Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Kisah Keluarga Korea Utara dan Selatan yang Kembali Reuni, Mengharukan

Negara bisa tak sepakat, namun tidak dengan penduduknya

Mariana Politton

Sebagaimana yang kamu ketahui, Korea Utara dan Korea Selatan telah melalui lika-liku perseteruan sejak perang Korea pada 1950-1953. Dari situ, kedua negara dipisahkan oleh Zona Demiliterisasi Korea, yang secara teknis tetap menyisakan ‘permusuhan’ antara kedua negara.

Akan tetapi, sebagian penduduk yang berada di Korea Utara dan Korea Selatan nyatanya memiliki hubungan spesial, entah persahabatan maupun keluarga. Jadi tak terbayangkan, betapa mengharukannya kedua belah pihak tersebut harus ikut terpisahkan oleh perbedaan kedua negara.

Berikut adalah kisah persahabatan dan keluarga antara penduduk Korea Utara dan Korea Selatan yang sangat mengharukan.

1. Ibu dan anak yang terpisahkan setelah enam dekade

idws.id

Keputusan Korea Utara dan Korea Selatan untuk memisahkan diri memang dianggap sebagai salah satu upaya menghentikan perang yang merenggut korban jiwa. Namun, keputusan tersebut nyatanya tidak memberi titik kedamaian bagi kehidupan Lee Geum Seom (92) dan anaknya Ri Sang Chol (71).

Melansir dari The New York Times, keduanya tidak sengaja terpisahkan akibat kekacauan perang Korea pada 1950-1953. Sejak itu, keduanya pun tidak dapat bertemu maupun menjalin komunikasi. Bahkan tahukah kamu? Perpisahan tanpa adanya kontak satu sama lain tersebut terjadi hingga enam dekade.

Yup, melalui program pemerintah setempat, Lee Geum Seom dan 88 orangtua asal Korea Selatan diperbolehkan untuk melewati garis batas antara Korea Utara dan Korea Selatan. Tujuannya untuk mempertemukan mereka dengan anggota keluarga di Korea Utara selama kurang-lebih tiga hari.

2. Penduduk Korea-Amerika yang merindukan keluarganya di Korea Utara

nwasianweekly.com

Proses evolusi dan peradaban manusia meliputi perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya. Tanpa terkecuali penduduk Korea Selatan maupun Utara yang sebagian kecil mendapat kesempatan tinggal di Amerika Serikat. Seperti yang dialami oleh Hyun Joon Lee, pria kelahiran Korea Utara pada 1927.

Melansir dari The Diplomat, Hyun Joon Lee diketahui telah memperoleh kewarganegaraan Amerika Serikat dan memiliki tempat tinggal yang layak di Virginia Utara. Namun, pada 2020, Hyun Joon Lee memberanikan diri untuk menulis surat kepada mantan Presiden Donald Trump yang berbunyi:

“Meskipun saya tidak dapat berbicara bahasa Inggris dengan sangat baik, saya adalah warga negara Amerika Serikat. Saya telah hidup di Amerika Serikat selama lebih dari 40 tahun lamanya. Tolong bantu saya. Bahkan binatang pun harus bersama dengan keluarganya, tetapi saya telah terpisahkan dari keluarga saya selama 70 tahun. Tangisan saya telah mengering, tetapi saya tetap ingin bertemu dengan keluarga saya. Bagaimana saya dapat hidup dengan fakta bahwa saya meninggalkan istri dan anak saya di Korea Utara?”

Sayangnya, beberapa bulan setelah surat tersebut dikirimkan, Hyun Joon Lee menghembuskan napas terakhirnya tanpa adanya secercah harapan dari permintaannya. Dalam kematiannya, ia tidak mengetahui nasib istri maupun anak tercintanya.

3. Kakak-beradik yang terpisahkan dan bertemu di usia tua

nytimes.com

Perpisahan Korea Utara dan Korea Selatan memang sangat memberi dampak yang mendalam bagi anggota-anggota keluarga yang terpisahkan. Seperti kisah terpisahnya Cho Hye Do (86) dan saudara laki-lakinya Cho Do Jae (75), yang berada di Korea Selatan dengan kakak tertua mereka di Korea Utara bernama, Cho Sun Do (89).

Dalam program reuni yang ditetapkan oleh pemerintah, ketiganya dapat kembali bertemu dalam satu momen haru yang begitu menyentuh hati. Melansir dari BBC News, ketiganya diketahui saling memuji satu sama lain dan mendoakan umur panjang agar harapan baru dapat mempersatukan ketiganya dalam satu atap.

4. 66 tahun masa penantian untuk bertemu dengan adik bungsunya

telegraph.co.uk

Beberapa orang Korea Utara cukup berani untuk melarikan diri dari Korea Utara. Salah satunya adalah Kim Kwang Ho (80) yang mengungkapkan bahwa dirinya melarikan diri ke Korea Selatan ketika dirinya berumur 14 tahun, bersama dengan ayah dan saudara-saudara lainnya.

Sayangnya, sebagaimana melansir dari BBC News, proses pelarian tersebut tidak menyertakan ibu dan adik bungsunya oleh karena satu hal dan lainnya. Namun, program pemerintah pada akhirnya mengabulkan masa penantiannya selama 66 tahun untuk bertemu adik bungsunya.

5. Anak yang teringgal di Korea Utara

nbcnews.com

Setiap anak perempuan selalu membutuhkan sosok ayah yang hadir sebagai pelindung. Namun, hal tersebut sayangnya harus luput dari kehidupan Ahn Jung Soon. Pada masa perang Korea, ia diketahui terpisahkan oleh ayahnya, Ahn Jong Ho, dan harus menerima fakta bahwa dirinya tertinggal di Korea Utara.

Namun, program pemerintah mempertemukan keduanya kembali. Ahn Jong Ho yang sangat merindukan ayahnya pun langsung menunjukkan perasaannya yang penuh cinta kasih. Salah satunya dengan menyuapi ayahnya tersebut. Keduanya pun saling menangis.

Kisah yang penuh haru, ya, Bela. Kamu pun ikut menangis, ya? 

IDN Channels

Latest from Inspiration