Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

6 Larangan di Bulan Suro yang Dipercaya Masyarakat Jawa

Banyak yang percaya

Nafi' Khoiriyah

Bulan Suro atau Sura dalam kalender Jawa merupakan salah satu bulan yang sering dikaitkan dengan hal mistis. Pada bulan ini, ada beberapa larangan di bulan Suro yang jika dilanggar dipercaya bisa mendatangkan kesialan atau mara bahaya. 

Penanggalan kalender Jawa memang menggabungkan antara kalender Saka dan kalender Hijriah. Bulan dalam kalender ini terbagi mulai dari bulan Sura, Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Ruwah, Pasa, Sawal, Dulka'idah, dan Besar. 

Meski kini sudah zaman modern, tetapi larangan di bulan Suro ini masih banyak diikuti oleh masyarakat Jawa. Di bawah ini adalah 6 larangan yang dipercaya sampai saat ini. 

1. Larangan menggelar pesta pernikahan

freepik.com/jcomp

Larangan di bulan Suro pertama yang hingga kini masih banyak dipercayai oleh masyarakat Jawa adalah larangan menikah. Menikah di bulan Suro dipercaya bisa membawa sial. Sebab, Suro merupakan bulan pertama dalam kalender Jawa yang diyakini memiliki energi maupun atmosfer spiritual yang belum stabil.

Nah, perayaan seperti pernikahan ini dianggap bisa mengganggu keseimbangan dan membawa kesialan untuk pasangan terseut. Maka dari itu, tak heran jika kamu akan jarang menemukan pernikahan pada bulan Suro di Jawa. Banyak orang yang memilih untuk menunda pernikahan dan menggelarnya setelah bulan ini.

2. Larangan membangun rumah

freepik.com/freepik

Seperti halnya menikah di bukan Suro, membangun rumah di bulan ini juga tidak dianjurkan jika menurut kepercayaan Jawa. Orang Jawa mempercayai bahwa membangun rumah di bulan Suro bisa mendatangkan kesialan. Kamu bisa membangun rumah di bulan-bulan lainnya jika mempercayai larangan di bulan Suro ini. 

3. Larangan pindah rumah

Freepik.com/senivpetro

Bukan hanya membangun rumah, pindah rumah di bulan Suro pun juga tidak dianjurkan. Alasannya tak jauh berbeda, kepercayaan Jawa menilai pindahan di bulan Suro bisa mendatangkan musibah atau bencana. Namun jika kamu menganggapnya sebagai mitos, maka pindahan di bulan ini tidak menjadi masalah. 

4. Larangan bepergian jauh tanpa kepentingan

Freepik.com/Master1305

Bepergian jauh pada bulan Suro juga tidak dianjurkan karena bulan ini diyakini membawa energi negatif. Dengan bepergian di bulan Suro, maka masyarakat Jawa kebanyakan percaya kalau risiko kecelakaan maupun hal-hal yang tak diinginkan pun akan makin meningkat.

Mereka kemudian cenderung untuk tinggal di rumah atau melakukan kegiatan santai selama bulan ini. Namun bukan berarti kamu tidak boleh bepergian di bulan ini. Jika memang harus bepergian jauh, jangan lupa untuk mengecek keamanan dan berdoa supaya tetap terlindungi. 

5. Larangan mengucapkan hal-hal yang tidak baik

Pexels.com/Yura Forrat

Sebagai bulan yang sakral, larangan di bulan Suro lainnya adalah dilarang untuk berkata kasar maupun kotor. Sebab, berbicara yang kotor maupun kasar dianggap sebagai penghinaan terhadap bulan suci ini. 

Bukan berarti pada bulan-bulan lainnya berbicara kasar dan kotor diperbolehkan. Kamu bisa melakukan larangan ini supaya berbicara kasar dan kotor tidak menjadi kebiasaan di bulan-bulan selanjutnya. 

6. Larangan memotong rambut dan kuku malam hari

Pexels.com/Element5 Digital

Terakhir, memotong rambut di bulan Suro pun diyakini bisa membawa sial. Selain membawa kesialan, memotong rambut di bulan ini juga bisa mengakibatkan rambut tumbuh tidak sehat dan merusak penampilan menurut kepercayaan Jawa. 

Bukan hanya rambut saja, memotong kuku pada bulan Suro, utamanya di malam hari diyakini juga dapat mengundang makhluk halus. Hal ini memang tidak terbukti secara ilmiah, tetapi banyak dipercaya. 

Demikian 6 larangan di bulan Suro yang masih banyak dipercaya oleh masyarakat Jawa. Pada bulan Suro, tidak banyak pernikahan yang diselenggarakan. Meski begitu, ada pula yang menganggapnya sebagai mitos belaka.

Bagaimana menurutmu, Bela? 

IDN Channels

Latest from Inspiration