Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

IMGS 2024: Ini Stereotip Gender yang Masih Melekat Menurut Yuki Kato

Simak penjelasan dari Yuki Kato ini, yuk!

Mila Fitri Chairunisa

Pada hari pertama Indonesia Millenial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024, di sesi keempat menghadirkan Yuki Kato dalam sesi 'Beyond Labels: Women Shaping Their Existence'. Selama sesi ini berlangsung, acara semakin menyenangkan yang dipandu dengan Sara Tobing dan Canti Tachril. 

Di sesi Talent Trifecta by ICE, Yuki Kato membagikan pendapatnya mengenai stereotip gender yang masih sangat melekat di saat ini. Hal tersebut juga menjadi suatu topik yang kini sangat ramai diperbincangkan. 

Stereotip gender antara perempuan dan laki-laki

Popbela.com/Mila Fitri Chairunisa

Awal mula adanya stereotip, sebenarnya sudah ada sejak kita lahir. Dimana jika anak perempuan diarahkan lebih feminin, dan anak laki-laki lebih diarahkan tentang suatu hal yang lebih berani. Yuki juga mengatakan stereotip ini juga terjadi apabila seorang perempuan menangis dianggap berlebihan, padahal hal tersebut hanyalah sebuah emosi yang normal.

"Menurut aku stereotip yang masih kuat sampai saat ini salah satunya adalah perempuan itu harus sesuai dengan kodratnya. Contohnya harus bisa masak, terlihat elegan, feminin, tidak boleh terlalu vokal, dan tidak boleh terlihat lemah." jelas Yuki.

Selain itu, Yuki mengungkapkan faktor lain stereotip gender ini terjadi dikarenakan terjebak dengan ekspektasi omongan orang lain dalam karier. Sebagai contoh adalah dimana seseorang harus punya runtutan waktu yang tepat untuk bekerja, menikah, hingga memiliki keturunan.

Perempuan harus bisa mendefinisikan kehidupan tanpa rasa takut

Popbela.com/Mila Fitri Chairunisa

Yuki Kato juga membagikan bagaimana cara perempuan mampu menjalani kehidupan tanpa takut dihakimi. Menurutnya, apabila diri sendiri sudah melakukan hal yang terbaik, judgement dari orang lain pasti akan terjadi. Hal ini menjadi wajar, sebab kita tidak bisa sepenuhnya mengendalikan orang lain.

"Kita memang tidak bisa mengontrol orang lain, dan yang bisa kita lakukan hanya mengendalikan diri sendiri. Hal yang bisa kita implementasikan juga dengan mencintai diri sendiri atau self love. Dengan menerapkannya, apabila orang lain menjudge kita bisa menanggap hal tersebut sebagai bahan refleksi untuk diri sendiri." pungkasnya.

Stereotip seringkali terjadi antara sesama perempuan

Popbela.com/Mila Fitri Chairunisa

Di sisi lain, Yuki menyampaikan bahwa stereotip bisa terjadi antara sesama perempuan. Hal ini seringkali dialami hingga menimbulkan rasa tersaingi satu sama lain. Persaingan tersebut juga menjadi satu alasan jika kita ingin diterima dalam suatu lingkungan, kita tidak perlu menjadi orang lain dan tetaplah menjadi diri sendiri. 

Yuki Kato pun menegaskan untuk para perempuan dalam pentingnya meraih hal yang ingin dicapai. Perlu diingat suatu saat diri kita akan merasa lelah atau burn out. Namun, jangan sampai emosi dan ego tersebut mengalahkan diri kita. 

"Kita harus tahu prioritas mana yang harus didahulukan. Ubah pola pikir kita dari yang bisa handle semuanya tanpa kenal lelah menjadi lebih percaya kepada diri sendiri secara bertahap." jelas Yuki.

Stereotip gender hingga saat ini memang masih melekat. Akan tetapi, jangan menjadikannya sebagai penghalang untuk diri sendiri demi self improvement kamu, Bela. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

IDN Channels

Latest from Inspiration