pexels.com/Karolina Grabowska
Selain membaca doa mandi wajib setelah haid Arab, latin, dan artinya, kamu juga perlu mengetahui hukum lengkap mengenainya. Selain dalam dalam Al Quran Surat Al-Maidah ayat 6, perintah untuk mandi wajib juga terdapat dalam Al Quran Surat An-Nisa ayat 43 berikut.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.”
Kemudian mengenai mandi wajib setelah haid, Aisyah ra meriwayatkan dalam sebuah hadis, ia mengatakan, Asma' binti Syakal ra bertanya pada Rasulullah SAW mengenai mandi haid, maka ia bersabda.
"Salah seorang di antara kalian (perempuan) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara, boleh juga pengganti seperti sabun dan semacamnya), lalu ia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian ia menuangkan air di atas kepalanya, lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat sehingga air sampai pada kulit kepalanya.
Kemudian, ia menyiramkan air ke seluruh badannya, lalu mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak wangi kasturi, kemudian ia bersuci dengannya. Maka Asma' berkata, 'Bagaimana aku bersuci dengannya?' Beliau bersabda, 'Maha Suci Allah.' Maka, Aisyah berkata pada Asma', 'Kamu mengikuti (mengusap) bekas darah (dengan kain/kapas itu)."
Dalam Kitab Lengkap dan Praktis Fiqih Wanita oleh Abdul Syukur Al Azizi, perempuan yang mandi wajib setelah haid juga boleh menggelung rambutnya. Hal itu disampaikan dalam hadis bahwa Ummu Salamah bertanya:
“Wahai Rasulullah, aku seorang perempuan yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?”
Rasulullah SAW menjawab:
“Jangan kamu buka. Cukuplah kamu menyela nyela kepalamu dengan air sebanyak tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air sehingga kamu telah bersuci.” (HR.Muslim).
Itulah doa mandi wajib setelah haid Arab, latin, dan artinya lengkap dengan tata caranya. Setelah ini, kamu bisa mempraktikkan bacaan tersebut saat mandi wajib untuk kembali melaksanakan ibadah kepada Allah SWT.
Semoga bermanfaat, Bela!