Negosiasi hampir selalu dibutuhkan saat berbelanja atau transaksi lainnya. Misalnya saja saat melakukan pembelian di pasar atau saat menawar kenaikan gaji. Namun, masih banyak orang yang kebingungan dengan cara untuk negosiasi.
Dalam artikel ini akan dibahas sebenarnya apa itu teks negosiasi, struktur, dan juga contoh teks negosiasi yang lengkap. Dengan memahami teks negosiasi, maka kamu bisa mendapatkan kesepakatan yang lebih baik. Simak selengkapnya tentang teks negosiasi berikut ini.
Pengertian teks negosiasi
Sebelum masuk ke contoh teks negosiasi, perlu diketahui dulu apa itu teks negosiasi. Menurut KBBI, negosiasi merupakan proses tawar-menawar yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama. Maka dari itu, teks negosiasi juga berisi teks proses tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan bersama.
Teks negosiasi bertujuan untuk mendaparkan kesepakatan antara kedua belah pihak yang disetujui bersama. Bukan hanya soal jual beli barang atau jasa saja, tetapi juga bisa dalam hal penawaran kerja, pembagian warisan, penempatan tenaga kerja, dan lain sebagainya.
Struktur teks negosiasi
Membuat contoh teks negosiasi tentu juga perlu mengetahui strukturnya. Mungkin banyak orang yang menganggap teks negosiasi tidak perlu struktur yang kompleks. Namun, struktur ini akan membuat jalannya negosiasi menjadi lebih tertata.
- Orientasi
Seperti orientasi pada teks umumnya, orientasi dalam teks negosiasi juga berisi intro atau pengenalan. Bahasa yang digunakan dalam orientasi ini seperti salam pembuka atau basa basi sehingga tidak langsung membuat negosiasi. - Permintaan
Selanjutnya, permintaan berisi keinginan dari pembuat teks. Permintaan ini bisa dalam hal jual beli barang, jasa, atau yang lainnya sesuai yang dibutuhkan. - Pemenuhan
Jika sudah ada permintaan, maka pihak yang menyediakan barang atau jasa itu akan membuat kesanggupan dengan pembuat teks negosiasi. Dalam tahap ini perlu pertimbangan antara keuntungan dan kerugiannya. - Penawaran
Puncak dalam teks negosiasi adalah penawaran. Kedua belah pihak akan melakukan tawar menawar sampai cocok dan sesuai. - Persetujuan
Jika kedua belah pihak sudah sampai pada kesepakatan, maka akan masuk ke tahap persetujuan. Tahap ini perlu dilakukan tanpa adanya paksaan dan keduanya sama sama mendapatkan keuntungan. - Pembelian
Setelah adanya persetujuan, maka transaksi bisa dilakukan setelahnya. Jika sudah sampai pada tahap transaksi, maka berarti negosiasi yang kamu lakukan sudah berhasil. - Penutup
Oleh karena dibuka dengan orientasi atau salam pembuka, maka jangan lupa untuk menutup dengan kalimat yang baik pula.
Contoh teks negosiasi 1
Bu Sandra: “Aulia, bagaimana rencana study tour ke Bali, apakah semua anggota kelas setuju?”
Aulia: “Saya sudah berbicara dengan mereka Bu, hanya ada usulan untuk destinasinya diganti ke Yogyakarta saja Bu.”
Bu Sandra: “Wah, kenapa pada minta seperti itu?”
Aulia: “Karena sekolah kita sudah sering ke Bali, Bu. Kalau ke Yogyakarta kan belum pernah sama sekali.”
Bu Sandra: “Tapi ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah setuju.”
Aulia: “Iya Bu, tetapi jika ke rencana semula sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut.”
Bu Sandra: “Aduh bagaimana ya, padahal Ibu sudah mempersiapkan semuanya.”
Aulia: “Begini saja Bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah dan membicarakan tentang rencana study tour diganti ke Yogyakarta.”
Bu Sandra: “Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicarakan dengan beliau, lalu nanti kabari Ibu hasilnya.”
Aulia: “Baik Bu.”
Contoh teks negosiasi 2
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Kepala Sekolah SD Tabuhan
Dengan hormat,
Kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan buku-buku sekolah. Bersama surat ini, kami mengajukan penawaran produk berupa buku-buku sekolah yang tersedia ke sekolah yang Bapak/Ibu pimpin.
Kami juga telah melampirkan daftar buku yang tersedia lengkap dengan daftar harganya dalam halaman lampiran surat ini. Kami sangat berharap Bapak/Ibu berkenan dalam mempertimbangkan penawaran dari kami.
Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Anastasia Anjani
Penerbit Bulan
Contoh teks negosiasi 3
Ramzi: "Pak, saya sedang mencari tas sekolah yang harganya terjangkau. Kira-kira yang mana yah pak?"
Penjual: "Oh iya Dek, harga tas di sini bermacam-macam, mulai harga Rp50.000 sampai Rp200.000."
Ramzi: “Oh begitu yah. Apa boleh melihat model dan warna tasnya Pak?”
Penjual: “Boleh Dek, di sebelah sini. Ikut Bapak saja.”
Ramzi pun mengikut si penjual berkeliling melihat-lihat tas. Di satu di antara rak, Ramzi melihat tas yang membuatnya tertarik, ia suka model dan warnanya. Ia menghampiri rak tersebut dan menanyakan harga tasnya ke penjual.
Ramzi: “Kalau boleh tahu harga tas yang ini berapa ya Pak?”
Penjual: “Kalau yang ini harganya Rp100.000, Dek.”
Ramzi merasa harga tersebut mahal, tetapi ia terlanjur suka dengan tasnya. Ia pun mencoba menawar.
Ramzi: “Kok, mahal banget ya Pak, apa tidak bisa ditawar?”
Penjual: “Iya Dek, karena tas ini keluaran terbaru, kualitasnya juga bagus. Memangnya mau ditawar berapa Dek?”
Ramzi: “Rp80.000 aja pak tasnya”
Penjual: “Aduh Dek, kalau harga segitu belum bisa.”
Ramzi: “Saya tambah deh Pak Rp10.000, jadi Rp90.000 bagaimana, Pak?”
Penjual: “Maaf dek belum boleh turunnya terlalu banyak. Begini saja, Bapak turunkan menjadi Rp95.000 bagaimana? Itu sudah harga yang paling murah.”
Ramzi: “Iya deh kalau begitu, boleh saya ambil dengan harga segitu”
Setelah sepakat dengan harga tasnya, mereka berdua beranjak menuju tempat kasir untuk membayar harga tas. Akhirnya, Ramzi mendapatkan tas sekolah yang ia inginkan.
Contoh teks negosiasi 4
Pembeli : “Berapa harga sekilo manggis ini, Bang?”
Penjual : “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.”
Pembeli : “Boleh kurang kan, Bang?”
Penjual : “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon.”
Pembeli : “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh ribu saja ya?”
Penjual : “Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.”
Pembeli : “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?”
Penjual : “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”
Pembeli : “Iya, Bang. Yang penting saya dapat manggis yang bagus dan tidak busuk.”
Penjual : “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.”
Pembeli : “Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Bang.”
Akhirnya, penjual mempersilakan pembeli untuk memilih dan menimbang sendiri manggis yang dibelinya.
Contoh teks negosiasi 5
Pegawai bank: “Selamat pagi, Bu.”
Nasabah: “Pagi, Mbak.”
Pegawai bank: “Ada yang bisa saya bantu?”
Nasabah: “Saya ingin mengajukan peminjaman uang untuk kebutuhan usaha. Apakah bisa?”
Pegawai bank: “Bisa, Bu.”
Pegawai bank: “Di bank kami ada dua jenis peminjaman uang.”
Nasabah: “Dua-duanya apakah sama-sama bagus, Mbak?”
Pegawai bank: “Iya, bu, sama-sama bagus. Kalau yang A uang yang dapat dipinjam sebesar 10 juta. Sedangkan yang B, uang yang dapat dipinjam 20 juta.”
Nasabah: “Kalau yang A, syarat-syarat yang dibutuhkan apa saja?”
Pegawai bank: “Hanya BPKB kendaraan bermotor saja, bu dan bunganya sebesar 2,5%.”
Nasabah: “Untuk jaminannya, apakah bisa selain BPKB kendaraan bermotor?
Pegawai bank: ”Belum bisa, Bu.”
Nasabah: “Batas waktu cicilannya berapa bulan?”
Pegawai bank: “Untuk batas cicilannya selama 5 bulan.”
Nasabah: “Terima kasih atas informasinya, Mbak. Mungkin lain waktu saya baru bisa meminjam uang.”
Pegawai bank: “Apa ibu sudah benar-benar yakin?”
Nasabah: “Saya sudah yakin, mbak.”
Pegawai bank: “Terima kasih atas kehadirannya, Bu. Sampai jumpa kembali.”
Nasabah: “Baik, Mbak. Sekali lagi saya terima kasih.”
Contoh teks negosiasi 6
Guru: “Selamat pagi, anak-anak!
