Siapa yang nggak kenal dengan salah satu grup band musik yang satu ini? Ya, Hivi! grup band pop yang terdiri dari empat personel, yaitu Ezra Mandira, Febrian Nindyo, Ilham Aditama, dan Neida Aleida pada tahun 2019 tepatnya Jumat (15/11) meluncurkan album ketiga mereka bertajuk Ceritera.
Sepuluh tahun berkarya di industri musik Tanah Air, akhirnya Hivi! Meluncurkan album ketiganya, setelah kedua album sebelumnya Say Hi! To Hivi! pada tahun 2012, dan Kereta Kencana pada tahun 2017.
Sebelumnya Hivi! mengeluarkan beberapa single seperti Satu Satunya, Jatuh, Bangkit Kembali, dan Pemuda, serta diakhiri dengan single Bumi dan Bulan yang menjadi rangkaian terakhir sebelum album ke-3 Hivi! diluncurkan.
Dalam album Ceritera, Hivi! mengeluarkan sembilan lagu lho, Bela. Setelah merilis 4 single terdapat juga nih 5 lagu lain yang melengkapi rangkaian album Ceritera, yaitu Musim Hujan, Bahagia, Teman Sejati, Tersenyum Untuk Siapa? , serta Parung Batu.
Lalu, apa saja ya fakta-fakta seputar album ke3 Hivi! Ceritera? Yuk simak, Bela.
1. Layaknya buku diari
Setiap track dalam album Ceritera memiliki arti tersendiri bagi para personelnya lho, Bela. Mereka beranggapan karena begitu dekatnya dengan kehidupan yang mereka jalani menjadikan album ke-3 ini bukan hanya merupakan karya melainkan juga merupakan sebuah 'diari', curahan hati para personel.
Dalam acara peluncuran album Ceritera yang berlangsung di Cafe Oeang, M Bloc Space, Jakarta Selatan, Febri Nindyo mengatakan bahwa lagu yang paling spesial dari album Ceritera adalah lagu Satu-Satunya karena lagu tersebut merupakan lagu yang liriknya ia buat sendiri dan ia peruntukan untuk sang istri tercinta. So sweet ya, Bela.
2. Pertama kali ikut menulis lagu untuk Hivi!
Setelah sebelumnya Dea Dalila pernah menjadi salah satu personel Hivi! kini posisi Dea Dalila sebagai vokal digantikan oleh Naida Aleida. Ya, Neida merupakan personel baru dari Hivi! dan pada pada album Ceritera kali ini merupakan pengalaman pertama Naida Aleida ikut serta dalam membuat lagu tepatnya dalam lagu berjudul Bumi dan Bulan.
“Iya, Neida juga ikut serta dalam pembuatan lagu, dan tulisannya (lirik) juga bagus,” kata Ilham.
3. Diproduseri oleh Tohpati
Dalam album Ceritera kali ini Hivi! berkesempatan untuk bekerjasama dengan salah satu musisi senior, Tohpati. Dengan diproduseri oleh Tohpati, Hivi! berharap album Ceritera dapat memberikan nilai lebih dan memberikan warna baru.
Sentuhan tangan Tohpati memberikan banyak warna dalam album Ceritera, dengan mengikutsertakan musik klasik Indonesia dalam lagu Pemuda, lalu ada sentuhan bossa nova dalam lagu Patung Batu, memberikan nuansa J-Pop lewat lagu Jatuh, Bangkit Kembali!, kental akan nuasa disko klasik dalam lagu Satu-Satunya, dan lagu Bumi dan Bulan sebagai lagu ballad yang sendu.
4. Bumi dan Bulan lagu ballad sendu pertama
Lagu Bumi dan Bulan merupakan lagu ballad sendu pertama yang dirilis dari album ke-3 Hivi! lirik melankonis dengan sentuhan nuansa sendu dari alunan nada membawa pendengar untuk tenggelam dalam kisah cinta yang digambarkan dalam lagu Bumi dan Bulan ini. Pesan yang didapatkan dari lagu ini adalah agar pendengarnya dapat ikhlas dan tetap hidup dengan bahagia.
5. Tetap mempertahankan genre musik pop
Dari album pertama hingga album ketiga, Hivi! tetap memilih genre musik pop. Walaupun begitu tidak membuat Hivi! terpaku dengan referensi yang sempit. Hivi! juga berkomitmen untuk mempertahankan aransemen musik Indonesia tahun 70’an-80’an dan tidak menutup kemungkinan untuk adanya inspirasi dari lagu-lagu mancanegara.
Dalam press conference peluncuran album ke-3 Hivi! menjelaskan bahwa musik Indonsia tidak kalah dengan musik-musik mancanegara, Hivi! ingin mengajak pendengarnya untuk tetap bangga dengan musik-musik Indonesia.
Seru kan, Bela? Lagu-lagu dari album Ceritera ini sudah bisa kamu dengarkan berbagai music treaming platform, radio di seluruh Indonesia, serta akun youtube resmi Hivi!.