil menumpaskan Cornelis de Houtman hingga gelar Laksamana disematkan pada namanya.
8. Martha Christina Tiahahu
Berasal dari Maluku, Martha Christina Tiahahu merupakan anak sulung dari Kapitan Paulus Tiahahu. Sejak usianya masih 17 tahun, ia sudah mengikuti jejak ayahnya untuk terjun dalam pertempuran melawan Belanda dalam perang Pattimura 1817.
Martha Christina Tiahahu juga dikenal sebagai perempuan muda yang pemberani dan pantang menyerah. Ia selalu setia mendampingi ayahnya dalam setiap pertempuran dan memberi semangat pada kaum perempuan yang ikut berjuang.
9. Fatmawati Soekarno
Nama Fatmawati tentu tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Ia adalah istri dari presiden pertama Indonesia Soekarno. Perannya dalam kemerdekaan Indonesia yang paling dikenal adalah sebagai sosok yang menjahit bendera proklamasi.
Fatmawati pada saat menjahit bendera proklamasi sedang dalam kondisi yang rentan karena hamil tua. Ia juga mengusahakan untuk mendapatkan kain merah putih dari Shimizu, seorang pembesar Jepang.
10. Nyai Ahmad Dahlan
Nyai Ahmad Dahlan atau Siti Walidah dikenal sebagai istri dari pemimpin Muhammadiyah, Kyai Haji Ahmad Dahlan. Namun, ia juga merupakan tokoh emansipasi perempuan Indonesia.
Bersama suaminya memimpin Muhammadiyah, Nyai Ahmad Dahlan mendirikan Sopo Tresno. Kelompok tersebut selain berdiskusi tentang agama dan membaca Al Qur'an, juga membahas isu-isu perempuan.
11. Siti Hartinah Soeharto
Pahlawan terakhir Indonesia yang berjasa untuk Indonesia adalah Siti Hartinah Soeharto. Ia merupakan istri dari Presiden kedua Indonesia, Soeharto.
Lahir pada 23 Agustus 1923, sejak masa penjajahan Jepang ia sudah turut serta dalam barisan pemuda putri di bawah Fujinkai. Setelah kemerdekaan, Siti Hartinah juga menjadi salah satu pelopor dari Laskar Putri Indonesia yang membantu perang kemerdekaan di dapur umum dan palang merah.
Demikian deretan pahlawan perempuan Indonesia yang sangat berjasa untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan Indonesia. Dengan jasa mereka yang begitu besar pada era kemerdekaan, kini peran perempuan pun menjadi lebih diakui ketangguhannya.