Kelancaran dalam sebuah pekerjaan hanya dapat terjadi ketika seseorang dapat mempertahankan produktivitasnya. Namun, keadaan terkadang berubah-ubah dan memengaruhi semangat serta tekad untuk sekadar memulai rutinitas.
Kondisi inilah yang menandakan bahwa seseorang mengalami kehilangan motivasi kerja. Dalam mengahadapinya, dibutuhkan dorongan inspiratif melalui beberapa cara, seperti mendengarkan nasihat-nasihat positif, membentuk strategi tertentu, dan lain-lain.
Kamu pasti ingin mengetahui lebih lengkap cara-cara apa saja yang berpotensi meningkatkan motivasi kerja, bukan? Apakah cara-cara tersebut dapat membantumu menjadi lebih produktif dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab?
1. Menentukan tujuan
Di atas segalanya, perjalanan selalu membutuhkan tujuan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini akan membawamu kepada suatu pemahaman mengenai strategi yang paling tepat untuk dijalankan dalam merealisasikan tujuan tersebut.
Dalam jangka pendek, tujuan yang dimaksud adalah proyek-proyek yang sedang dilakukan saat ini dalam rentang waktu tertentu. Sementara itu, tujuan jangka panjang berkaitan dengan target-target di masa depan, seperti 5 tahun ke depan dan seterusnya.
Catatan penting: Tentukan tujuan yang realistis dan dapat dicapai dalam rentang waktu yang ditentukan, kemudian catat dalam sebuah buku perencanaan.
2. Menyusun rencana secara strategis
Dibutuhkan perencanaan yang matang untuk merealisasikan sebuah tujuan. Dalam hal ini, rencana sebaiknya disusun secara strategis atau melibatkan beberapa langkah konkret yang paling efektif dan efisien serta tersusun secara jelas dan relevan untuk diikuti.
Untuk menyusunnya, kamu memerlukan proses evaluasi terhadap alokasi sumber daya yang tersedia, mengidentifikasi peluang dan potensi ancaman di masa depan untuk mengetahui cara memitigasinya, serta penyesuaian taktik berdasarkan perubahan kondisi.
Catatan penting: Tentukan skala prioritas dalam membuat perencanaan agar semuanya berjalan secara efektif dan efisien.
3. Membangun jadwal keseharian
Perencanaan akan tetap menjadi sekadar perencanaan jika tidak ada satu pun action plan atau langkah konkret yang dilakukan. Untuk itulah, kamu sangat membutuhkan jadwal keseharian yang berkaitan dengan action plan tersebut dan mematuhinya.
Dengan kata lain, kegiatan-kegiatan yang tersusun harusmengombinasikan rutinitas umum dan langkah-langkah rencanamu selama satu hari penuh. Namun, kamu sebaiknya menyusun jadwal ini secara mingguan agar termotivasi untuk mempertahankan konsistensi.
Catatan penting: Susun jadwal keseharian secara tertulis dan letakkan pada sudut yang mudah terjangkau.
4. Membangun sistem reward dan hukuman
Dibutuhkan strategi yang tepat untuk senantiasa memotivasi dirimu dalam melakukan rutinitas. Salah satu caranya adalah membangun sistem reward dan hukuman untuk memberikan apresiasi atas keberhasilan dan menghadapi konsekuensi atas kegagalan.
Keberhasilan yang dimaksud dapat merujuk pada kemampuanmu dalam mencoba atau menyelesaikan suatu tugas. Sementara itu, hukuman yang dimaksud berkaitan dengan konsekuensi apabila kamu malah menunda pekerjaan atau tidak mengikuti rencana.
Dengan demikian, sistem reward dan hukuman tidak hanya berkaitan dengan pencapaian target tertentu, tetapi juga menjadi motivator untuk tetap berusaha.
Catatan penting: Berikan reward dan hukuman sesuai dengan kemampuanmu. Hindari bersikap terlalu keras dalam penerapan sistem reward dan hukuman.
5. Fokus pada proses, bukan hasil
Langkah-langkah konkret memang ditujukan untuk mengoptimalkan rencana dalam mencapai tujuan tertentu. Akan tetapi, pola pikir yang terlalu fokus pada hasil dapat menyebabkan distraksi dari pelajaran-pelajaran berharga saat menjalani proses.
Dampaknya, kamu berpotensi berperilaku terlalu keras terhadap dirimu sendiri, terutama saat mendapatkan hasil di luar ekspektasi. Jika hal ini terjadi, kamu mungkin akan kesulitan untuk bangkit kembali dan mencoba memotivasi diri untuk berusaha lagi.
Oleh karena itulah, kamu sebaiknya menghargai proses yang sedang dijalani dengan membuat catatan evaluasi secara berkala. Misalnya, tetapkan waktu untuk melakukan evaluasi diri dan mencatatnya dalam sebuah buku sebagai pelajaran untuk masa depan.
Catatan penting: Catatan evaluasi diri meliputi hal-hal yang perlu diperbaiki atau dikembangkan dan hal-hal positif yang sudah kamu lakukan.
6. Menjaga asupan media
Segala hal yang kamu saksikan dan semua kata-kata yang kamu dengarkan berpotensi membentuk pola pikirmu. Hal ini didukung oleh beberapa studi, termasuk penelitian yang menunjukkan kondisi tanaman yang tumbuh baik setelah diperdengarkan kata-kata positif.
Dengan dasar ini, kamu sebaiknya memperhatikan setiap tontonan dan lagu-lagu yang kamu konsumsi untuk hiburan. Pastikan bahwa kata-kata yang didengar bersifat membangun, begitu juga dengan penampakan visual yang ditampilkan.
Catatan penting: Pergaulan yang sehat akan mendorongmu untuk tidak menyerah, begitu pula peran role model yang tepat akan memotivasimu untuk bertanggung jawab.
7. Menjaga kesehatan tubuh dan mental
Dibutuhkan kesadaran untuk menjaga kesehatan tubuh dan mental agar dapat menjalankan rutinitas. Pasalnya, seseorang tidak akan mampu mengoptimalkan tekad dan usahanya apabila kesehatan fisik terganggu, begitu pula dengan kesehatan mental.
Oleh karena itulah, kamu sangat perlu menjaga pola makan dan pola tidur dengan baik. Seiring dengan itu, penting juga untuk menjaga tingkat stres dengan bersikap tidak terlalu keras pada diri sendiri dan senantiasa berusaha berdamai dengan keadaan.
Catatan penting: Ketahuilah bahwa menjangkau seseorang dan mencari pertolongan tidak membuatmu lemah, termasuk meminta bantuan dari seorang psikolog.
8. Mencoba hal baru yang menantang
Terkadang seseorang kehilangan motivasi kerja karena merasa bosan dengan rutinitas yang monoton. Dengan kata lain, salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah mencoba kegiatan baru yang bersifat menantang untuk mengembangkan diri lagi.
Kegiatan-kegiatan baru ini dapat berhubungan dengan hobi maupun proses pengembangan diri di industri pekerjaan atau bidang lainnya. Namun, pastikan jadwal untuk melakukan kegiatan tersebut sesuai dengan waktu dan kemampuanmu.
Catatan penting: Identifikasi minat dan bakatmu terlebih dahulu untuk menentukan kegiatan baru yang paling cocok untukmu.
Sekarang, apakah kamu sudah siap untuk menerapkan cara-cara di atas? Kami harap, semua cara dapat membantumu membangkitkan motivasi diri dalam bekerja sesuai dengan kemampuanmu. Ingat, jangan pernah memaksakan diri terlalu keras, ya, Bela!