Para Siswa: “Selamat pagi, Pak.”
Guru: “Apakah kalian semua sudah mengerjakan PR?”
Alvin: “Saya belum mengerjakan PR.”
Guru: “Kenapa kamu belum mengerjakan PR?”
Alvin: “Saya lupa, Pak kalau hari ini ada pengumpulan tugas.”
Guru: “Terus kamu mau diberikan hukuman apa?”
Alvin: “Tidak tahu, Pak.”
Guru: “Bagaimana kalau kamu dihukum dijemur di lapangan?”
Alvin: “Jangan, Pak. Nanti saya kepanasan.”
Guru: “Itu kan salah kamu karena tidak mengerjakan PR.”
Alvin: Iya, Pak, tapi apakah hukumannya bisa diganti saja?”
Guru: “Yasudah, bagaimana kalau kamu berdiri di depan kelas selama mata pelajaran Bapak?
Alvin: “Waktunya tidak bisa dikurangi, Pak?”
Guru: “Tidak bisa!”
Alvin: “Benar-benar tidak bisa kurang waktunya, Pak?”
Guru: “Tidak bisa!”
Alvin: “Baik, Pak. Saya akan berdiri di depan kelas selama mata pelajaran Bapak.”
Guru: “Lain kali kamu jangan lupa mengumpulkan tugas ya.”
Alvin: “Baik, Pak. Kedepannya saya akan mengumpulkan tugas.”
Contoh teks negosiasi 7
Perihal HP barunya itu, sesungguhnya sudah lama Rara menginginkannya. Beberapa kali ia membujuk ayahnya agar dibelikan HP. Gagal meminta langsung pada ayahnya, Rara pun minta bantuan ibunya. Namun, tetap saja usaha Rara gagal.
Minggu lalu, Rara benar-benar berusaha meyakinkan ayahnya betapa ia sangat membutuhkan HP.
Rara: “Yah, Rara benar-benar perlu HP. Belikan, ya, Yah?” tanya Rara pada ayahnya.
Ayah: “Ayah belum punya cukup uang untuk membeli HP, Ran. Lagipula ‘kan sudah ada telepon rumah,” kata ayah sambil meletakkan koran ke atas meja.
Rara: “Tapi, Yah… semua teman Rara punya HP. Mereka dapat dengan mudah menelepon orang tuanya saat terpaksa pulang telat.”
Ayah: “Lah, kalau begitu kamu jangan pulang telat,” kata Ayah lagi.
Rara hampir saja menangis.
Rara: “Tak hanya itu, Yah… Rara iri sama teman-teman Rara yang dapat dengan mudah mengunduh materi pembelajaran, mengirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah,” kata Rara dengan kalimat yang runtut dan jelas. Kalimat yang sudah beberapa hari ia rancang untuk merayu ayahnya.
Mendengar penjelasan Rara, Ayah melepas kacamatanya dan menatap Rara dengan lembut.
Ayah: “Sebegitu pentingkah HP itu bagimu, Nak?”
Rara hampir saja melonjak kegirangan mendengar reaksi ayahnya.
Rara: “Iya, Yah. Apalagi guru-guru sering menugaskan kami untuk mengirim tugas ke grup Facebook atau mengunggah tugas di blog. Kalau Rara punya HP kan enak, bisa buat diskusi bareng teman-teman sekaligus dapat mengakses internet melalui HP.”
Ayah: “Hm… Ayah akan membelikan HP untuk Rara, asal…, ” Ayah seakan sengaja menggoda Rara.
Rara: “Asal apa, Yah?” tanya Rara tak sabar.
Ayah: “Asal Rara rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP itu untuk hal-hal yang positif.”
Rara: “Rara janji, Yah. Makasih, ya, Ayah,” janji Rara sambil memeluk ayahnya.
Contoh teks negosiasi 8
Dio: “Hai Mumtaz, Azka!”
Mumtaz dan Azka: “Hai, Dio!”
Dio: “Jadi kapan kita mau kerja kelompok?”
Mumtaz: “Kalau besok jam 4 di rumahku saja bagaimana?”
Azka: “Boleh, Taz. Tapi aku tidak bisa lama-lama karena jam 5 aku jadwal latihan futsal.”
Dio: “Oke, supaya pengerjaannya bisa lebih cepat, kita bagi-bagi tugas saja.”
Mumtaz: “Ide bagus!”
Dio: “Berhubung materi presentasi Teks Editorialnya sudah dibagikan sama bu guru, kita tinggal membagi per sub materi saja. Misal, Mumtaz yang mengerjakan tentang struktur teksnya, aku bagian jenis-jenis teks, dan Azka bagian contoh teks editorial.”
