Menyambut hari Pentakosta, umat Kristen di seluruh dunia merayakan peristiwa turunnya Roh Kudus kepada murid-murid Yesus Kristus di Yerusalem setelah kebangkitan dan kenaikan Yesus Kristus. Peristiwa ini terdokumentasi dalam kitab-kitab Perjanjian Baru.
Sejak saat itu, Roh Kudus terus bekerja dalam kehidupan umat Kristen sebagai saksi-saksi Yesus Kristus dari generasi ke generasi. Berbagai tanda ilahi dari kuasa dan karunia Roh terus terjadi, seperti pengabaran injil keselamatan, pengadaan mukjizat, dan lain-lain.
Namun, selain memperhatikan keajaiban karya Roh Kudus yang luar biasa, penting bagi umat Kristen untuk memahami beberapa fakta sejarah terkait peristiwa Pentakosta berikut.
Kronologi peristiwa
1. Lokasi turunnya Roh Kudus
Berdasarkan Kisah Para Rasul 2:5-6, peristiwa turunnya Roh Kudus pertama kali terjadi di Yerusalem pada hari Pentakosta. Diketahui hari Pentakosta ini adalah perayaan Shavuot untuk memperingati peristiwa pemberian Taurat kepada Musa di Gunung Sinai.
Para murid Yesus Kristus pun berkumpul untuk merayakannya bersama-sama, karena mereka juga merupakan orang-orang Yahudi, tetapi telah menaruh iman kepada Yesus Kristus setelah menyaksikan keilahian-Nya serta tanda-tanda rohani.
Namun, para murid Yesus Kristus tidak hanya merayakan hari Pentakosta, tetapi juga menaati perintah-Nya untuk tetap tinggal di kota Yerusalem hingga mereka diperlengkapi dengan kuasa Roh Kudus, sebagaimana tertulis dalam Injil Lukas 24:49.
Diketahui para murid Yesus Kristus menghabiskan waktu dengan tekun dalam doa setiap hari saat menantikan janji-Nya mengenai turunnya Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul 1:12-14, mereka berdoa di ruang atas sebuah rumah yang mereka tumpangi di Yerusalem.
2. Kejadian ilahi yang berlangsung
Dalam perkumpulan murid-murid Yesus Kristus di hari Pentakosta, peristiwa turunnya Roh Kudus terjadi dengan berbagai tanda ilahi sebagaimana tertulis dalam Kisah Para Rasul 2.
Tanda ilahi pertama yang terjadi adalah suatu bunyi, seperti tiupan angin keras, yang turun dari langit dan memenuhi seluruh rumah, tempat di mana para murid duduk.
Kemudian, para murid menyaksikan lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap kepada masing-masing dari mereka. Dari situlah, mereka mengalami kepenuhan dengan Roh Kudus dan mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain.
Bahasa-bahasa yang diperkatakan oleh para murid Yesus Kristus merupakan pemberian Roh Kudus untuk mereka mengatakannya. Tanda ini dikenal sebagai karunia bahasa roh.
3. Disaksikan oleh banyak orang
Berdasarkan Kisah Para Rasul 2 dalam Perjanjian Baru, peristiwa pertama turunnya Roh Kudus kepada murid-murid Yesus Kristus terjadi pada hari Pentakosta, saat orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit sedang diam di Yerusalem.
Alhasil, banyak orang berkerumun saat terjadi tanda ilahi pertama, yaitu turunnya suatu bunyi yang keras. Mereka menyaksikan kejadian ilahi ketika para murid Yesus Kristus mengalami kepenuhan Roh Kudus dan mulai berkata-kata dalam berbagai bahasa lain.
Para saksi mata yang berkerumun tercengang dan heran. Mereka terkejut mendengar bahwa para murid Yesus Kristus yang dikenal berasal dari Galilea, dapat berbicara dalam bahasa-bahasa yang digunakan di negeri asal mereka.
Adapun negeri asal para saksi mata yang dimaksud ialah Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, Pontus, Asia, Frigia, Pamfilia, Mesir, Libya, Roma, Kreta, dan Arab.
Meskipun para saksi mata peka terhadap kemiripan bahasa, mereka tidak dapat memahami apa yang sebenarnya dikatakan. Beberapa menyangka bahwa para murid Yesus Kristus sedang mabuk, padahal mereka tengah menyatakan perbuatan-perbuatan besar Allah.
Makna ilahi
4. Tujuan rohani
Peristiwa turunnya Roh Kudus pertama kali terjadi setelah kenaikan Yesus Kristus. Yesus Kristus sendiri menyatakan hal ini dengan berfirman bahwa Ia harus pergi kepada Allah Bapa agar Roh Kudus, sang Penolong, dapat datang ke dunia (Yohanes 16:7).
Dalam Perjanjian Baru, Roh Kudus dijelaskan memiliki peranan penting dalam membantu para umat manusia yang percaya untuk menjalani kehidupan sehari-hari di dunia.
Dalam konteks ini, Roh Kudus memberikan pertolongan rohani dengan memberi kemerdekaan, membimbing ke jalan yang benar, memberikan penghiburan dan kekuatan, melakukan pembaharuan, menyampaikan nasihat yang berguna, dan lain-lain.
Dengan demikian, kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan umat manusia menegaskan bahwa janji Yesus Kristus untuk menyertai pengikut-Nya hingga akhir zaman terbukti benar.
Perayaan
5. Kegiatan agamawi
Dari generasi ke generasi, umat Kristen di seluruh dunia senantiasa memperingati dan merayakan hari Pentakosta setiap tahunnya. Mereka melakukannya dengan mengadakan ibadah bersama di gereja, rumah, atau tempat lain yang memadai untuk bersekutu.
Dalam ibadah tersebut, umat Kristen berdoa dan memohon kepada Tuhan agar mengalami kepenuhan Roh Kudus sehingga diperlengkapi untuk menjadi saksi-saksi Yesus Kristus dalam memberitakan Injil, menunjukkan karunia-karunia Roh, dan memuliakan Allah.
Hingga kini, banyak umat Kristen dapat mengalami tanda-tanda mukjizat, termasuk karunia bahasa roh dan menafsirkannya. Selain itu, ada juga yang dapat mengadakan tanda-tanda mukjizat, seperti kesembuhan, pengusiran setan, dan tanda-tanda lainnya.
Semoga kamu yang merayakan hari Pentakosta mendapatkan berkat rohani dan damai sejahtera yang diharapkan.