Setelah minggu lalu Vidio mengumumkan penayangan Open BO dengan mengangkat tema yang nggak biasa, Vidio kembali mengumumkan penayangan serial terbarunya, Katarsis. Sebuah serial yang menampilkan sosok berbeda dari seorang Pevita Pearce. Sebuah serial dengan genre yang amat jarang di Indonesia, dark comedy thriller.
Diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Anastasia Aemilia, berikut adalah fakta-fakta menarik tentang Katarsis yang harus kamu tahu, sebelum nonton serialnya di Vidio nanti!
1. Remaja perempuan yang ditemukan di dalam peti
Sebuah kasus pembunuhan tengah menghebohkan masyarakat sekitar. Sebuah keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan seorang remaja perempuan menjadi korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh pembunuh berantai yang disebut pembunuh peti maut.
Beruntungnya, remaja perempuan bernama Tara Johandi dikabarkan selamat dari peristiwa maut tersebut. Ia ditemukan dalam keadaan babak belur di dalam sebuah peti. Menjadikannya sebagai salah satu saksi mata untuk mengungkap dalang di balik pembunuh peti maut, membuat pihak penyidik yang dikepalai Jenny (Prisia Nasution) gencar mendapatkan kesaksiannya.
Setelah dilakukan evakuasi, Tara dirawat secara intensif di Rumah Sakit Jiwa di bawah tanggung jawab psikiater bernama Alfons. Dr. Alfons berusaha menyikap rahasia yang disimpan oleh Tara. Di tengah proses penyembuhan jiwanya, Tara bertemu dengan teman masa kecilnya, Ello (Revaldo Fifaldi).
2. Diangkat jadi serial bergenre dark comedy thriller
Setelah melihat trailer Katarsis tersebar di media sosial, salah satu yang sangat menarik dari serial terbaru Vidio ialah genrenya yang dibilang cukup jarang digunakan di Indonesia, dark comedy thriller.
“Dari Vidio sendiri memang ingin selalu meluaskan cerita-cerita dari series original kita, kita ingin punya genre yang lebih banyak, yang berbeda dan beragam. Ini adalah genre yang belum pernah kita bikin sebelumnya, ini pertama kali di Vidio ada genre dark comedy thriller yang membuatnya menjadi paling unik,” ujar Monika Rudijono selaku Managing Director Vidio.
Seperti yang diketahui, serial Katarsis ini merupakan sebuah serial yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama karya Anastasia Aemilia. Sebagai penulis yang kerap disapa Asti ini, juga merasa sangat surprise dengan series Katarsis yang memiliki genre dark comedy thriller ini.
“Seneng yang jelas, sangat surprise dengan adaptasinya. Karena kalau baca novelnya sebenarnya jauh lebih serius, itu yang membuat saya surprise dark comedy thrillernya itu yang membuat Katarsis benar-benar bisa dinikmati lebih banyak orang,” ungkap Asti.
3. Pevita lakukan riset secara mendalam demi perannya
Belum lama ini kita sempat melihat Pevita tampil sebagai salah satu sosok pahlawan super di film Sri Asih. Berbeda dari film-film yang pernah ia bintangi, Pevita tampil sebagai remaja perempuan yang ‘sakit’ karena tumpukan trauma yang ada di dalam dirinya. Proyek ini juga menjadi salah satu passion Pevita Pearce.
“Aku personally sangat suka psychological thriller, dan aku merasa di Indonesia belum terlalu banyak tawaran seperti itu dan ketika aku ngobrol tentang projeck ini dan baca novelnya, dan pas baca novelnya ini aku udah kebayang bakalan seru banget memerankan Tara,” jelas Pevita kala ditanyai mengenai mengapa sangat mendalami peran Tara.
Seakan nggak pernah menganggap remeh setiap karakter yang ia perankan, baik di Sri Asih maupun di Katarsis ia selalu mempersiapkan perannya dengan sangat matang. Bahkan ia sampai melakukan riset setelah ditawarkan peran Tara Johandi ini.
“Selain baca novelnya, aku juga banyak melakukan riset terhadap meccanism anak-anak dalam menghadapi situasi traumatis yang terjadi dalam hidupnya. Aku nggak ketemu langsung, belum sempat untuk ketemu langsung, jadi aku lebih membaca dan nonton,” pungkas Pevita.
4. Slamet Rahardjo pertama kali jadi peran antagonis
Selain Pevita Pearce, series ini juga dibintangi oleh beberapa nama terkenal, seperti aktor senior Slamet Rahardjo. Kala ditemui dalam acara jumpa pers pada Senin(13/02/23), Slamet Rahardjo yang berperan sebagai Heru mengatakan bahwa selama terjun ke dunia seni peran, ini adalah pengalaman pertamanya sebagai tokoh antagonis.
“Pertama kalinya jadi orang jahat. Pertama kali jadi pembunuh, dan pertama kalinya menghadapi adegan-adegan sadis,’ cetus Slamet Rahardjo.
Dalam serial Katarsis, ia dihadapkan dengan aksi menegangkan yang cukup berat dan nggak mudah. Ia harus melakukan berbagai adegan sadis, seperti mencekik dan menendang yang membutuhkan kekuatan fisik.
5. Penggambaran karakter yang detail
Di Katarsis, para karakternya akan memiliki warna yang berbeda untuk menggambarkan kepribadian dan wataknya masing-masing. Jangan kaget jika menemukan berbagai macam warna melekat pada setiap pemain, seperti sosok Alfons (Bront Palarae) yang menggunakan warna biru, Jenny (Prisia Nasution) dengan warna hijau, dan Heru (Slamet Rahardjo) yang berwarna ungu, dan tentunya ada makna di balik baju garis-garis yang digunakan oleh Tara Johandi.
Wah, sudah bikin kita penasaran, kan? Series Katarsis sendiri akan tayang di Vidio mulai hari Kamis, 16 Februari 20223, Bela. Sebelumnya, saksikan dulu trailernya, yuk!