Azka: “Aku bagian struktur teks saja, bagaimana?”
Mumtaz: “Boleh, kalau begitu aku bagian contoh teks editorialnya, ya. Bagian pengertiannya siapa? Kalau kamu saja bagaimana, Dio?”
Dio: “Boleh. Tapi bagian edit sekaligus menambahkan animasi supaya presentasinya lebih menarik, kamu saja ya, Taz karena biasanya kamu punya ide yang lebih baik.”
Mumtaz: “Oke, tidak masalah.”
Azka: “Oke, sampai ketemu di rumah Mumtaz besok, ya! Jangan sampai telat!”
Dio: “Siap!”
Contoh teks negosiasi 9
Pegawai: "Selamat pagi, Pak. Mohon izin untuk membicarakan mengenai kenaikan gaji saya. Saya sudah mengabdi di perusahaan ini selama 5 tahun dan merasa telah memberikan banyak kontribusi baik bagi perusahaan, Pak."
Atasan: "Ya, saya tahu bahwa kamu telah bekerja keras selama ini. Akan tetapi, kini perusahaan sedang dalam kondisi sulit."
Pegawai: "Saya mengetahui hal tersebut, Pak. Namun, saya merasa layak untuk mendapatkan kenaikan gaji karena telah berjasa pada perusahaan. Bahkan, saya telah beberapa kali membantu perusahaan mengatasi masalah yang pernah terjadi."
Atasan: "Baiklah, saya akan mengupayakan kenaikan gaji kamu sebisa mungkin."
Pegawai: "Saya hendak meminta kenaikan gaji sebesar 20%, Pak."
Atasan: "20% itu angka yang cukup tinggi. Bisakah kamu memberi alasan spesifik?"
Pegawai: "Di dua tahun belakangan saya telah berhasil menyelesaikan 6 proyek penting perusahaan dan memperoleh hasil memuaskan. Saya juga memberikan inovasi serta ide yang akhirnya membuat perusahaan ini semakin dikenal oleh masyarakat."
Atasan: "Saya sangat menghargai kontribusimu tersebut. Namun, bisakah kita memulai menaikkan gaji pada angka 10% dan kemudian mengevaluasi kinerjamu? Jika performa kamu bagus, kita dapat pertimbangkan kenaikan gajimu di angka 20%."
Pegawai: "Saya setuju dengan penawaran Bapak ini. Terima kasih karena telah memberi saya kesempatan."
Contoh teks negosiasi 10
Calon penghuni kost: “Setelah saya lihat-lihat kamarnya, saya rasa cocok, Bu.”
Ibu kost: “Baik, jadi harga per bulannya Rp900 ribu dan minimal sewanya tiga bulan.”
Calon penghuni kost: “Kalau sewa satu bulan dulu apa tidak boleh, Bu?”
Ibu kost: “Wah, belum bisa tuh, Dek. Aturan memang sudah seperti itu.”
Calon penghuni kost: “Saya berniat bersama dua teman saya mau pindah ke kost ini, Bu. Tapi kalau ternyata tidak bisa per bulan sewanya ya tidak jadi.”
Ibu kost: “Begini saja, sewa pertama langsung tiga bulan. Nanti setelah itu baru boleh per bulan bayar sewanya. Bagaimana?”
Calon penghuni kost: “Agaknya berat kalau langsung tiga bulan, Bu. Kan saya juga bawa dua teman saya lainnya. Pasti akan lebih menguntungkan Ibu, hehe.”
Ibu kost: “Yasudah begini saja. Saya beri penawaran boleh bayar sewanya boleh dua bulan dulu. Kalau satu bulan belum boleh karena waktunya terlalu sebentar. Tapi jadi Rp800 ribu. Ini karena Mbaknya bawa dua teman. Bagaimana?”
Calon penghuni kost: “Boleh deh, Bu. Dua bulan tidak apa-apa.”
Ibu kost: “Berarti deal, ya?”
Calon penghuni kost: “Iya, Bu. Ini saya kabari dulu teman-teman saya.”
Ibu kost: “Nanti proses pembayarannya diurus pas sudah mau masuk, ya.”
Calon penghuni kost: “Iya, Bu. Terima kasih.”
Demikian penjelasan tentang pengertian, struktur, dan contoh teks negosiasi. Melalui penjelasan di atas semoga kamu bisa melakukan tawar menawar dengan lebih baik lagi dan menghasilkan keputusan yang menguntungkan, ya!