Bela, sejak beberapa tahun lalu, bisnis startup kian menjamur di berbagai belahan dunia, nggak ketinggalan Indonesia. Bahkan, bisnis tersebut sudah menyentuh kebutuhan dasar masyarakat perkotaan seperti transportasi. Memang nggak mudah memasuki persaingan di mana kompetitormu bukan berasal dari perusahaan startup melainkan pemerintah dan pihak lain yang jauh lebih dulu menyediakan jasa transportasi. Namun perusahaan transportasi online ini memilih untuk nggak takut menghadapi persaingan yang ada. 5 tahun sejak pertama kali didirikan, kini Grab telah menjadi bisnis multinasional yang menguntungkan. Kira-kira, apa saja sih rahasianya?
Perusahaan yang berasal dari Malaysia ini sejak awal sudah bertekad untuk mengembangkan bisnisnya di negara-negara tetangga. Dilansir dari e27, mereka memulai bisnis ini dari rumah kecil lalu pindah ke gudang penyimpanan di sebuah showroom mobil. Pergi ke beberapa negara, orang-orang yang sejak awal membentuk dan bergabung dengan Grab langsung mendekati dan meyakinkan para sopir taksi dan segera mencari lokasi yang bisa dijadikan kantor. Semua itu dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.
Berani keluar dari perusahaan tempat dia bekerja selama 9 tahun sempat membuat Kepala Grab Singapura, Lim Kell Jay ragu untuk bekerja di perusahaan startup. Namun baginya, sangat jarang sebuah kesempatan untuk bekerja di perusahaan yang baru itu datang. Terbukalah dengan kesempatan yang ada di depan mata karena semakin sering kamu mengalami kegagalan, maka semakin cepat kamu akan sukses.
Jika kamu ingin membuka bisnis di bidang fashion, jangan pernah malas untuk memelajari tentang apa yang pasar butuhkan dan bagaimana cara kerja perusahaan lain. Proses tersebut memang membutuhkan waktu yang nggak sebentar, tapi begitulah cara para pemimpin yang bisnisnya berkembang pesat dan sukses. Jika kamu nggak memahami apa yang kamu kerjakan, maka kamu nggak akan bisa menjadikan hal tersebut sebagai ladang bisnis.
Karena masih berupa perusahaan startup, Grab kerap menerima ‘ancaman’ dari para perusahaan besar yang sudah lebih dulu eksis. Mereka memang memiliki modal yang lebih besar, tapi Grab memilih hal lain yang lebih diprioritaskan. Grab memilih untuk fokus pada pelayanan ketimbang modal, memastikan bahwa mereka memiliki hubungan baik dengan para sopir. Mereka yakin, sopir yang bahagia dengan pekerjaannya akan membuat pelanggan bahagia dengan pelayanannya.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh Grab saat melebarkan sayap ke Filipina adalah fakta bahwa nggak semua sopir taksi memiliki smartphone. Maka dari itu, mereka memutuskan untuk memberikan mereka smartphone supaya bisa bekerja dengan nyaman. Nggak hanya itu, mereka juga memberikan para sopir beras dan makanan kaleng sebagai bonus, dengan harapan dia dan keluarga bisa hidup lebih baik.
Menduduki posisi tinggi di sebuah perusahaan bukan berarti nggak peduli dengan apa yang terjadi dengan bawahanmu. Sikap para pimpinan di perusahaan perlu ditiru, Bela. Mereka sengaja pergi ke pool taksi di bandara hanya untuk bertemu tatap muka dengan para sopir. Saat weekend dan nggak ada kegiatan, mereka pergi ke acara pernikahan atau ulang tahun anak para sopir. Ada juga sesi mengobrol dan minum kopi bersama setiap minggunya.
Banyak orang berpikir mengambil keputusan dengan cepat sangat berisiko, terutama jika terkait dengan bisnis. Namun adakalanya kamu perlu bertindak lebih cepat sebelum kompetitor melakukan hal yang hendak kamu lakukan. Demi perkembangan bisnis, kadang kamu dituntut untuk bisa berpikir strategis dan sedikit nekat.
Masih berminat mendirikan perusahaan startup di tahun ini, Bela?
BACA JUGA: Keren! Perusahaan Startup Ini Perkenalkan Wine Berwarna Biru Pertama di Dunia